Itu di mulmed ada visualnya Ethan hehe, awalnya gak niat buat cast tapi karena baru nonton mv nya dia jadi gitu deh. Mark Tuan, Orang Taiwan, jodoh saya;* . Maaf kalo gak sesuai imajinasi kalian.
Happy reading!
==========
Bella berjalan memasuki kelas dengan terburu-buru sambil menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang masih terasa panas dan pastinya memerah itu. Jantung Bella juga masih berdebar lebih kencang dari seharusnya, menambah kegugupan gadis itu. Semuanya ini karena ucapan Ethan!
Ethan juga tidak jauh beda dengan Bella, berjalan dibelakang Bella, mengikuti jejak gadis itu. Ethan juga sama, berjalan sambil menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang masih memerah juga karena masih berbunga.
Bella sedikit mendengus lega melihat kondisi kelas yang ternyata masih sepi, hanya ada beberapa teman sekelasnya yang sudah datang. Jadi, dia tidak terlalu memusingkan tentang pandangan orang terhadap wajahnya yang memerah ini. Bella pun bisa melenggang lebih bebas dari pada tadi, berjalan santai tanpa tundukkan lagi ke arah mejanya.
Bella meletakkan tasnya di atas meja, lalu mendudukkan dirinya dengan malas diatas kursinya dan langsung menelungkupkan kepalanya di atas meja. Sepersekian detik kemudian, Bella mendengar suara benda yang dibanting di atas meja dan juga suara kursi.
Bella mendengar bunyi benda yang mendarat di atas meja lagi, membuat Bella menegakkan tubuhnya dan menatap Ethan yang kini telah menelungkupkan kepalanya di atas meja juga. Melihat itu, Bella berdecak.
"Lo ngapain ngikut-ngikut gue?"
Ethan yang tadi memejamkan matanya, kini ikut menegakkan tubuhnya untuk menatap Bella yang berbicara dengannya. Ethan pun menatap Bella yang melihat dirinya dengan kesal, membuat Ethan bingung.
"Maksudnya, Bel?"
"Semua pergerakan gue lo tiru kan? Waktu jalan ke kelas juga, lo ikut-ikutan nunduk!"
Ethan yang mendengar ucapan konyol Bella, lantas saja langsung terbahak. Melihat respon Ethan, Bella mencebikkan bibirnya kesal, lalu memukul keras bahu lelaki tu. Membuat tawa Etha lenyap dan langsung digantikan oleh ringisan kesakitan.
"Ah! Langsung nepok aja ya, Bel! Lo suka yang kasar-kasar ya? Sini gue kasarin, dah!"
Bella memutar bola matanya setelah mendengar omelan Ethan yang masih sibuk mengusap bahunya itu. Bella pun menatap tajam Ethan, namun tidak berpengaruh sedikitpun kepada lelaki itu. Yang ada, Ethan malah ikut memelototi Bella.
"Lo niru-niru gue kan?!"
"Buat apa gue ngikut-ngikut gerak lo, Bel? Itu Cuma kebetulan!"
Bella mendengus keras setelah mendengar jawaban Ethan, membuat Ethan mendecak sebal karena Bella tidak percaya.
"Ck, gak percayaan banget sih, Bel. Gue minta ampun deh kalo salah.."
Bella memutar bola matanya ketika melihat Ethan yang sudah memandangnya dengan tatapan memelas dan posisi tangan yang meminta ampun. Drama.
"Terserah, terserah."
Bella memalingkan pandangannya sambil mendengus dari wajah Ethan, lalu dengan acuh mengambil buku pelajaran yang akan dimulai beberapa menit lagi pagi ini, berusaha tidak peduli dengan wajah memohon Ethan.
Melihat ketidakpedulian dan ekspresi Bella itu, Ethan terkekeh pelan. Lalu, salah satu tangannya bergerak dengan cepat ke puncak kepala Bella, mengelus rambut gadis itu dengan lembut. Membuat Bella menegang di duduknya, merasakan aliran hangat yang berasal dari telapak tangan Ethan. Bella terdiam membeku, tidak tahu ingin bereaksi seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
Ficção Adolescente[ON REVISION] WARNING, TOO MUCH HARSH WORDS. Everyone deserve better. But not for her. Dia terlalu keras, dia tak tertebak. Dia sulit ditaklukan. Tak terhancurkan. Semenjak ditinggal pergi sang Ibu, hidup Bella berubah drastis. Tidak ada lagi kasih...