Selasa
Rabu
Kamis, 05.00
( ͡° ͜ʖ ͡°)
+++
Seperti biasa, pagi-pagi gini Jieun dan Jiyong harusnya udah ngumpul didalam gedung KJ
Tapi jam segini yang baru datang cuma Jiyong. Jiyong ditraktir minum susu oleh pak produser di kantin luar gedung dekat parkiran karna sudah memberikan hasil terbaik, rencananya pak produser mau traktir Jieun cendol, tapi Jieun nya belum datang.
Akhirnya gajadi deh pak produser keluarin goceng buat Jieun.
"Nikmatnya teh goyang ini... Meminumnya serasa digoyang~" ucap pak produser setelah menghabiskan teh goyangnya.
"Anj--bapak minta digoyang??" Jiyong menyipitkan matanya.
"Yadong...kamu sendiri bagaimana? Susunya enak?" tanya pak produser.
"Enak sih pak, tapi saya mah maunya anggur." Jawab Jiyong.
"Hahaha...bapak dengar kamu dijodohin sama dek Jieun ya?"
"Ya begitulah, pak.." Ekspresi Jiyong seketika berubah cuek.
"Lain kali minta susu sama dia.. Biar bapak ga perlu Kasih kamu susu lagi." pak Produser senyum mesum.
Susu? Maksud si bapak susu dalam gelas atau susu...?...( ͡° ͜ʖ ͡°) - Jiyong
***
Setelah agak lama berbincang-bincang, mobil keluarga Jieun datang dan markir diparkiran dekat kantin tersebut. Jiyong yang merasakan kehadiran Jieun langsung berbalik badan melihat mobil keluarga Jieun yang diparkir itu. Kalo pak produser mah senyum mesum aja pas liat mata Jiyong bersinar-sinar melihat Jieun.
"Ehem. Tuhkan... Mulai suka." kata pak produser tiba-tiba.
"Ah? Gak lah pak. Gamungkin.." Jiyong membalikkan badannya lagi menatap pak produser.
"Hemmm....bapak panggil Jieun yah.."
"Yaudah.. Silahkan." jawab Jiyong.
"Dek JIEUN! Sini dek.." panggil pak produser.
"Loh? Disana rupanya?" Jieun yang tadinya mau masuk kedalam gedung, sekarang berjalan menuju kantin. Sementara papa mama Jieun masuk duluan karna ada meeting penting.
"Pagi pak..." sapa Jieun setelah duduk disamping pak produser.
"Pagi dek.. Kamu kok duduk disebelah saya?" tanya pak produser.
"Hah...? Gapapa kan pak?" Jieun berdiri lagi karna merasa tidak sopan.
"Gapapa kok.. Tapi sebagai calon istri yang baik.. Kamu harus duduk disebelah Jiyong dong."
"Be-begitukah...? Eh! Tunggu dulu..! Saya bukan calonnya pak!" jawab Jieun.
"Kamu ini..masa bilang begitu, lihat tuh si Jiyong mukanya udah kusut gitu karna kamu gak anggap dia." pak produser menunjuk Jiyong.
Dan memang benar, wajah Jiyong kusut. Jieun merasa bersalah sedikit dan duduk disamping Jiyong walaupun terpaksa.
"Pak...saya tuh--"
"Asdfghjkl sssttt!! Dek Jieun,bapak traktir cendol yah." pak produser memotong ucapan Jiyong dan ngomong ke Jieun.
"gausah pak..."
"Neng seksi disana~pesen cendol dums." panggil pak produser menggoda sekaligus mengacangi Jieun.
Astaga, Slamet! Ingat istri woy! - Pak Produser (namanya Slamet btw)
Ih! Lakik kardus! - Neng Seksi
Beberapa menit kemudian...
"Ini, pak." ucap neng seksi sembari meletakkan cendol diatas meja.
"Makasih, mbak." kata pak produser dan menggeser cendolnya ke Jieun.
Ih! Tadi manggil seksi sekarang mbak!? - Neng seksi
===
Jieun meminum cendolnya dan Jiyong asik memainkan hapenya karna susunya uda habis. Sementara pak produser melamun memikirkan sesuatu atau lebih tepatnya RENCANA.
"Dek Jieun, Jiyong. Bapak permisi masuk ya. Kalian nyusul aja kalau uda selesai... "
Jieun dan Jiyong mengangguk. Pak produser pun segera pergi dari kantin.
...
Jieun sudah selesai meminum cendolnya... Jieun melirik Jiyong yang masih ngechat dengan seseorang.
"Kamu ngechat siapa Jidi?"
"Calon gue ea." Jiyong tersenyum tipis.
"Siapa?"
"Lo ganggu banget sumpah. Uda ah diem."
"Ish... Kiko ya?" kata Jieun setelah mengintip profile picture orang yang dichat Jiyong.
"Paan sih. Buta lo ntar, tau rasa." Jiyong menutup layar hapenya.
"Hmmh...balik yuk?" ajak Jieun.
"Yaudah ayo."
Jieun dan Jiyong berdiri dan jalan bersama menuju gedung.
+++
Setelah berjam-jam lamanya... AKHIRNYA IKLAN MEREKA SELESAI~thanks to pak Slamet 😘
.
.
.
.
.
.
.
.Sekarang udah malam. Jieun dan Jiyong mau pulang kerumah masing-masing. Tapi, sebelum itu...
"Jidi!"
"Apalagi?"
"Kamu udah baca chat di grup osis? Besok rapat osis." kata Jieun.
"Oh itu...besok ga repot-repot banget kan? Pasti ngebahas perayaan ultah SMA."
"Iya...mungkin besok banyak persiapan."
"Yah, moga aja pak Jumin lupa kalo kita disuruh jadi partner!" ucap Jiyong berharap.
"Aku juga berharap gitu~amin.."
"Hmh... Yaudah gue pulang ya, bai." Jiyong melambaikan tangannya dan masuk ke mobil yang dikendarai papanya sendiri.
Karna Jieun melihat Jiyong yang udah pergi,Jieun juga ikutan masuk ke mobilnya dan pulang kerumahnya bersama ortu tercinta Jieun.
Dimobil Jiyong...
"Cie,berduaan." kata Papa Jiyong
"Dua!" dan mama Jiyong ikutan.
"Lah...kenapa sih? Biasa aja loh,ma..pa.." jawab Jiyong.
Dimobil Jieun...
"I saw you with him,honey." itu suara mama Jieun
"Udah ada kemajuan yah.." lanjut Papa Jieun.
"Mama papa...tadi cuma ngobrol tentang sekolah kok." jawab Jieun.
×××
👇 Yuk di vomment~🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
BB luv GG (GDIU) ✔
Fanfic[REVISI] • Bad Boy Love Good Girl Apabila orangtua memaksa, disitulah pilihan berada. Apabila dua korban disukai orang lain, disitulah tikungan berada. Kehidupan Jieun dan Jiyong berawal tenang pastinya...namun? "Kerjasama." ××× ⚠ Non-baku ⚠ Lapak...