Tigapuluh Dua

812 65 5
                                        

"Kakak, aku pergi dulu ya. Nanti jam 4 aku udah pulang kok, gak lama-lama!"

Bella yang sedang membesihkan meja ruang tamu memalingkan pandangannya pada Ellie yang mengajak dirinya bicara itu. Bella menganggukkan kepalanya sekilas pada Ellie, "Kamu udah permisi sama Papa?"

Ellie mengangguk semangat seraya tersenyum lebar, "Udah! Oh ya, aku pinjam sun block kakak ya, aku gak punya soalnya.."

Bella pun tersenyum tipis, "Iya, pake aja. Jangan nakal-nakal di kolamnya ya, kalo ada apa-apa nanti bakalan susah."

Acungan jempol di layangkan Ellie pada kakaknya itu, "Sip. Ellie pergi dulu ya, Kak!"

Ellie pun memutar balik tubuhnya dengan semangat setelah mendengar gumaman dari kakaknya itu. Bella menggeleng-gelengkan kepalanya pelan melihat betapa semangatnya adiknya itu, kemudian kembali mengelap meja.

Setelah beberapa saat, Bella pun berhenti membersihkan meja dan menatap puas melihat ruangan yang sudah di bersihkannya ini. Tak sia-sia dia bangun cepat di hari libur, ruang tamu mereka sudah sangat bersih saat ini. 

Bella mengangkat lap yang sudah kotor dari meja dan memasukkannya ke dalam baskom yang berisi air. Bella pun berjalan ke arah dapur sambil membawa baskom tadi. Kemudian Bella meletakkan baskom itu di wastafel dan mengucek pelan lap yang tadi di pakainya.

Tiba-tiba suara langkah kaki berderap memasuki dapur, Bella pun memalingkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang. Tampak disana Ayahnya yang mendekat padanya, memperhatikan dirinya. Senyum Bella terkembang karena kedatangan Andiman.

"Ah, Papa. Darimana pagi-pagi udah keluar?"

Andiman menatap diam Bella yang kembali sibuk mencuci lap kotor itu. Beberapa detik kemudian, senyuman tak tertebak dilayangkan lelaki itu dan tidak disadari Bella.

"Keluar aja gitu, ngisi bensi doang. Tadi ngantri makanya agak lama."

Bella hanya ber-oh ria karena ucapan Ayahnya itu tanpa berpikiran aneh-aneh. Membuat helaan napas lega pelan tanpa sadar lolos dari bibir Andiman.

Bella membalikkan tubuhnya dan menatap Ayahnya sambil tersenyum ketika sudah selesai membilas lap, "Papa udah sarapan?"

Andiman menaikkan kedua alisnya sambil menggeleng pelan, "Belum. Kamu udah? Oh iya, Ellie udah jadi pergi?"

"Aku juga belum sarapan, Pa. Iya, Ellie udah pergi, palingan sepuluh menit lalu gitulah Pa.."

Lelaki paruh baya itu akhirnya menggumamkan kata oh cukup panjang sambil mengangguk-anggukkan kepalanya pelan karena mengerti. Namun tiba-tiba, sebuah ide pun muncul di otak lelaki itu, Andiman kemudian menatap anaknya antusias.

"Kita sarapan di luar yuk? Udah lama banget kita gak jalan berdua, Bel. Kamu gak ada janji main sama teman hari ini kan?"

"Engga, Pa. Kalau gitu, Bella ganti baju dulu ya."

Andiman pun mengacungkan jempolnya kepada anaknya itu.

-

"Makannya yang semangat dong, Bel. Atau gak enak ya? Kalo gak enak diganti aja menunya.."

Gelengan menolak dengan cepat diberikan Bella kepada Ayahnya itu, "Engga ah, Pa. Enak kok, enak. Cuma masih agak panas aja."

Andiman akhirnya hanya menganggukkan kepalanya mengerti seraya menyuapkan nasi goreng yang masih mengepul ke mulutnya. Begitu juga dengan Bella, gadis itu pun memakan mi kuah panas miliknya dengan perlahan.

Andiman pun memperhatikan putrinya yang sedang dengan makanannya itu. Senyum tipis pun terbit di bibir lelaki paruh baya itu. Ternyata putrinya itu sudah besar dan semakin cantik dari hari ke hari.

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang