"Mungkin aku seperti kunang-kunang yang jatuh cinta tanpa bisa mengatakannya langsung padamu, selain tersenyum bahagia di sisimu dan menunggu waktu untuk pergi"
★★★My Crystalia★★★
Ninja merah Lando terhenti tepat di depan rumahnya yang sudah terang benderang dengan lampu yang terpantul dari kediamannya. Ia segera turun dari tunggangannya lalu menerobos ke dalam sana.
"Lando? kenapa kamu baru pulang, Nak?"sambut Ibunya heran.
"Ah, tadi Lando ada urusan sedikit Ma"senyum Lando menghindari kecurigaan Ibunya.
"Bohong dia, Ma. Tadi Alan liat dia jalan sama cewek di Mall"seru Alan yang kini keluar dari dapur dengan membawa segelas susu.
Tentu saja Lando terkejut. Ia segera menyoroti Kakaknya tajam.
"Apa itu benar Lando?"tanya Ibunya memastikan.
"I-iya Ma. Namanya Krystal."jujur Lando dengan tampang kaku.
Marisa menghembus pelan lalu maju mendekati Putra bungsunya itu.
"Mama tidak pernah melarang kamu untuk pacaran. Hanya saja, Mama sama Papa ingin kamu fokus belajar dan menjadi kebanggaan kami"desahnya sembari membelai wajah Lando lembut.
"Iya Ma. Lando janji Lando akan terus membuat Papa sama Mama bangga sama Lando."
Marisa tersenyum simpul lalu membelai sisi wajah Lando.
"Jangan percaya sama Lando Ma. Palingan dikit lagi galau merana, dia"kekeh Alan yang kini sudah bersandar nyaman di sofa tepatnya di ruangan keluarga.
Lando yang sedari tadi berusaha sabar dengan Kakaknya, segera menarik langkahnya kemudian merebut Popcorn di genggamannya, lalu tak segan menghujamnya dengan bantal kecil yang ia ambil di sekitar situ.
"Woi, berenti! ini penganiayaan namanya"seru Alan yang kini terpojok karena Lando tak berhenti menimpuknya.
"Bodo."
Ibu mereka nampak hanya menggeleng-geleng maklum melihat tingkah kedua Kakak-beradik itu.
★★★
Berbeda halnya dengan Lando yang disambut hangat, Krystal justru segera diseret Ayahnya masuk lalu menginterogasinya.
"Jawab pertanyaan Papa. Dari mana kamu jam segini?"tanya Bram dengan nada standar mendongak ke arah Putrinya yang terlihat gugup.
"Eh, i-itu, Krystal, tadi sama Bastian, Pa"
Bram mengubah posisinya menatap raut wajah Putrinya itu intens.
"Apa yang kalian lakukan? kenapa Bastian tidak memberitahu Papa?"Nada Bram masih seperti yang tadi.
Krystal meneguk ludahnya paksa. Ia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang? jika ia berbohong lagi, bukan mustahil pria ini akan segera menghubungi Bastain lalu menanyakan kebenarannya. Dan sudah pasti dirinya tidal akan selamat. Ia sangat tahu sifat Ayahnya yang sering berubah-ubah itu. Bisa dibilang berkepribadian ganda.
Di satu sisi, ia bisa menjadi sangat lembut dan di sisi lain ia bisa menjadi sangat kasar. Dan Krystal tahu, hidupnya terancam jika sudah berhadapan dengan masalah seperti ini. Krystal hanya bisa berdoa semoga ia bisa selamat kali ini.
"Kali ini kamu Papa maafkan. Jika sampai ini terjadi lagi. Kamu tahu apa akibatnya kan?"desah Bram memperingati Krystal.
"I-iya Pa. Maafkan Krystal."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Teen Fiction[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...