Budak

1.6K 214 5
                                    

Seulgi melangkahkan kakinya malas menuruni anak tangga rumahnya. sekarang gadis itu menatapi keadaan kafe yang masih sepi karena pagi ini kafe akan buka jam 9 karena ini adalah hari sabtu. Weekend. Seulgi menatapi keseliling ruangan. Mencari sosok ayah yang yang sangat disayanginya. Dan tak lama seulgi mendapatkan sosok paruh baya itu sedang berjalan bulak balik dimeja dapur. Ayahnya sedang sibuk membuat minuman. Seulgi bisa menebak. Itu pasti buat dirinya. Pastiii. Ayahnya selalu membuatkannya kopi panas sebelum seulgi berangkat sekolah. Seulgi berjalan menghampiri ayahnya. Seulgi melihat kopi dengan epulan asap di atasnya. Sepertinya perut seulgi sebentar lagi akan merengek meminta untuk diisi.

Mata seulgi pun sudah tidak sabar untuk menikmati kopi panas dipagi ini. seulgi mengambil kopi itu tetapi ketika ingin menegaknya. Tangan seulgi berhenti ketika tangan ayahnya menjegat tangannya “tunggu dulu. Ayah juga menyiapkan makanan kesukaanmu” ucap ayah dengan wajah yang berbinar-binar

Seulgi mengembangkan senyumannya “apa itu ayah?” ucap seulgi Dari balik tubuh ayahnya.

Lelaki paruh baya itu mengeluarkan sebuah piring berisi muffin yang lucu. Semua desain sangat lucu. Sehingga seulgi benar-benar ingin mencicipinya. Seulgi memang sangat suka muffin buatan ayahnya. Apalagi ayahnya dulu sempat mejadi seorang koki toko kue. Mood seulgi yang tadinya tidak terlalu baik menjadi lebih baik ketika menyantap muffin hangat dan enak itu. seulgi menghiraukan ayahnya yang berada didepannya. Ia terlalu fokus melahap muffin itu sehingga seulgi lupa kalau ia sudah menghabiskan 3 muffin

“apakah kau benar-benar lapar sayang?” ucap ayah seulgi dengan nada bicara yang sulit diartikan.

Seulgi langsung memberhentikan aktivitasnya dan menatap piring yang tadi dipenuhi muffin hanya tinggal tersisa beberapa potong saja. Seulgi menatap ayahnya dengan tersenyum malu “maaf ayah. Muffin ini sangat lezat. Aku jadi lupa kalau ayah juga harus memakannya” ucap seulgi mendorong piring itu ke ahadapan ayahnya

Ayah seulgi menggeleng cepat “tidak. itu semua untuk mu. apakah kau ingin ayah membawakannya untuk disekolah nanti?” ucap nya

Seulgi mengangguk cepat “aku ingin yang rasa coklat dan stawbeery.. bawakan juga untuk beberapa teman seulgi” ucap seulgi ketika ayahnya berjalan menjauh menuju kedalam dapur.

--

Seulgi melangkahkan kakinya menelurusi jalanan menuju sekolah. Hari ini hari terakhir sekolah. sabtu adalah tanggal merah dan minggu  sekolah memang libur dan tidak beroperasi. Seulgi sedikit gembira tapi dia jugak tidak lupa. Ia harus bekerja pulang dari sekolah nanti. Ketika gedung sekolah sudah kelihatan. Seulgi mempercepat jalannya. Gadis itu sekarang ingin sekali bertemu dengan oh hayoung. menanyakan pr yang akan di kumpul senin. Semalam seulgi mencoba untuk menyelesaikannya tetapi ia tidak mendapatkan solusi. Makanya ia ingin menanya kepada oh hayoung. mana tau gadis imut itu tau. lagi pula oh hayoung juga mengikuti les privat diluar sekolah. yaa. Tentu saja ada alasan mengapa oh hayoung melakukan itu semua. Yaa. Itu karena ia snagat ingin memasuki universitas hanyang. Yang terkenal dan terpopuler dikorea.

Tapi tak lama seulgi dikaget kan dengan sebuah tas yang melayang ke arahnya. Tapi untungnya tas itu berhasil di raihnya dan seulgi menoleh kearah sumber. Ternyata. Dia lagi. laki-laki yang semalam berhasil menipunya dan berhasil membuat seulgi berjalan jauh hingga membuat kakinya sedikit pegal. Seulgi menatap tajam kea rah lee taeyong yang sedang berdiri didepannya satu meter.

Lelaki itu seperti biasa. Dengan rambut wax pirangnya. Jas yang tidak pernah terkancing dan tidak lupa tangannya yang selalu terjejal di saku celana. Lelaki itu menatapi seulgi dengan mata elangnya “kenapa? kau kaget? Bukankah itu pekerjaanmu? Membawa kan tas kuu. Iyakan?” ucap taeyong menaikkan senyuman seringaiannya

Mine (Complicated Love) | Seulyong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang