"AAH... Gue kenyang!"
Ethan menepuk-nepuk pelan perutnya yang terasa sangat penuh pagi ini. Kemudian Ethan mengalihkan pandangannya kepada Bella yang kini telah sibuk menata ayam goreng tepung dan saus asam manis di tupperware untuk dibawa nanti ke rumahnya.
Ah, Ethan sangat kenyang. Untuk bergerak saja dirinya susah sekarang. Salahkan saja Bella yang memasak makanan sangat enak!
"Ayo. Nanti tante keburu sarapan".
Ethan mengalihkan pandangannya kepada Bella yang kini telah menenteng rantang warna warni itu. Ethan menghela napas berat, "Gue kekenyangan, Bel. Gak bisa gerak".
Ellie yang melintas dari hadapan Ethan untuk mengambil air dari dispenser pun berdecak pelan mendengar ucapan Ethan. "Ya iyalah abang kekenyangan, makan paginya sampe kesetanan gitu. Nambahnya juga dua kali. Stok untuk satu bulan, eh?"
Mendengar itu, Ethan tak sanggup menahan kekehannya. Namun tawa kecilnya itu langsung berganti dengan ringisan karena rasa nyeri di perutnya yang sangat penuh itu. Ethan pun mengusap-usap perutnya pelan sambil meringis. Bella yang melihat itu, menatap Ethan malas.
"Yaudah lo diam aja disitu terus. Gue naik gojek aja".
Dengan cepat, Ethan langsung bangkit dari duduknya karena ucapan Bella. Membuat Bella diam-diam tertawa dalam hati melihat ekspresi tidak terima Ethan. "Gak bisa, lo harus sama gue. Ayo berangkat!"
Bella pun menggeleng tak percaya melihat ekspresi Ethan yang kini telah berganti menjadi membara, "Makanya jangan malas-malas, Ethan!"
Ethan yang mendengar ucapan Bella menatap gadis itu dengan tatapan tak terima, lagi. "Lo sih, masaknya enak banget! Gimana ntar kalau kita udah nikah, ya? Bisa obesitas gue!"
Mendengar itu, Bella langsung memberhentikan langkahnya dan menatap Ethan dengan kesal kepada Ethan yang kini ikut-ikutan berhenti berjalan, "Ngaco lo, bego!!"
Dan setelahnya, Bella melangkahkan kakinya dengan buru-buru ke pintu depan, meninggalkan Ethan yang kini terdiam bingung dengan apa kesalahannya. Bella yang sudah sampai di pintu depan pun kembali berteriak.
"Cepetan, Ethan! Papa, Ellie, Kakak pergi dulu!!"
===============
"Udah ini aja? Gak ada yang lain?"
Ethan menatap Bella dengan tatapan bertanya sambil menggerakkan pelan keranjang yang berisi bahan-bahan membuat cheesecake untuk Bella dan Ibunya nanti. Gelengan pelan dari Bella pun menjawab pertanyaan Ethan.
Namun, bukannya membawa keranjang itu ke kasir, Ethan malah pergi lagi ke tempat es krim. Mengambil sebuah es krim rasa pisang dan vanilla dari sana, lalu membawa semua belanjaan mereka ke kasir.
Disaat pegawai kasir sedang menghitung barang, Ethan menyerahkan es krim rasa vanilla yang telah di hitung ke belanjaan kepada Bella. "Lo makan aja dulu di luar, nanti cair".
Bella pun menganggukkan kepalanya, lalu mengambil es krim vanilla itu dari tangan Ethan dan bergerak keluar dari pintu minimarket. Bella pun mendudukkan dirinya di bangku panjang yang tersedia di depan minimarket, lalu membuka kemasan es yang berada ditangannya.
Langit tampak tidak terlalu cerah namun tidak mendung juga. Banyak awan diatas sana, membuat cuaca tidak terlalu panas. Bella pun menjilat es krim yang berada di genggamannya, merasakan sensasi manis dan dingin di lidahnya. Membuat Bella tersenyum senang menikmati perpaduan rasa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
Teen Fiction[ON REVISION] WARNING, TOO MUCH HARSH WORDS. Everyone deserve better. But not for her. Dia terlalu keras, dia tak tertebak. Dia sulit ditaklukan. Tak terhancurkan. Semenjak ditinggal pergi sang Ibu, hidup Bella berubah drastis. Tidak ada lagi kasih...