Dinner

1.2K 107 7
                                    

Seulgi membuka matanya ketika sentuhan dibibirnya benar-benar membuatnya sesak. Seulgi merasa bernafasannya juga berkurang karena benda yang menempel dekat diwajahnya itu. sangat ingin memaki sekali saja karena seulgi baru saja memicingkan matanya 15 menit yang lalu karena ia baru pulang kerja dan ia baru saja memulai untuk memasuki mimpi. Memang persetan untuk sesuatu yang menganggu seulgi sekarang. mata gadis itu pun akhirnya dengan perlahan membuka walaupun sebenarnya sangat berat. Tak lama kening seulgi berkerut ketika samar-samar ia melihat wajah taeyong yang sangat dekat dengan wajahnya. Seulgi mengerjapkan lagi matanya untuk beberapa kali. Lalu tak lama matanya membulat sempurna setelah ia menyadari bahwa taeyong sedang menempelkan bibirnya diatas bibir seulgi. dengan cepat seulgi mendorong tubuh taeyong agar menjauhinya. Tapi tenaga pemuda itu tidak sabanding dengan tenaga seulgi, apalagi ia baru bangun. Seulgi terus mendorong dada taeyong. tapi taeyong malah semakin memperdalam ciumannya hingga membuat bibir seulgi benar-benar basah. seulgi tak gentar ia terus mendorong tubuh taeyong hingga akhirnya lelaki itu mengalah dan menjauhkan tubuhnya dari seulgi.

Gadis itu tentu saja langsung bangkit dari tidurnya dan duduk lalu menatapi taeyong dengan pandangan tajam "apa yang kau lakukan? aku hampir saja kehabisan nafas" ucap seulgi dengan nada kesal.

Taeyong tertawa pelan lalu tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih "maafkan aku. kau terlalu menggoda ketika tidur tadi. aku tak bisa menahannya" ucap taeyong

Seulgi menghembuskan nafasnya. Taeyong terlalu manis ketika tersenyum seperti itu sehingga seulgi tak sanggup untuk melanjutkan kekesalannya akibat ulah kekasihnya itu. seulgi kembali menyempurnakan posisinya hingga ia benar-benar berhadapan dengan taeyong yang duduk dibibir kasur "kenapa datang tiba-tiba?" ucap seulgi sambil mengambil karet rambut dari meja samping kasur dan mengikat rambutnya perlahan.

"orang tuaku mengajakmu untuk dinner" ucap taeyong yang membulat mata seulgi kembali membulat.

"apa?" ucap seulgi

Taeyong menganggukkan kepalanya "iya. ayah dan ibu tiriku meminta aku agar mengundangmu makan malam. aku juga tidak tau kenapa mereka mengadakan acara itu." ucap taeyong menjelaskan.

"apakah hanya aku dan kamu yang datang? Kita hanya berempat?" ucap seulgi dengan nada yang menunggu jawaban.

Taeyong menggelengkan kepalanya "tidak. hyung dan juga bae joo hyeon ikut diundang ke acara makan malam itu." ucap taeyong menatapi seulgi yang sudah merubah raut wajahnya menjadi khawatir dan juga gelisah. Taeyong tau pasti sulit untuk meyakini tidak ada sesuatu yang akan terjadi. tapi semua ini tidak menutup kemungkinan bahwa ayah taeyong telah merestui hubungan mereka atau hal yang lain. Didalam itu semua masih ada kemungkinan berita baik. taeyong menggenggam tangan kekasihnya itu mengelusnya perlahan lalu menaikkan tangannya dan mengelus rambut seulgi "aku mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi, aku janji, akan selalu melindungimu didepan mereka. Percayalah" ucap taeyong sungguh-sungguh

Seulgi mengigit bibir bawahnya lalu berpikir sebentar "benarkah? Bisakan aku melakukannya?" ucap seulgi lagi

Taeyong mengangguk "tentu saja. lagi pula kita masih bersama hyung dan juga bae joo hyeon." ucap taeyong.

--

Seulgi menatapi wajahnya yang dirias sedemikian rupa hingga membuat wajahnya terlihat sangat cantik. Rambut coklatnya bergelombang besar dengan poni yang menutupi dahinya benar-benar membuat seulgi tampak cantik malam ini. Dress berwarna hitam semakin membuat dirinya terlihat anggun, tas berwarna senada juga tersemat dibahu kanannya. Seulgi sendiri bahkan tak menyangka ternyata ia memiliki wajah yang cantik juga. Matanya yang sipit pun menjadikan seulgi tak kalah cantik dengan wanita lain yang bermata besar. Seulgi mengembangkan senyumannya. wanita yang sedang mendadaninya menatapi seulgi dengan kagum lewat cermin yang ada dihadapannya.

Mine (Complicated Love) | Seulyong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang