24•PENYELIDIKAN

61 6 4
                                    

"Kebenaran bukan untuk semua orang, tapi hanya untuk mereka yang mencarinya."_

SEGEROMBOLAN murid langsung menghambur keluar ketika mendengar bel istirahat berbunyi.

Namun, tidak dengan ketiga gadis angkuh itu. Mereka lebih memilih menetap di kelas kosongnya dari pada ikut berdesakkan keluar.

"Loker lu amankan Ping? Lo udah beresin semua gak tuh lem perekat kesayangan elo?"tanya Regina memastikan kalau Pingkan sudah benar-benar menghilangkan jejak bukti itu.

"Udah, lo berdua tenang aja! Semua bukti udah gue lenyapin. Gak mungkin kan mereka mau ngeledah rumah gue juga?"Pingkan menyeringai licik.

"Jadi, tuh perekat lo simpen dirumah?"Regina terperangah.

"Yaiyalah. Terus gue mau nyimpen dimana lagi? gak mungkinkan gue nyimpen dikamar bokap lo!"Pingkan memutar bola matanya kesal.

"Ngapain sih bawa-bawa kamar bokap?kalo perlu lo bakar aja sekalian tu semua barang koleksi lo yang gak jelas itu."celoteh Regina jengkel.

"enak aja lo. semua kaset Drama korea lo aja yang gue bakar,mau?"timpal Pingkan membuat Regina tak berkutik. Ia ingat kalau Pingkan belum mengembalikan semua Kaset Drama korea yang ia pinjam.

"Janganlah! Kasihan Oppa-oppa gue yang tampan."ujar Regina memelas.

Ketika kedua temannya sibuk berdebat. Jennifer hanya terpaku membalas semua chat dari pacarnya itu. Yah, siapa lagi kalau bukan si Aldino? cowok ganteng tapi rada badboy.

"GUYS!"teriak Jennifer sontak membuat kedua temannya terkejut.

"Napa sih lo? teriak-teriak kayak orang gila. Bikin kaget tau!"oceh Regina kesal.

"GAWAT GUYS! GAWAT!"heboh Jennifer berusaha menarik napasnya.

"Kenapa sih?bicara tuh yang jelas!"jengkel Pingkan.

"Mereka bakal nyamperin kita sekarang guys!"Jennifer semakin panik.

"Maksud lo? Mereka siapa?"tanya Regina mengangkat keningnya sebelah.

"Ihhhh, lo sama aja begonya. Yah, itu Bastian dan teman-temannya itu, loh!"decak Jennifer menahan kesalnya.

"WHAT?"Kaget mereka serempak.

"gimana dong Ping?"Regina nampak resah.

"kan udah gua bilang, lo berdua tenang aja! Semua udah gue beresin. Gue cuman minta lo Jennifer. Lo dilarang bicara apapun selama mereka samperin kita!"ancam Pingkan serius.

Jennifer meneguk ludahnya berat. Lagi-lagi dia yang selalu jadi sasaran disalahkan.

"Meski gue mau nyapa Aldino juga gak boleh?"tanya Jennifer lugu.

Pingkan menarik napasnya berat berusaha menahan emosinya yang serasa ingin meluap gara-gara tingkah polos kawannya satu itu.

"Jenni, mulut gua udah capek maki-maki lo! Kapan sih lo pinternya?pokoknya libur sekolah nanti lo gak boleh kemana-mana!"sergah Pingkan dengan emosi tertahan.

"Lah, terus gue harus apa dong?"

"CUCI OTAK LO! BIAR NORMAL DIKIT!"timpal Pingkan rada jengkel.

Jennifer mendengus sebal karena ucapan Pingkan barusan. Sedangkan Regina nampak terkekeh ringan.

Tiba-tiba ponsel Jennifer bergetar. Nampak, ada satu notif pesan yang tertera dilayar ponselnya.

FROM : SayankQue

Yang, kalian udah siap-siapkan? Gue sama yang lain lagi menuju kelas kalian.

Dengan cepat, Jennifer membalas chat dari pacarnya itu.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang