Episode: Loop (5)

1.3K 126 1
                                    

Tapi setelah Rion pikir-pikir. Tiga tahun kenal dengan Vale juga Nia memang sebuah kutukan berkepanjangan. Bayangkan saja, cewek yang mendekati tipe idealnya itu sangat disayangkan menjabat status sebagai sahabat.

Sialnya bagi Rion, dia tidak pernah bisa melangkah lebih dari sekedar sahabat. Sudah, begitu saja. Mau Vale dan Nia ganti pacar sebanyak seratus kali rasanya Rion dan Ardi juga tidak akan merasakan apa-apa.

Namanya teman.

"Hm..." Rion kemudian kembali menyandarkan tubuhnya dan menganggukkan kepalanya, "Jujur nih gue..."

"Iya-iya cepetan!" Vale sudah tidak sabar lagi.

"Aslinya sih dulu gue naksir sama lo, Le"

Bukan hanya Rion yang terkejut dengan ucapannya sendiri, Vale sampai mematung mendengarnya. "Serius, lo?"

"Iya. Gue kirain lu bisa diajak main gitu taunya"

Plak!

"Anjer! Sakit nih! Pedih tau!" Maki Rion ketika tangannya menerima tamparan bertubi-tubi tak berperasaan yang Vale layangkan kepada dirinya. Rion meringis mengusap-usap lengannya yang sudah memerah terkena tamparan

"Sama aja dasar kadal..."

"Ya gimana gak sama, Le. Muka lo udah kayak ngajak begituan, apalagi cara lo ngeliatin orang..."

"Serius lo?! Demi apa?!"

Rion menganggukkan kepalanya. "Taunya, malah sakit jiwa ini orang"

Vale mendelik. Bukan salahnya untuk menjadi gila di dekat Rion, Nia juga Ardi. Kalau Galen, dia jarang bertemu cowok itu karena Galen sendiri memiliki teman perempuan yang lebih asik dibanding dirinya.

Rion bukan hanya kaget melihat perilaku asli Vale. Boleh casing mendekati ideal, tapi aslinya Vale itu ternyata bar-bar dan berandalan. Orang bilang pertama kali bertemu Vale pasti mengira cewek itu galak, sombong dan dingin. Atau kalau orang yang suka gosip pasti mengatakan Vale juga Nia adalah cewek tidak benar dan suka buang-buang uang.

Aslinya, Rion dan Ardi sering menjadi sasaran kegilaan mereka. Di kampus saja tampilannya kalem dan pendiam. Begitu sampai di apartement Rion atau Ardi, baik Nia maupun Vale, akan bertingkah laku seperti pasien rumah sakit jiwa.

Bisa teriak-teriak seperti di hutan kalau melihat cowok ganteng. Bisa menangis tidak karuan hanya karena masalah sepele seperti papernya tidak diterima dosen. Atau tertawa selebar-lebarnya saat ada hal receh yang mereka temukan di internet.

Fix, bukan perempuan yang Rion akan pacari dan Ardi dekati kalau kelakuannya seperti itu. Makanya mereka memutuskan bersahabat. Gila saja kalau sampai mereka pacaran. Rion atau Ardi lirik cewek lain sedikit mungkin mereka akan botak atau paling tidak menderita memar sekujur tubuh.

"Kok lo jahat sih ngomongnya sama gue?!"

Baru saja Rion berniat berkata jujur, sudah terkena bentakan dari Vale. Kembali cowok itu menjelaskan, "Aduh, Le. Lo katanya mau denger kenapa cowok suka banget ngajakin lo yang gak-gak. Ini gue menjelaskan dari jiwa termesum gue, Le..."

Vale memberengut. Dia lupa kalau sebenarnya rasa penasarannya yang mendorong Rion sampai berkata hal-hal menyebalkan tadi. "Lanjut!"

"Apa yang mau dilanjutin?"

"Ya soal tadi..."

Rion hanya ber-Oh ria kemudian menganggukkan kepalanya. "Nih, gue kasih tau. Cowok tuh suka yang badannya gendut enggak, kurus engga. Enak diremes lah kayak lo..." lalu Rion menahan lengannya dan mengisyaratkan Vale untuk diam, "Katanya mau denger. Nih, ini menurut cowo mesum loh ya...

"Enak, Le. Soalnya kalo gak terlalu gede. Kalo gue sih gak suka yang gede-gede gitu soalnya gak cukup di tangan..."

Vale memberikan tatapan jijiknya sebanyak mungkin kepada Rion

"Nah, lo..." Rion menunjuk Vale beberapa kali, "Nih, ya. Mata lo itu duh, bikin lupa daratan Le. Terus ya gimana lo gak diajak aneh-aneh orang dp lo aja seringnya menantang..."

Vale melongo, "Cuy, gue pake hijab aja juga masi aja diajakin..."

"Nah, itu dia Le. Muka lo udah digariskan dari sononya buat membangkitkan nafsu lelaki jadi lo sabar aja. Jangan ngemut lolipop apalagi makan eskrim sama sosis bakar depan gue, bikin gak eling dunia lo..."

"Ngelantur lagi ini orang..."

Rion terkekeh, "Tenang aja tapi sekarang gue mah udah terbiasa sama lo..."

IPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang