27•MENCARI BUKTI

45 7 21
                                    

"Kebenaran harus diperjuangkan dengan gigih.
Kalau tidak maka kebenaran pasti dikalahkan oleh kebatilan."_

XI IPA 4 tanda yang terpajang jelas dimuka pintu kelas. Terlihat beberapa orang sudah berkumpul di situ. Yah, siapa lagi kalau bukan Bastian and the gank, Lando and the gank dan kedua cewek cantik penghuni kelas itu.

Seperti biasa, mereka selalu berusaha untuk memecahkan kasus percobaan pembunuhan Krystal waktu acara camping.

"Gimana guys, apa udah ada perkembangan?"Gleen membuka percakapan.

"Sampe sekarang kita belum juga nemuin bukti yang kita cari!"timpal David.

Mereka tampak berpikir. Sudah lewat tiga hari namun mereka belum saja mendapat pembuktian. Bahkan lem perekat sebagai tanda bukti pun sudah diberikan kepada Ketos dan Osis. Namun, hasilnya tetap nihil, karena tidak ada yang merasa mempunyai atau melihat benda itu. Aneh sekali, rasanya!

"Gue bener-bener serahin semua kasus ini ke kalian biar masalah ini cepat selesai"Bastian melempar tatapan tajamnya ke arah Lando.

Lando pun hanya memasang tampang tenang. Ia lagi tidak ingin terpancing dengan Bastian yang seolah terlihat sangat tak suka dengannya.

"Apa kalian punya ide?"tanya Gleen meminta pendapat.

"belum ada Gle. Otak gue lagi sekarang lagi sibuk!"Ujar Azka

"heh? Sibuk maksud lo?"Gleen mengernyitkan dahinya bingung.

"Sibuk mikirin yayang Gisel,"lontar Azka cengengesan.

PLAAKK

Satu tamparan mendarat tepat dikepala Azka. Pria itu meringis menahan kepalanya seraya memberikan tatapan jengkel kepada si pelaku.

"lo kalo nggak mau serius mending keluar sana!"decak david kesal karena Azka yang selalu saja tak serius.

"Bangke lo. Dasar June penyok lo. Kalo sampe kepala gue hilang ingatan gimana? Lo mau tanggung jawab kalo?"ringis Azka tak terima.

Gleen nampak geleng-geleng kepala. Ia sudah mulai terbiasa dengan tingkah laku temannya itu. Untuk itu, Ia maklumi saja.

"Ya, Bagus kalo lo ilang ingatan!"hardik Gisel masa bodoh.

"Lah, eneng kok tega sih sama abang? Ntar gimana abang mau ingat eneng Gisel, kalo memori abang hilang coba?"gombal Azka sontak membuat Gisel bergidik ngeri.

Nampak, David Dan Lando bersiap menghujamkan buku Dan pulpen ke mulutnya jengkel.

"Jadi kita harus apa Sekarang?"Tanya Bastian mulai bosan.

"Kita belum tahu Bas!"sanggah Gleen mencoba berpikir.

Sesekali pandangan Lando tertuju ke pada gadis berambut sebahu di samping Bastian itu. yah, Krystal kini duduk agak berjauhan dengan Lando. Dari ujung, Krystal sudah bisa merasakan kalau pria itu sering mencuri-curi pandang kepadanya. Tanpa sadar, Ia jadi tersenyum malu didalam hatinya, hingga menimbulkan sedikit guncangan didalam dadanya.

"hm, coba aja kalo waktu itu tenda kita di pasang CCTV pasti udah ketahuan siapa pelakunya!"gumam David

"Lo bilang apa tadi?"gertak Lando seolah mendapat ide.

"CCTV,"lontar David polos.

Lando memelintir jarinya seolah menandakan suatu kebenaran. Lando tersenyum mengembang seakan telah mendapat jalan keluar dari masalah itu. Mereka nampak kebingungan.

"jadi, maksud lo?"tanya Gleen ingin tahu.

Lando pun mulai menjelaskan. Ia memberi usul untuk mengecek sisi TV sekolah. Barangkali ada bukti yang bisa mereka temukan. Namun, Gleen mengomentari kalau kejadian dicamoing tidak ada hubungannya dengan CCTV di dalam sekolah. Toh, semua insiden memang benar-benar hanya terjadi di gunung camping Ground saja.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang