Kamis, 14.10
"Aku mulai menyukaimu..."
"Ha!? Haaa!???"
Jungkook sangat gembira karna merasa diterima Jieun, padahal Jieun belum selesai ngomong. Jungkook memeluk tubuh Jieun dan berterimakasih sebanyak-banyaknya.
"Waaaa~ga nyangkaaa....akhirnya pengorbanan gue dilihat juga..." ucap Jungkook terharu.
"A-anu...aku kan..."
Aku belum selesai ngomong lho... - Jieun
Jungkook melepas pelukannya dan menatap Jieun penuh Cinta, sampai-sampai matanya tampak berkaca-kaca.
"Ju-Jungkook! Kamu nangis??" tanya Jieun kaget.
"Enggak kok... Heheheh..." balas Jungkook ceria.
"Kook,sebenarnya aku mau bilang kalau aku--"
Sebelum Jieun selesai ngomong...hape Jieun berdering menandakan panggilan masuk...Jieun mengecek panggilan tersebut dan ternyata yang menelponnya, sahabat sendiri, Jiyeon.
"Sebentar ya, Kook...aku keluar dulu." izin Jieun.
"Iya kak...silahkan."
×××
Diluar rumah Jiyong...
PIK
"Halo, kenapa Ji?"
"Jieuunnnn ku sayang~lagi apa?"
"Eh...nelpon kamu lah."
"Hmmh..masuk akal. Kamu lagi dimana?"
"A-aku lagi di.....rumah."
"Liburan gini dirumah?? Kuy jalan bareng aku dan Suzy!"
"E tapi--!"
"Apasih Eun...dah lama lho ga jalan bareng~ayok laaa..aku ada curhatan nih~"
"Huh...jam berapa?"
"Sekarang! Makanya kamu siap-siap dulu. Aku sama Suzy kerumahmu ya! Paling 20 menit lagi..bye!"
"Eeeeeh tunggu!!"
PIP
Gimana dong!? Aku kan lagi dirumah Jungkook! - Jieun
+++
Jieun terburu-buru menelpon supirnya minta dijemput dan panik diluar rumah Jiyong kaya orang gila.
Karna Jiyong melihat Jieun bertingkah aneh dibalik jendela kamarnya...Jiyong pun keluar rumah untuk menyusul Jieun.
"Lo kenapa,njir?" tanya Jiyong heran.
"Aku...aku harus pulang sekarang!" jawab Jieun makin panik.
"Kok cepet banget? Gimana adek gue?"
"Oh iya! Jungkook! duh...gimana nih."
"Dia nembak lo kan? Jadi lo terima?" tanya Jiyong agak lesu.
"Kayaknya...aku gabisa..."
"Ha? Maksud lo...?"
"Aku...gabisa jadi pacar Jungkook...aku suka sama dia, tapi..rasanya ga benar kalo aku pacaran sama dia..." ucap Jieun sedih.
...
"Karna lo sama Jungkook beda umur?"
"Bukan! Bukan gitu..! Huh...pokoknya gabisa, Jidi.." jawab Jieun.
"Um...." Jiyong berpikir sejenak.
"Lo yakin nolak dia?" tanya Jiyong lagi.
"I-iya...yakin..." jawab Jieun.
"Mungkin..." gumam Jieun.
"Yaudah...biar gue yang bilangin ke dia.." ucap Jiyong.
"Ah...makasih Jidi!" Jieun membungkuk dihadapan Jiyong.
"Gausah terima kasih segala..gue masi ga ngerti kenapa lo nolak adek gue." kata Jiyong dan Jieun hanya bisa diam.
"Maaf...aku pasti akan minta maaf sama Jungkook! Aku...harus pulang..makasih Jidi, aku uda boleh jenguk Jungkook...makasih juga cemilannya!"
"Ya...hati-hati.."
×××
Jemputan Jieun sudah datang dan ia masuk kedalam mobil untuk pulang secepat mungkin.
Ia pamit sekali lagi pada Jiyong tanpa bilang apa-apa ke Jungkook.
Selama perjalanan pulang, yang ada didalam hati Jieun hanya penyesalan. Ia takut sekali Jungkook akan marah padanya.
Sesampainya dirumah, Jieun segera masuk kedalam dan menunggu sahabat nya datang kerumahnya.
===
Dirumah Jiyong...
"Kook..." Jiyong membuka pintu kamar adiknya perlahan.
"Mana kak Jieun, bang?" tanya Jungkook yang daritadi menunggu Jieun balik.
"Ayu...udah pulang."
"Kok cepat banget? Kok ga bilang-bilang!?"
"....."
"Kenapa diem,bang? Muka lo juga ga selow sumpah." kata Jungkook.
"Sabar ya Kook....lo ditolak Ayu.."
"Ha??"
"Ayu...dia gabisa jadi pacar lo. Dia yang bilang ke gue." ucap Jiyong terhadap Jungkook.
"Gue sebagai perantara Ayu disini...Ayu juga pasti ga kuat ngomong langsung didepan lo." lanjut Jiyong.
Jungkook diam dan wajahnya pucat...
"Gue gatau kenapa, Ayu--"
Jungkook yang kecewa berat terpaksa memotong ucapan abangnya itu.
"DIEM..."
"DIEM. JANGAN DILANJUTIN." Tekan Jungkook penuh amarah.
===
👇doakan hati Jungkook yaa..😢
KAMU SEDANG MEMBACA
BB luv GG (GDIU) ✔
Fanfiction[REVISI] • Bad Boy Love Good Girl Apabila orangtua memaksa, disitulah pilihan berada. Apabila dua korban disukai orang lain, disitulah tikungan berada. Kehidupan Jieun dan Jiyong berawal tenang pastinya...namun? "Kerjasama." ××× ⚠ Non-baku ⚠ Lapak...