Pengakuan

1.5K 178 22
                                    

Suara denduman keras disepenjuru ruangan yang gelap dan berkelap kelip itu terasa memekakan telinga. Tapi tidak berlaku untuk orang yang benar-benar menikmati music dan juga berjoget dengan riang ditengah kerumunan. Gelas-gelas kecil yang berisi minuman memabukkan pun berserakan diseluruh meja yang ada. Pakaian minim pun tampak disemua tubuh gadis yang ada disana. Ada yang bercumbu mesra, ada yang menggerak-gerakkan kepalanya hanya untuk mengikuti alunan music, da nada yang diam tanpa melakukan apapun selain minum. Yap. itu adalah aktivitas yang dilakukan pemuda berwajah tampan yang duduk dimeja bar. Wajahnya tampak kusut dan juga kusam. Mata tajamnya terasa sangat menusuk gelas wine yang sedari tadi ditatapinya. Tangannya kembali memasukkan air itu kedalam tenggorokannya hingga membuat reaksi pahit yang sangat. Taeyong sudah mulai merasakan kepalanya berat dan juga pusing. Perutnya juga tak seenak yang tadi. ini semua pasti reaksi dari wine yang diminumnya. Entah sudah berapa gelas dihabiskannya untuk mala mini. Taeyong hanya ingin dia lupa atau masalah yang dihadapinya hanyalah mimpi. Mungkin itu hanya mimpi disiang bolong.

Taeyong sadar apa yang diinginkannya tak akan terkabul selama ayahnya masih hidup. Pemuda tua itu selalu saja mengurusi hidupnya. Taeyong kembali menarik rambutnya kebelakang hingga membuat rambutnya terlihat berantakan tapi tak melunturkan wajah tampannya. Taeyong menatapi botol-botol wine yang sudah terletak dimeja. Ada sekitar 5 botol besar yang sudah dihabiskan taeyong saat itu. taeyong pun mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk menambah satu lagi botol wine kehadapannya. Penjaga bar pun langsung menuruti sebelum ia khawatir dan juga kasihan melihat pemuda itu terlihat hancur. Panjaga wine itu pun meletakkan wine yang diinginkan taeyong. lalu menatapi pemuda itu dengan kasian

"apakah kau terkena masalah lagi?" ucap pria penjaga bar yang berwajah manly

Taeyong menegakkan wajahnya lalu menatap dengan samar orang yang berbicara dengannya. Taeyong menggeleng pelan "tidak. aku hanya ingin minum saja" ucap taeyong serak

Pemuda itu pun menarik salah satu gelas yang ada lalu mengisinya dengan bongkahan es batu bulat lalu memasukkannya kedalam gelas itu dan meletakkan kedepan taeyong dan menuangkan wine tadi. taeyong langsung menyambar gelas itu menegak nya hingga habis

"benarkah kau baik-baik saja? kurasa kau sekarang sudah gila Lee taeyong. aku bisa dibunuh ayahmu kalau membiarkan kau pulang seperti ini" ucapnya lagi

Taeyong tertawa masam "tenanglah. Kau tidak akan mati hanya karena membiarkan anak sma masuk diskotikmu" ucap taeyong

Tak lama sebuah suara erdengar dari sebelah taeyong

"hei. apa yang kau lakukan disini?" ucap sehun yang sudah berada disamping taeyong dengan wajah yang menganga

Taeyong menoleh dan kembali menuangkan wine tersebut kedalam gelasnya. Tapi sehun malah menyambar gelas itu dan meminumnya habis sebelum itu dia terlebih dahulu mendudukan tubuhnya dikursi saming kursi taeyong.

"ashhh..." ucap sehun setelah menegak minuman yang pahit tetapi akan manis ketika melewati tenggorokan itu "yuta. Kenapa kau membiarkan dia jadi orang gila seperti ini?" ucap sehun kepada penjaga bar yang bernama yuta itu

Yuta hanya menaikkan bahunya "kau taukan. Anak ini tak mudah diatasi" ucap nya lalu menaruhkan kembali satu gelas kehadapan sehun dan menuangkan wine kembali

"tidak.tidak jangan pancing aku" ucap sehun mendorong gelas tersebut menjauh dari hadapannya "aku besok ingin menemui ibuku. Aku akan mati kalau ibu mengetahui aku minum lagi" ucap sehun to the point

"lalu apa yang kau lakukan kalau tidak minum?" ucap yuta

"aku kesini karena ada gadis yang mengkhawatirkan manusia gila ini. dan memintaku untuk mencarinya" ucap sehun sambil sesekali melirik taeyong sekilas yuta hanya mengangguk mengerti

Mine (Complicated Love) | Seulyong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang