46

1.2K 54 10
                                    

Barusan fauzan menelfon ku untuk menemani dia membeli kado untuk mamanya.

Langsung aja aku bergegas mandi dan memakai pakaian yang simpel. Hanya butuh waktu 20 menit aku bersiap siap.

Sedikit aku menoleh ke arah jendela ternyata akma dan kak third sudah tidak ada dikolam.

Aku pun langsung keluar dari kamar dan turun ke ruang keluarga.

"Mama." Panggil ku. Aku melihat mama dan akma duduk di sofa sambil menonton tv.

"Iya nat?" Tanya mama.

"Mau kemana nat?" Timpal akma.

"Mau ngawanin fauzan beli kado untuk mamanya. Ma, kak third mana?" Tanya ku.

"Dia keluar sebentar nat." Ucap akma.

"Kok gak ada bilang ke gua ya." Ucap ku sambil mengecek hp.

"Mungkin dia sibuk kali." Timpal akma. Aku hanya ber-oh ria.

"Yasudah, nata pergi dulu ya ma. Fauzan udah diluar. Assalamualaikum." Ucap ku sambil menyium telapak tangan mama dan berlari keluar.

"Waalaikumsalam"

Aku menutup pintu depan, aku melihat fauzan yang sudah menunggu di motor nya. Aku langsung bergegas ke arahnya.

"Hey zan, mau beli apa nih rencananya?." Tanya ku sambil memakai helm.

"Aku masih bingung, kita cari dulu yuk ke mall terdekat." Ucap fauzan. Aku pun mengangguk.

"Yaudah ayo." Ucap ku sambil naik ke hondanya.

"Pegangan nona. Aku gak mau nantinya kamu kenapa napa." Ucap nya. Aku pun memeluknya.

"Sudah tuan, tunggu apa lagi? Ayo." Sahut ku. Dia pun langsung menghidupkan hondanya dan langsung menggas nya.

POV AKMA

"Ma, akma rasa dia bakalan tau kalau third nemuin mantannya." Ujar ku yang merasa bakalan terjadi sesuatu hari ini.

"Mama rasa juga gitu. Mama juga bingung dengan third. Dia gak mau melepaskan nata dan mantannya." Ucap mama.

"Semoga gak terjadi apa apa ya ma. Kasihan nata." Ucap ku. Mama hanya mengangguk pelan.

POV THIRD.

Kini aku berada di mall terdekat dari perumahan nata. Aku menemui mantan ku.

Ya aku tau aku salah, tapi aku ingin bertemu dengan mantan ku. Apakah aku brengsek? I am sorry nat. Aku gak bermaksud begitu.

Aku berjalan ke restoran yang ada di mall tersebut, aku tersenyum melihat sesosok perempuan yang ku cari dari tadi. Aku menyamperinnya.

"Hey lis." Panggil ku. Dia menoleh ke arah ku dan tersenyum.

"Hay third, i miss you." Ucapnya sambil memeluk ku. Aku pun membalas pelukannya dengan erat.

Lisa mencium ku, aku tau disini banyak yang memperhatikan kami. Namun, aku tetap membalas ciuman dari lisa tersebut. Hanya sebentar kurasa sekitar 5 menit ciuman itu pun terhenti.

POV FAUZAN

Kini aku dan nata tidak sengaja melihat third berciuman dengan seorang gadis di restoran mall ini.
Kesempatan ini aku gunakan untuk mengambil foto mereka untuk barang bukti. Aku melihat nata, aku yakin dia pasti sakit hati.

Aku sangat benci melihat situasi ini. Air mata nata kini sudah membanjiri muka nya.

"Ump nat, ayo kita pindah dari sini." Ujar ku. Dia hanya menggeleng geleng dan memeluk ku sangat erat.

Perlahan aku memeluk nya juga. Aku tau bagaimana perasaan nata saat ini. Aku bingung harus bagaimana menghiburnya.

"Nat." Panggil ku. Tangis nya makin menjadi, aku langsung membawa nata pergi dari sini.

Aku mengajaknya duduk di taman yang ada didekat sini. Nata hanya terdiam, matanya sembab, dan kini nata hanya termenung.

Aku tau aku sudah 2 kali membiarkan orang yang ku jaga selama ini terluka oleh laki laki lain.

"Nat, sini deh coba liat gua." Ucap ku. Nata hanya melihat ku sekilas.

"Maksud saya, nona menatap saya. Sebentar saja." Ucap ku lagi, kini dia menghadap ku dan menatap mata ku. Aku hanya tersenyum kecut.

"Saya tau nona pasti sangat hancur bukan? Coba deh nona lupakan dulu sejenak masalah tadi. Saya mau mencoba menghibur anda nona." Ucap ku sekali lagi.

Tiba tiba dia menjintak kepala ku, aku mendengus kesal.

"Apa sih salah gua? Sakit tau." Ujar ku sambil menggosok gosok kepala ku yang sakit.

"Lo sih gak cocok tau bicara seformal itu. Gua gak suka." Ucapnya.

"Ya habisnya lo diam aja dari tadi gua kan jadi bingung gimana." Ucap ku membela diri.

"Yasudahlah."ucap nata.

"Lu libur kuliah kapan dah?." Tanya ku. Dia berfikir sejenak.

"Mungkin beberapa hari kedepan. Kenapa?" Tanya nata.

"Ikut gua ke puncak yuk? Disana ada vila. Kita bakalan merayakan ultah mama gua disana." Ucap ku.

"Kedengarannya asik. Yaudah gua mau." Ucapnya dengan semangat.

"Baiklah lusa gua jemput, kita disana 3 hari." Ucap ku.

"Hanya gua, elu, mama lo doang?" Tanya nata

"Kalau lo mau ajak mama mertua eh maksud ku mama lo ya gak apa apa."  Ucap ku.

"Oke. Jadi kado mama mu?." Tanya nya lagi.

"Udah ada." Jawab ku. Dia sedikit mengenyit. Aku langsung menidurkan kepala ku di pahanya nata. Nata sedikit terkejut.

"Gua ngantuk. Jadi pinjam dulu ya. Temanin gua disini aja." Ucapku. Dia hanya mengangguk. Aku pun menutup mata.

"Nat, jangan nangis lagi. Gua gak suka lu nangis." Ujar ku. Aku merasakan tangannya sudah mengusap usap rambut ku.

"Huum. Gak akan nangis lagi." Aku mendengarnya pun hanya tersenyum.

Mata ku memang terpejam, tapi otak ku masih berjalan. Bagaimana cara nya aku mengolah si third.

Aku yakin, mama nya nata dan akma tau bakalan terjadi seperti ini.

***

Dont forget Vote+ Coment.
Aku sengaja mengupload 2 sekaligus.
Sebagai permohonan minta maaf ke kalian

💜💜💜

Abang? Suami?!!![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang