HARI minggu merupakan hari kebebasan bagi para anak sekolahan untuk tidak terkungkung dengan berbagai pelajaran yang membosankan atau mendengar kicauan guru yang menyebalkan.
Dan satu hari istimewah itu di manfaatkan Lando dengan sebaik-baik mungkin. Siang ini Lando bersama Kakaknya Alan berencana untuk berkunjung ke Barber shop. Sesuai dengan saran Kakaknya itu akhirnya Lando memutuskan untuk merubah sedikit penampilannya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya kedua pria tampan itu tiba di tempat tujuan. Lando membuka pintu mobil yang dibawa kakaknya dan tak butuh waktu berapa lama mereka sudah masuk ke dalam gedung megah yang disebut Mall.
Alan mengajak Lando untuk masuk ke salah satu Salon favoritnya. Lando mengikuti kakaknya yang sudah masuk duluan.
"Eh, Alan... Ketemu lagi nih. Mau potong rambut lagi ?"tanya seorang perempuan cantik dengan tubuh langsing dan cat rambut mencolok.
"Ah, gak kok. Gue kan udah potong kemarin dulu. Nih gue mau anterin adik gue motong rambut."ujar Alan sembari merangkul pundak Lando dengan maksud memperkenalkan. Nampak Lando sedikit canggung. Ia pun hanya bisa tersenyum kaku.
"Oh, ini Ade lo? Buset ganteng amat. Gak percaya gue, lo kalah ganteng sama Ade lo."puji wanita itu terkekeh membuat Alan mencibir kesal.
"Udah, udah. Males gue ah. Mending lo urus nih Ade gue sekarang."pintah Alan dengan tampang bosan.
"Ok, deh bos. GINO... Cepetan kesini."ujar wanita itu sembari memanggil asistennya untuk segera memangkas rambut Lando. Tak berapa lama lelaki bertubuh bidang dengan potongan rambut bun pitch itu pun sudah ada dihadapan mereka dan langsung membawa Lando segera duduk dikursi menghadap cermin.
"Mau di potong kayak apa nih?"tanya pria itu sudah siap dengan peralatan pangkasnya.
"cuman dipotong bagian belakang sama sedikit sampingnya aja, kak."Jawab Lando kembali menatap cermin.
Tukang gunting itu pun mengangguk dan tak lama tangannya mulai bergerak memangkas helai demi helai rambut Lando. raut wajah pria itu terlihat serius.
Sesekali kepala Lando disuruh teleng ke kiri lalu ke kanan kemudian menunduk. Nampak, Lando sabar dalam kebisuannya. Sedangkan Alan sibuk berbincang-bincang dengan wanita cantik tadi. Mereka terlihat akrab. Mungkin sudah lama saling kenal. Pikir Lando.
Tak butuh waktu lama. Pria berkulit sawo matang itu pun berhenti dari aktivitasnya. Nampaknya, ia sudah selesai dengan tugasnya. Lando pun mengangkat kepalanya dan segera melihat hasilnya. Ia lalu tersenyum simpul."lumayan."gumamnya dalam hati.
"Lan, buset, Ade lo jadi nambah cakep. mirip banget sama aktor korea yang main di drama pinokio. Gue lupa, ehm siapa tuh namanya?!"puji Wanita berambut pink itu mencoba mengingat-ngingat nama seorang artis korea.
"Gak tahu."ujar Alan dingin seraya memasang tampang kesal.
"Ah, ya! Kalo gak salah namanya Lee jung... Lee jung suk . Nah, itu dia."Decak wanita cantik itu kagum. Lando nampak sedikit salah tingkah karena dipuji oleh kakak itu. Diam-diam ia melirik ke arah kakaknya yang terlihat mulai jengkel. Sepertinya, Kakaknya itu cemburu. Lando pun memilih diam tak bersuara.
"Udah? "Tanya Alan memasang tampang bete.
"Gue minta nomor Ade lo dong. Siapa sih namanya? "Desah wanita itu sontak membuat Lando menahan nafasnya. Kini ia tak berani melihat kearah kakaknya. Dalam hati ia berdoa semoga dirinya bisa pulang dengan selamat.
Alan mendengus kesal membuat wanita itu sontak menatapnya.
"Elah, gue becanda kali. gitu aja marah."bujuk perempuan itu sembari menepuk pundak Alan gemes.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Teen Fiction[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...