Jung jaehyun menghentikan langkahnya ketika melihat seorang gadis berjalan dengan lemas dihutan itu. gadis berjaket coklat itu tampak kedinginan. Hati jaehyun terasa sudah tenang sekarang. akhirnya seulgi ditemukannya dihutan ini dengan keadaan yang selamat. Mata jaehyun terasa perih dan ingin menghampiri seulgi. tapi sebelum itu seulgi mendengakkan kepalanya dan mendapati keberadaan jaehyun didepannya. Gadis itu terlihat terkejut dan langsung menangis sejadi-jadinya sambil melangkahkan kakinya mendekati jaehyun. Ia terlihat sangat ketakutan wajahnya sembab dan matanya begitu bengkak karena menangis. Jaehyun menatapinya dengan kasihan dan juga melangkahkan kakinya mendekati seulgi. ketika mereka sudah dekat jaehyun sempat terpaku ketika seulgi menempelkan kepalanya tepat didada bidang jaehyun. Gadis itu menangis sambil memegang erat tubuhnya. Jaehyun menghembuskan nafasnya lalu memeluk seulgi dengan pelan.
--
Taeyong berlari keluar dari hutan. ia langsung menemui guru song yang juga baru keluar dari hutan. sehun dan hayoung sudah berada disana. Dan juga ada yeri.
"bagaimana apakah kau menemukan seulgi?" ucap guru song
Taeyong menggeleng lemah. Wajahnya sangat frustasi hingga membuat rambutnya berantakan "bagaimana guru. Aku sudah mencarinya kemana-mana" ucap taeyong.
Tapi guru song tidak menjawab pertanyaan taeyong dan malah fokus kearah belakang taeyong. pemuda ini pun langsung mengikuti arah pandang guru song dengan membalikkan tubuhnya dan betapa bahagianya taeyong. ia melihat gadis itu. kang seulgi sedang berjalan dengan lemah kea rah mereka. Dan jaehyun terlihat membantunya. Apakah jaehyun yang menemukan seulgi? tentu saja. pemuda itu yang menemukan seulgi. taeyong dan yang lainnya langsung berlari menghampiri seulgi dan jaehyun. Melihat kedatangan taeyong. seulgi langsung menangis menatapi pemuda itu.
"kau baik-baik saja?" ucap taeyong akhirnya sambil memegang tubuh seulgi
Seulgi hanya mengangguk pelan. Lalu tak lama tubuh gadis itu melemah dan jatuh ditubuh taeyong.
--
Taeyong memegangi tangan dengan jari-jari panjang nan kurus itu. kang seulgi gadis yang dicintainya berhasil membuat taeyong sekhawatir ini. hingga ia tak mau melanjutkan lagi kegiatan. Ia ingin menemani gadis ini ditenda. Untung saja guru song sudah siap sedia membawa dokter dan juga memperbolehkan taeyong untuk menjaga gadis itu. taeyong mengelus pelan leher seulgi dengan handuk basah. gadis ini baik-baik saja. hanya kelelahan dan juga kedinginan ketika dihutan yang membuat suhu tubuhnya rendah dan memicu demam. Taeyong menatapi kasihan seulgi. ia sangat merasa bersalah dengan gadis ini. semenjak mengenal taeyong tak pernah rasanya seulgi tertawa terbahak-bahak seperti yang diceritakan ayahnya. Gadis itu terlalu menderita dekat dengan taeyong dia tak pernah dibuat bahagia dengan taeyong. ia selalu terkena masalah karena taeyong. taeyong membodohi dirinya tak bisa dengan becus menjaga seulgi. padahal hanya beberapa hari saja setelah MT ini. kenyataan menyakitkan itu akan datang. Seharusnya taeyong bisa membuat gadisnya merasa bahagia hingga merasa berada dilangit.
Taeyong menarik rambutnya kebelakang yang membuat rambut berwarna coklat itu terantakan tak beraturan. Taeyong menggenggam erat tangan seulgi hingga tak lama gadis itu membuka matanya. Taeyong langsung menatap dengan khawatir dan menunggu seulgi. gadis itu menoleh kea rah taeyong lalu mengembangkan senyumannya. Sekali lagi taeyong dibuat jatuh cinta dengan gadis ini. ia masih bisa tersenyum ketika sakit seperti ini.
"kamu disini?" ucap seulgi kepada taeyong yang masih dengan setia memegang tangannya yang hangat
Taeyong mengangguk pelan "kamu masih kedinginan?" ucap taeyong khawatir
Seulgi menggeleng lemah lalu ingin duduk dari tidurnya. taeyong langsung membantu gadis itu dan duduk dikursi samping kasur UKS MT. "maafkan aku" ucap taeyong
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Complicated Love) | Seulyong [Completed]
Fanfic"Mereka tidak akan pernah tau, apa yang membawa mereka dalam cinta yang begitu rumit." - - - - Sinopsis. - "Apakah kamu tau perbatasan dua laut yang ada dialaska?." Ucap Seulgi Taeyong mengerutkan keningnya lalu perlahan mengangguk "Ehmm. Dua laut y...