16

1.8K 68 0
                                    

Pov Nata

"Kak, nanti lo mau kemana?." Tanya ku ke third. Dia menoleh ku sejenak.

Kini aku dan third berada di kampus berjalan ke arah kelas masing-masing.

"Gua? Gua ntar mau ke taman. Kenapa?." Tanya nya.

"Ngapain ke taman?." Tanya ku.

"Duduk aja sih."

"Daripada lo hanya membuang waktu di taman, mending temenin gua ke perpustakaan kota yuk? Bantuin gua ntar, kemarin ada dikasih tugas lagi sama dosen." Ucap ku. Dia hanya mengangguk.

"Baiklah, hari ini lo cuman masuk pagi saja kan?." Tanya third. Aku hanya mengangguk.

"Ntar makan siang bareng yuk. Di kantin. Trus baru deh ke perpustakaan." Ucap third. Aku mengangguk semangat.

"Baiklah kak. Aku ke kelas dulu ya. Oh ya, jangan lupa nantik ya." Ucap ku lagi kepadanya. Dia tersenyum dan mengangguk.

Pov Third

"Iya bawel." Ucap ku. Kemudian dia meninggalkan ku sendirian disini. Kemudian aku berjalan ke arah kelas ku.

Semenjak insiden semalam dia menjadi lebih "ramah" kepada ku. Lebih manja. Jujur aku suka dia begitu.

"Kemana aja lo third?." Tanya rei. Ya rei adalah teman ku disini.

"Gua? Ketemu calon istri gua. Kenapa?." Tanya ku lagi.

"Adik angkat lo itukah?." Tanya nya lagi. Aku hanya mengangguk.

"Nata ya namanya?." Tanya rei. Aku mengangguk sekali lagi.

"Gadis itu dulu tomboi banget, di SMA dulu dia memakai celana panjang. Padahal peraturan di SMA yang cewek pakai rok dia kagak. Gua heran sama lo kenapa lo bisa suka dengan dia." Ucap rei. Aku hanya bisa mengangkat kedua bahu ku.

"Kak! Gua cariin juga ternyata lo disini." Aku melihat sesosok cowok yang baru saja datang ke arah ku dan rei.

"Axel?." Gumam ku. Cih! Ternyata dia adalah adiknya rei.

"Kenapa lo nyariin gua?." Tanya rei kepada axel. Axel yang masih memandang ku dengan tatapan tajam kini terfokus kepada sang kakak.

"Lo lupa apa? Laptop gua mana?! Gua butuh itu kak." Ucapnya. Rei hanya mengangguk dan langsung saja mengeluarkan laptop dari tasnya dan axel mengambil laptop itu.

"Udah pergi lo." Usir rei.

"Iya-iya gua pergi." Ucap axel dan meninggalkan gua dan rei lagi.

"Itu adik kandung lo?." Tanya ku ke rei. Dia mengangguk.

"Dan dia mantan nata?." Tanya ku lagi.

"Iya. Katanya dari kelas 1 SMA." Jawab rei.

"Trus, sekarang dia pacaran sama?." Tanya ku lagi.

"Nurul. Sahabat nya nata juga. Lo kenapa nanya-nanya begitu?." Tanya nya lagi.

"Adik lo lagi kena karma tu. Bilang juga sama dia jangan ganggu calon istri gua ya rei." Ucap ku sambil nepuk-nepuk pundak rei. Rei hanya mengangguk.

"Gua ngerti." Ucap rei. Aku rasa rei tau dengan kejadian yang dulu.

Pov Axel

Aku gak tau kalau kakak 1 kampus dengan pacarnya nata. Dia dari mana sih? Kok bisa ya nata dapat tu cowok.

Memangnya ada yang mau sama nata? Nata itu kan tomboi banget, gak ada manis-manis nya juga.

Tapi kenapa tu cowok bisa jatuh cinta dengan nata? Dan kenapa saat gua melihat mereka gua merasakan cemburu? Gila emang!.

"Zan." Panggil ku. Fauzan menatap ku. Ya aku dengan yang lainnya 1 kampus kecuali nata.

"Kenapa?." Tanya fauzan.

"Apa sebaiknya gua mutusin nurul ya? Trus gua minta maaf ke nata dan ya gua deketin lagi si nata." Ucap ku.

"BODOH." 1 kata itu yang keluar dari mulut fauzan. Apa gua salah lagi? Tapi dimana letak kesalahannya?

"Lo bego! Lo gak mikir gimana perasaan nurul, lo gak mikir pada saat nurul tau lo putusin dia hanya gara-gara nata apa yang nurul lakukan ke nata?." Ucap fauzan.

"Trus gua harus apa?."

"Jauhin nata."

"Tapi zan gua."

"Apa? Suka sama dia?."

"Lebih gua sayang malah sama dia."

"Hanya gara-gara semalam? Lo lihat nata udah berubah? Nata lebih cantik? Trus lo gak rela kalau ada yang mengantikan posisi lo di nata? Lo terlalu kekanak-kanakan xel."

"What is"

"Karma? Ya itu karma."

Kini fauzan meninggalkan ku. Dia berjalan lurus meninggalkan ku sendirian.

"Damn!."

***
Thanks for reading.
Dont forget vote guys.

Abang? Suami?!!![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang