Episode: 88,56,32 (7)

1.6K 168 1
                                    

2016.

Satu tahun cuti dari kampus, Lena menitipkan anaknya kepada Adam dan Janet yang sudah resmi menikah. Mengapa Lena melakukannya? Sederhana, Lena mengatakan dia ingin menjaga kandungannya dan meminta Adam juga Janet sebagai orang tua angkat anaknya. Sehingga ketika mereka di rumah sakit, mereka mengatakan kalau Lena adalah pasien sewa rahim yang Janet dan Adam inginkan. Dengan begitu, kebutuhan administrasi sudah beres.

Orang tua Lena tidak mendapatkan kabar apapun karena Lena mengatakan dia akan berada di luar kota dalam waktu yang cukup lama dan orang tuanya mengerti ketika Lena mengatakan dia bersama Adam dan juga sahabatnya yang lain.

Hanya Danisha dan Tere yang mengetahui masalah Lena. Membantu Lena dalam mengurus surat cuit dan begitu saja mereka ditinggalkan setelah urusan perkuliahan Lena selesai. Theon? Sudah jelas yang paling menderita di antara mereka semua. Selain membantu mengurusi Lena, dia juga bertanggung jawab penuh pada kebutuhan kehamilan sampai persalinan Lena.

Bukannya semua itu mudah, nyaris setiap minggu rasanya Lena harus mondar-mandir ke rumah sakit karena kandungannya yang bermasalah. Mulai dari terlalu kurus sampai terlalu stress. Lena bahkan tidak mendapat kabar apapun dari Ethan. Jahatnya pria itu.

...

"Kalo gue wisuda, Ethan bakalan dateng ke wisuda gue, kan?"

Theon melirik kepada Raka, hari ini giliran pria itu yang datang membawa kebutuhan Lena dan anaknya. Mau tidak mau Theon mengangguk sebagai kebohongan kecil yang dia lakukan. Pasalnya sampai saat ini, Ethan memang tidak bisa dihubungi. Sepertinya masalah pria itu benar-benar berat.

Lena tersenyum. Untuk pertama kalinya. Mengabaikan dua pria yang saling bertatapan karena dia sibuk tersenyum dan memikirkan kalau Ethan akan datang. Dia harus segera kembali kuliah dan menyelesaikan studinya. 

"Tapi kalo lo balik kuliah, lo sendirian di sana Len..." Theon mengingatkan perempuan itu dengan cepat agar Lena tidak terlalu bahagia

Untuk beberapa detik, Lena terdiam. Dia menghapus air matanya yang tiba-tiba saja jatuh lalu mencoba tersenyum. "Gak bisa dibawa, ya?"

Raka menganggukkan kepalanya, "Semangat, Lena. Lo pasti bisa. Kita semua bakalan di sana pas hari istimewa lo. Tapi lo harus sendirian dulu sampe lo lulus, ya?"

"Bisa, kan?" Theon menambahkan.

Lena mengangguk dan tersenyum kembali. Dia menghela nafas dengan berat dan masuk ke dalam kamarnya. Dua minggu lagi, kembali ke Jakarta dan menjadi mahasiswi, berpura-pura tidak ada yang terjadi selama satu tahun terakhir. Menyelesaikan studinya agar dia bisa bertemu anaknya dan bertemu Ethan

Raka menarik bahu Theon dan kemudian mengajak pria itu keluar untuk bicara. Meneliti apakah Lena akan mendengar pembicaraan mereka atau tidak barulah dia bertanya, "Haha bullshit, Yon. Kita aja gak tau si kampret jadi keluar taun depan apa gak..."

Theon hanya mengangkat ke dua lengannya mengisyaratkan dia sama saja tidak tahunya dengan Raka. "Let it be..."

"Lo yang nganter Lena balik, gue kerja..."

Kembali Theon melakukan hal yang sama. "Fine..."

"Anaknya?"

"Dijagain Adam sama Janet..."

Raka hanya menggelengkan kepala saja. 

...

Theon sekali lagi menganga di depan ruang tamunya. Dia baru saja pulang ke rumahnya setelah menjenguk keponakannya yang lucu itu dan apa? Bedebah kembarannya sedang duduk sambil membuka toples keripik pisang memegang benda pipih di tangannya. Theon mengantukkan kepalanya ke tembok disampingnya, menarik perhatian Ethan.

"Kenapa lo?" Ethan berjalan menghampiri saudara kembarnya dengan bingung

Belum sampai Ethan menelan kripiknya, Theon sudah lebih dulu meraih leher Ethan dan menggoyangkannya dengan kasar. Ingin mencekik kembarannya sayang sekali dia ingat keponakannya yang lucu itu. Bisa-bisa keponakannya tidak punya ayah. "Bangsuuuullll! Katanya masuk penjara lo, kenapa di sini anjuuuu!!!!"

"Yon! Yon,,, Yon, yon, yon... UHUK!!!" Ethan mencoba melepaskan cengkraman Theon pada lehernya yang terlalu kuat karena dia kesulitan bernafas sekarang

"Anjeeeeeerrrrrrr! Than lo kebangetan!!!!!" Theon langsung mendorong kembarannya begitu puas mendengar Ethan terbatuk-batuk mencari air minum. "Lo udah keluar dari penjara?"

Ethan memukul-mukul dadanya mencoba menenangkan diri. Sialan Theon. Baru juga dia menghirup udara bebas seminggu yang lalu dan menemukan rumah saudaranya kosong. Hari ini dia hampir mati dicekik Theon. 

Setelah mendapatkan pasokan udara yang cukup, Ethan memilih duduk di lantai sambil menatap tjam saudara kembarnya, "Udah, seminggu yang lalu... Lo kemana aja? Pada kemana, sih? Gue nyariin anak-anak mau ngajakin main pada ilang..."

"Lo nyariin Lena?" 

Ethan terdiam. Dia menghela nafas dengan cukup lemah kemudian menggelengkan kepalanya. "Paling juga ama Adam..."

Theon menganga di tempatnya. Langsung saja tidak berpikir panjang dia melemparkan ransel yang dibawanya tepat ke wajah Ethan sampai kembarannya itu meringis kesakitan karena terkena lemparan Theon. "Gue kasi tau lo rahasia tapi lo gak boleh nemuin Lena sampe dia wisuda..."

"Penting banget, gak?" Tanya Ethan menaikkan satu alisnya

Theon menggeram, "Bukan penting lagi ini, hidup mati lo separuh nyawa lo..."

Sekarang Ethan terlihat lebih serius dan bangkit dari duduknya, menunggu Theon yang sudah mulai menatap sama seriusnya.

"Tapi lo janji jangan nemuin Lena sampe dia wisuda..."

"Kenapa?"

"Ng... Gue bilangnya sama dia kalo dia wisuda lo dateng, Than... Jangan tonjok gue dulu..." Potong Theon begitu dia melihat Ethan mendekat dengan tangan mengepal, "Biarin ini jadi semangat Lena biar cepet kelar kuliah..."

"Lama amat..."

"Sama aja, intinya, lo sama Lena sama-sama menunggu kan..." lalu Theon menggelengkan kepalanya lagi dan mencengkram lengan saudaranya, "Bukan itu sebenernya yang mau gue omongin! Duh! Lo jangan marah sama gue"

Ethan memandang dengan kebingungan. Dia mencoba melepaskan cengkraman Theon yang sialnya semakin menguat begitu saja. "Apaan, sih..."

"Than lo sama Lena punya anak..."

"Hah?"

Melihat kembarannya melongo, Theon menganggukkan kepalanya dengan cepat, "Lena hamil pas lo masuk penjara dan kalian punya anak tapi lo jangan berani-berani ketemu sekarang karena Lena baru aja balik kuliah..."

Ethan membeku

Theon terengah-engah dan menelan ludah dengan susah payah menatap kembarannya

satu detik

dua detik

tiga puluh lima detik

satu menit

satu set...

BUG!

"ETHAN AMPUUUUUNNNN!"

IPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang