Kesal Yang Tak Berujung

1.6K 234 3
                                    

Lee taeyong melangkahkan kakinya keluar dari mobil sport berwarna hitam pekat itu. ia baru saja memarkirkan mobilnya di pekarangan sekolah yang terlihat sangat besar itu. taeyong lalu berjalan menelusuri koridor sekolah. semua mata tertuju kepadanya. Taeyong tak sekali pun gugup atau malu karena semua mata tertuju kepadanya. Karena dari ia sekolah dasar dulu. Sudah sangat banyak yang mengidolakannya. Walaupun ia tidak pernah baik ataupun sopan kepada orang termasuk guru-gurunya.

Hari ini taeyong benar-benar sangat pusing dan sebenarnya ia tidak mau memasuki sekolah. tetapi berhubung ia ingin menjadi lebih baik didepan hyungnya. Lelaki ini memaksakan untuk sekolah. ketika memasuki kelas. Mata taeyong langsung melihat kearah meja gadis itu. ia sedang duduk dengan buku yang terletak dimeja. Apakah ia sedang belajar? Ahh entahlah. Semua itu tidak penting bagi lee taeyong. Tapi yang mengherankannya. Kenapa pagi ini gadis itu tidak mendapatkan kejutan? Apakah orang yang telah disuruh lee taeyong membangkang padanya? Kalau saja kepala lee taeyong saat ini tidak terasa pusing. Mungkin ia sudah menyeret orang-orang itu ke gudang dan menghabisinya karena tidak mengerjakan tugas yang diperintahnya untuk membully gadis itu.

ketika lee taeyong duduk di bangkunya. Taeyong melihat sebuah kertas tertengger indah di laci mejanya. Lelaki itu mengambil kertas berwarna putih bersih itu. lalu membacanya “keluar main-main keatap. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu. Kang Seulgi”

“apakah dia gila? Mengajakku bertemu? Bullshit” batin lee taeyong melirik ke gadis yang berada disamping kirinya

--

Kang seulgi  menaiki tangga yang berwarna putih itu. nafasnya mulai ngos-ngosan. Keringatnya mengalir dari kepalanya. Gadis itu harus keatap untuk menunggu lee taeyong. Entah ia akan datang atau tidak. seulgi tetap harus menunggunya demi sapu tangan yang sangat disayanginya itu. ketika sampai diatap seulgi baru bisa bernafas dengan lega. Keringatnya lama kelamaan mongering karena hembusan angin yang sangat segar. Dari atap gedung itu seulgi dapat melihat pemandangan yang cukup indah. Lapangan basket dipenuhi dengan siswa yang sibuk berlari sana sini memperbutkan bola berwarna orange itu. Sekalian menunggu lelaki itu. seulgi memilih untuk duduk ditumpukan kotak. Ia kembali melihat gitar berwarna hitam di atas tumpukan kotak-kotak. Gadis itu mengambilnya lalu memainkan beberapa lagu.

Tak terasa ternyata waktu terus berjalan. Gadis itu sudah memainkan beberapa lagu. Tetapi orang yang ditunggu nya tak kunjung datang. Seulgi melirik ke jam tangan yang dipakainya. Sudah 40 menit seulgi menunggu lelaki itu. seulgi mulai gelisah. Gadis itu mengigit bibirnya. Kalau lelaki itu tidak datang bagaimana? Daan bagaimana dengan sapu tangan peninggalan dari ibunya? Akankah seulgi tidak mendapatkan kembali sapu tangan itu? Seulgi memegangi kepalanya mengusir segala pikiran buruk yang menyerang lalu menghembuskan nafas nya “tenang seulgi ahh. dia akan datang sebentar lagi. kau bersabarlah” ucap seulgi kepada dirinya sendiri

--

Lee taeyong duduk disofa ruangan nongkrong yang bersama dengan oh sehun. Pemuda itu terlihat memutar-mutar bola kecil yang di pegangnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya sekarang. yang pasti sekarang ini lelaki itu sedikit gelisah. Oh sehun yang menatapinya dari tadi pun akhirnya menanyakan apa yang sebenarnya dipikirkan temannya itu. dengan senyum yang nakal sehun menepuk bahu taeyong

“hei. apa yang kau pikirkan?” ucap sehun yang membuat taeyong tersentak lalu menatap sehun dengan mata elangnya

“apa yang kau lakukan?” ucap taeyong dengan nada jengkel dan menatap sehun dengan tajam

“dari tadi kulihat kau gelisah. Apa yang kau pikirkan?” ucap sehun

“tidak ada.” Ucap taeyong singkat dan kurang berminat untuk melanjutkan kata-katanya yang singkat padat dan jelas itu

Mine (Complicated Love) | Seulyong [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang