Pov Third.
Dari tadi aku sudah menelfon nata, tapi tidak diangkat-angkatnya. Apa dia semarah itu dengan ku?
Setelah kelas selesai, langsung saja aku pulang. Sebelum sampai di apartement aku membelikan bunga untuk dia. Smoga saja dia memaafkan ku.
^~^~
Sampai dirumah, langsung saja aku berjalan ke arah kamarnya.
"Nat, nata." Panggil ku, namun tidak ada sautan sama sekali. Saat ku mencoba membuka pintu kamarnya, tidak bisa kebuka. Mungkin dia menguncinya.
Pov reader
Hampir 4 jam third mencari nata namun tetap saja tidak menemukan nata.
Dia sudah frustasi, dari tadi dia sudah berkeliling kota. Dari rumah-taman-kampus-cafe yang kemarin-perpustakaan kota-rumah mama.
Ditelfon pun dia tidak mengangkatnya.
"Bisa gila aku hanya karena mencari lo nat." Gumam third.
Pov third
"Kamu udah ketemu nata?." Tanya mama nyamperin ku di ruang tamu.
"Belum ma." Ucap ku.
"Ahh anak itu kalau udah marah susah banget ditemukan." Ucapan mama tadi membuat ku tambah stres.
"Ah mama kalau ngomong buat aku tambah gak tenang." Mama hanya terdiam.
"Kamu buat dia marah?." Tanya mama. Aku hanya mengangguk.
"Itu karena kesalahan dia atau kesalahan kamu?." Tanya mama.
"Aku ma." Ucap ku.
"Lain kali kamu jangan mengulanginya lagi. Soalnya si nata kalau ilang bisa seminggu bahkan setengah bulan. Dulu dia pernah begini. Sebulan dia tidak pulang ke rumah hanya gara-gara mama dan ayah melakukan kesalahan." Ucap mama.
"Serius ma? Trus ? Dia pulang sendiri?." Tanya ku.
"Gak pulang sendiri. Mama sama ayah yang nyari dia. Susah payah. Dia banyak temannya sih." Ucap mama lagi. Kini aku benar-benar menyesal udah buat dia semarah itu. Aggggrrrhhh.
"Yaudah coba mama telfon dia ya." Ucap mama. Aku hanya mengangguk.
Langsung saja mama menelfon nata. Sebentar saja mama menelfon nata udah diangkat nata, sedangkan gua? Udah 200 gak diangkat juga. Benar-benar tu cewek. Mama langsung membuat mode speker saat menelfon nata."Halo, assalamualaikum nat."
"Waalaikumsalam ma"
"Kamu dimana?"
"Dirumah teman ma, ada masalah sedikit. Jadi nata bakalan tinggal disini untuk sementara"
"Oh gitu, yaudah kamu jaga diri baik-baik ya."
"Iya ma.."
"Tapi sebaiknya kamu pulang nak, kasihan third mencari kamu."
"Persetan dengan dia ma. Dia buat nata kesal ma. Capek nata. Udah dulu ya ma. Nata mau ngecas hp nata."
" yaudah iya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Kamu dengar sendiri third?." Ucap mama. Aku hanya mengangguk.
"Yasudah kamu istirahat disini dulu. Jangan terlalu dipikirin." Ucap mama yang kemudian langsung meninggalkanku.
Langsung saja aku berjalan ke arah kamar nata dan menutup pintu kamarnya.
Aku merebahkan badan ku ditempat tidurnya ini. Aku memandangi poster ku yang ada di dinding kamar nata.
"Lo brengsek." Ucap ku kepada poster wajah ku sendiri.
Kemudian aku mengambil hp ku dan menatap chatan ku dengan sarina tadi.
"Gara-gara lo, cewek gua marah." Gumam ku.
Tiba-tiba saja ada notif dari nata. Langsung saja ku lihat. Dan ternyata isinya.
Gua mau kita putus!
Aku membacanya hanya tercengang. Hanya gara-gara tadi dia minta putus ke gua? Aaa gadis ini sensian amat.
Tambah stres gua. Dia pikir gampang apa dengan seenak jidat dia memutuskan hubungan ini? Aahhh gara-gara lo si sar.!
Baru saja ku menutup mata, aku terbayang wajah nata. Ekspresi ketika dia marah, ngambek, nangis, dan ketawa.
"Gua udah terlalu nyaman dengan lo nat. Plis jangan begini. Gua sayang sama lo." Gumam ku sebelum ku tertidur.
***
Thanks for reading.
Dont forget vote guys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang? Suami?!!![TAMAT]
Teen FictionBerawal dari "Idola-> Ketemu ->Kakak Angkat->Suami" "Kamu adalah cowok yang ku dambakan, namun setelah kamu pindah ke kampus aku dan satu kelas sama aku, kamu begitu menyebalkan. Dan apalagi ini, kamu bakalan jadi kakak angkat aku? oh cobaan apalagi...