Enambelas

1.3K 109 2
                                    


BELLA melangkahkan kakinya dengan susah payah bersama tongkatnya di koridor kelas ini. Koridor tampak sepi, masih sedikit sekali siswa yang datang ke sekolah. Bella datang satu jam lebih awal pagi ini ke sekolah, langit saja masih biru agak kegelapan.

Bella sengaja datang jauh lebih awal pagi ini untuk menghindari Sean. Hatinya masih terasa sangat sakit karena pertengkarannya dengan semalam. Bahkan saat Bella pergi, Sean masih tertidur pulas di sofa.

Bella meggerakkan tongkatnya dengan perlahan untuk memasuki ruangan kelasnya. Kelasnya masih sangat sepi, masih 3 orang yang datang. Bella menghela napas pelan, kemudian meletakkan tasnya dia tas meja dan mendudukkan dirinya secara perlahan di kursinya.

Bella sibuk memikirkan apa yang terjadi padanya belakangan ini. Bella sibuk melamun, sibuk dengan dunianya sendiri.


Langkah kaki seorang lelaki berbunyi mengisi kekosongan di penjuru koridor kelas ini. Lelaki itu tampak sedikit menggerutu. Dia kesal karena harus datang cepat pagi ini karena jadwal piket. Padahal biasanya di jam segini, dia masih sibuk bergelut di dunia mimpi.

Ethan melangkahkan kakinya dengan malas memasuki kelasnya. Ketika dirinya mengedarkan pandangan untuk melihat siapa saja yang sudah hadir, Ethan menangkap sosok perempuan yang benar-benar dikenalnya sedang duduk di kursinya sambil menatap kosong ke depan. Membuat Ethan penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh gadis itu.

Ethan berjalan mendekat ke arah gadis itu, tetapi gadis itu tetap tidak sadar dengan kehadiran Ethan, masih sibuk dengan fantasinya di kepala kecilnya itu. Membuat Ethan mengerutkan keningnya pelan.

"Bella? Kok pagi bener datangnya?"

Bella yang tadinya sibuk memikirkan banyak hal, tiba-tiba tersentak karena mendengar pertanyaan dari Ethan. Bella pun memalingkan kepalanya ke arah Ethan, menatap Ethan dengan tatapan kesal.

"Apaan sih, bego! Kaget gue!"

Ethan yang melihat Bella terkejut, terkekeh pelan melihat gerakan Bella yang bergetar karena terkejut dan wajah lucu gadis itu. Fix, lucu.

"Jangan biasa ngelamun sendirian di tempat sepi gini, Bel. Ntar kesambet."

"Bukan urusan lo."

"Ya setidaknya gue berusaha menjadi semeja yang baik buat lo."

Bella memutar bola matanya mendengar ucapan terakhir dari Ethan yang menyebalkan itu. Ethan yang melihat itu kembali terkekeh pelan, puas membuat Bella kesal. Namun kekehannya tidak berlangsung ketika memperhatikan mata Bella. Bengkak.

"Lo ada masalah?",

Bella yang tadinya sibuk mengomel pelan, memberhentikan kicauannya dan menoleh ke arah Ethan yang menatapnya dengan tatapan intens. Membuat Bella kembali memutar bola matanya, Ethan berdecak.

"Ck, gue serius. Lo lagi ada masalah?"

"Emangnya kenapa?"

"Mata lo bengkak."

Raut wajah Bella yang tadinya tampak menantang, berubah menjadi terkejut, namun dengan cepat digantikannya menjadi raut datar andalannya. Ethan menyadari hal itu, namun tidak mengatakan apapun, tetap menunggu jawab dari Bella yang kini menatapnya tanpa ekspresi.

"Perasaan lo aja, gue fine-fine aja."

"Lo yakin?"

"Iya, yakin."

"Oh, gitu. Lo gak dipukulin Papa lo kan?"

Bella yang tadinya berpura-pura santai, terkejut mendengar pertanyaan Ethan. Darimana lelaki itu tau tentang Ayahnya?

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang