29•KATA HATI

39 6 7
                                    

"Ketika tak ada satu pun jalan yang dapat ku lalui, maka jalan satu-satunya adalah mengikuti kata hatiku. "_Krystal

BEL istirahat berdering dari seluruh penjuru arah. Seperti biasa, anak-anak langsung berhamburan keluar kelas menuju kantin.

Terlihat Lando dan teman-temannya sedang duduk menunggu pesanan datang. Kali ini hanya mereka berenam, karena Bastian tiba-tiba tidak masuk dan Revan entah pergi kemana.

Nampak, beberapa orang sibuk dengan aktivitasnya. Lando duduk disamping Krystal dan sibuk melanjutkan game-nya bersama David, Gleen yang kini beranjak pergi ke toilet, Gisel yang sibuk mengotak-atik Ponselnya lalu menyisahkan Azka yang bengong dengan tampang tak punya semangat hidup.

"gue lagi bosen nih!"ujar Azka membuka percakapan.

"Lo bosen kenapa?"tanya Gisel masih fokus dengan ponselnya.

"bosen nunggu ditembak sama kamu!"timpal Azka melirik Gisel.

"Idiiiih, gak banget!"Gisel bergidik ngeri.

Lando yang tadinya tegang dengan gamenya seketika terkekeh renyah. Krystal pun langsung menyikut lengannya.

PLAAK

David tak segan menghujamkan satu timpukan ke kepala kawannya itu dan sontak membuat Azka merintih dan melempar tatapan jengkel.

"Woi bangsat! ngapain lo mukul-mukul pala gue? lo pikir pala gue beduk apa?"kesal Azka tak terima.

"biar otak lo kembali ke mode normal,"kekeh David dengan tampang tak berdosa.

"udahlah, Vid. Jangan dikebukin lagi kepalanya. Ntar kalo begonya makin nambah gimana coba? kan kasihan guru-gurunya harus banyak sabar ngajarin siswa kayak dia!"ledek Lando tergelak tawa sontak Gisel ikut tertawa.

Krystal yang dari tadi menahan tawanya kini kembali menyikut lengan pria disampingnya itu agar berhenti mengerjai kawannya.

"apa sih sayang? dari tadi nyenggol-nyenggol gue mulu,"desah Lando tak mengerti.

"sayang, sayang pala lo! berhenti manggil gue sayang!"delik Krystal rada kesal.

"memang bener aku sayang kok!"sahut Lando kembali menatap layar ponselnya tak peduli tatapan Krystal kepadanya.

"ehem,,, cieeee....!"ledek mereka serempak.

"udah, kalian berdua jadian aja deh sekarang! rempong amat sih. kita restuin kok!"timpal David ngasih kode.

Lando nampak tersenyum malu sambil melirik gadis di sebelahnya yang diam tak bergeming.

"wah, gak enak banget ya jadi obat nyamuk?"dehem Gisel menyengir.

"Kalau eneg jadi obat nyamuk, mau dong abang jadi nyamuknya biar diobatin sama eneng!"cengir Azka melirik Gisel.

"Iihhh, ogah! mending gue perawan tua dari pada sama lo!"gidik Gisel seraya beranjak dari kursinya melangkah pergi.

"Lah kok gitu sih? eneng.... jangan tinggalin abang dong! abang gak mau jadi perjaka tua."ringis Azka berlebihan sontak mengundang tatapan dan tawa geli dari orang-orang yang berada disekitarnya.

PLAAK

David kembali menghujamkan satu pukulan ke kepala pria alay itu. Azka pun tak segan membalasnya.

"eneng, eneng! jangan sok-sokan jadi abang deh lo!"desis David tak tahan dengan sikap Azka yang kerap kali tak waras.

"emang kenapa? suka-suka gue dong. Gue siap kok nafkahin si Gisel nanti,"cetus Azka ngawur.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang