HARI ini Lando sibuk mempersiapkan perlengkapannya untuk mengikuti Camping sekolah yang akan diadakan di Lembah Salak Camping Ground selama 3 hari.
Dari luar kamar tanpa sengaja Alan melihat pintu Lando terbuka lebar dan nampaklah Sosok Lando yang tengah duduk diatas ranjang, sibuk dengan aktivitasnya. Alan mengerutkan dahinya sambil melangkah mendekat ke arah pintu. Penampilan Lando kali ini tampak berbeda. Jaket merah berlengan putih dengan sepatu hitam nampak serasi ditubuh adiknya itu.
"Mo kemana lo pagi-pagi begini? Gak sekolah lo?"tanya Alan bingung melihat adiknya tengah sibuk melipat semua bajunya lalu memasukkannya ke dalam koper hitam.
"Mau minggat."Singkat Lando datar sembari sibuk dengan aktivitasnya.
" yang bener lo. Emang anak kecil berani minggat?"Alan terkekeh ringan dengan leluconnya sendiri. Lando diam tak menggubris. Ia lebih memilih fokus merapikan barang-barang yang akan dibawanya, ketimbang meladeni kakaknya yang abnormal itu.
Tak berapa lama Mr. Herman serta Nyonya Adhyastha melangkah masuk ke dalam kamar Lando.
"Lando. Apa semuanya sudah beres?"
"Sudah pa. Lando udah siap berangkat sekarang."Lando mengikat tali sepatunya yang belum sempat ia benahi lalu menyeret koper hitamnya menuju pintu kamar.
"Lando sayang, ini obat-obatan buat kamu bawa. Dan ini juga mama udah beliin syal buat kamu biar nanti kamu gak kedinginan disana."
"Terus mama juga udah siapin makanan kecil biar kamu gak telat makan. pokoknya Lando harus kabarin mama kalo udah sampai disana nanti ya nak?"
"Iya ma."
Mamanya mulai berceramah lagi. Lando menghela nafas berat. Ia menggangguk pasrah untuk semua perkataan ibunya yang terlalu mencemaskannya.
****
"Nona, ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang pelayan ketika melihat Krystal tengah sibuk memasukkan semua barang-barangnya ke dalam koper putih.
"Oh, iya. Tolong kamu ambilin senter dan gunting."
"Baik nona."
Krystal terlihat sibuk melipat semua pakaiannya, kemudian memeriksa kembali semua barang yang akan dibawanya di perkemahan nanti. Ia memastikan agar tidak ada yang ketinggalan. Atau dirinya akan repot nantinya.
DRRRTDRRRT
Sebuah panggilan masuk menghiasi layar ponsel Krystal. Gadis itu segera meraih benda persegi itu kemudian melihat siapa yang menghubunginya. Bastian. Nama itu tertera jelas dilayar ponselnya. Dengan segera ia mengangkat telpon dari temannya itu.
"Halo, Bas?"
"Halo, Tal. Nih gue Aldino. Gue cuman mau bilang kalo gue gak jadi ikut camping hari ini.
"Gue harus balik ke Bogor sekarang ini. Emak gue sakit."
Krystal mengernyitkan dahinya."What?"lantas ia terkejut.
"Terus mana Bastian?"
"Nih, disamping gue."ujar Aldino langsung menyerahkan Sambungannya kepada Bastian.
"Hallo, Tal. Sorry gue mau anterin Aldino dulu. Jadi, gue gak jadi pergi hari ini."Jelas Bastian merasa sedikit bersalah.
"Lo yang benar aja Bas! Terus gue harus bilang apa sama bokap gue nanti? Lo mau gue diikutin pengawal lagi?"
"Yah, enggaklah. gue bakalan pergi kok. cuman gue nyusul. Tapi, lo gak usah bilang ke Mr. Bram kalo gue nyusul,biar lo gak diikutin bodyguard lo."jelas Bastian berusaha meyakinkan Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Teen Fiction[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...