Abang? Suami?!!![TAMAT]

12

Pov Mama

Sekarang sudah jam 6 pagi. Tumben si nata belum bangun sebaiknya aku membangunkannya.

Aku langsung keluar dari kamar ku dan langsung saja membuka kamar nya. Kamar ku dan kamarnya berhadapan.

Kreeekkk suara pintu yang buka, kini aku hanya menahan ketawa ku saja. Bagaimana tidak posisi tidur nata dan third sangat-sangat tidak jelas.

Kepala nata sejajar dengan kaki third, kepala third otomatis sejajar dikaki nata, nata memeluk kaki third layaknya guling, sedangkan tangan kiri third di atas kaki nata, tangan kanan third diletakannya di atas matanya.

Selimut,bantal, dan guling posisinya dilantai. Aku hanya mampu menggeleng melihat kelakukan mereka.

Dengan sangat perlahan aku menutup pintu kamar nata dan langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Pov nata.

"Hoaamm." Aku menguap besar. Agrr udah jam berapa ini.

"Eh ini kaki siapa ya?." Gumam ku. Sesaat aku baru ingat. Aku langsung bangun dari tempat tidur ku.

Sungguh berantakan. Bagaimana tidak, tadi malam aku melakukan perang besar besaran sama third, dan akhirnya kami kecapekan dan tertidur dalam posisi ya kalian taulah.

Aku masuk kekamar mandi ku, untuk mencuci muka dan menggosok gigi ku.

Gak usah ditanya, aku memang malas mandi. Apalagi kalau gak ada kelas. Setelah dari kamar mandi aku menuju kaca dikamar ku untuk menyisir rambut ku ini dan mengikatnya.

"Udah bangun lo dek?." Aku menoleh ke arah sumber suara. Ternyata dia third. Ya dia sudah bangun dan mengucek-ngucek matanya.

"Iya udah. Lo gak kuliah kak?" Tanya ku. Dia hanya menggeleng dan melenggang jalan ke kamar mandi.

Hanya 1 menit dia berada dikamar mandi. Kini dia berada dihadapan ku. Posisi ini membuat jantung ku berolahraga pagi.

"Apaan sih kak. Jangan mandang gua kayak gitu." Ucapan ku sambil memutuskan kontak mata.

"Memangnya kenapa? Apa salah gua mandangin adik gua sendiri?." Deg! Mendengar 3 kata terakhir yang keluar dari mulutnya itu kok rasanya sakit banget ya.

"Nggak sih, tapi gua gak suka aja lo pandangin gua kayak gitu." Ucap ku sambil mengambil selimut yang berada dilantai dan mulai ku rapikan.

📱ku punya pacar kamu yang marah
Gak punya pacar kamu yang gelisah 🎵

Aku langsung mengambil hp ku dan mengangkat telfon yang dari Raya.

"Assalamualaikum"

"........."

"Harus sekarang? Gua baru bangun nih."

"..............."

"Jam 14:00 aja gimana? Di tempat biasa ntar gua datang."

"........."

"Hah?! Serius dia datang?"

"........."

"Gila lo ya, niat banget buat gua patah ati."

"....."

"Oh oklah. Nntik ya jam14:00"

"...."

"Ok,waalaikumsalam."

"Mau kemana lo?" Tanya third tiba-tiba.

"Kepo lo. Yaudh yok turun, gua laper." Ucap ku sambil melangkahkan kaki ku ke arah pintu. Tiba-tiba third nahan tangan ku.

"Apa sih kak?" Bisa ku lihat wajah third berubah jadi dingin banget. Gua jadi takut.

"Lo mau kemana ntar?" Tanya nya lagi dengan wajah yang serius.

"Ketemu teman lama." Ucap ku.

"Teman lama? Kok tadi ada kata "patah ati" siapa teman lo? Teman atau mantan?" Tanya nya lagi. Gua benci banget kalau kayak gini.

Aku langsung menghempas tangannya dan akhirnya tangan gua lepas dari genggamannya.

"Teman kak. Udah ah gua mau makan lapar." Ucap ku lagi sambil membalikan badan ku.

Bruk third tiba-tiba memeluk ku dari belakang. Hati ku makin tak karuan. Bisa ku dengar hembusan nafasnya.

"Kalau misalnya gua larang hari ini lo pergi gimana? Gua gak mau kehilangan lo." Ucapnya.

Aku hanya terdiam. Itu saja yang bisa ku lakukan sekarang.

"Gua gak akan hilang." Ucap ku pelan.

"Jangan pergi. Lo pacar gua."

"HAH?" Kini ku melepaskan tangannya dan langsung menghadap dia.

"Lo sadar kan kak? Gak ngigau kan?" Ucap ku memastikan.

Dia hanya tersenyum. Tersenyum simpul.

"Makan yuk gua laper." Ucapnya sambil narik tangan gua keluar dari kamar.

APA APAAN INI. LO GANTUNGIN GUA KAK. ANJIR LO MEMANG.

*third pakai baju ini

****

sampai sini dulu.
Gua rasa ini adalah part yang paling tidak jelas.
Thanks for reading.
And dont forget vote guys.