31•PACARAN?

56 8 6
                                    

"Mungkin didunia ini aku sudah ditakdirkan buta. Maksudku buta untuk melihat wanita lain selain dirimu." _Orlando Adhyastha

LANDO tiba dirumahnya tepat pada saat pukul 'tujuh lebih lima belas menit'. Untung saja, Kakak dan orangtuanya belum pulang ke rumah hingga Ia dengan bebasnya melangkah masuk begitu saja, tanpa ada yang akan mengoceh atau bertanya yang aneh-aneh padanya.

Tak berapa lama tubuh pria berkulit putih itu sudah terkapar diatas kasur empuk. Tubuhnya terasa remuk menghadapi macetnya jalan tadi sore, dia beruntung memiliki keahlian bermotor yang diatas rata-rata.

Pikirannya kini dipenuhi dengan kejadian hari ini. Belum lagi adegan peluk yang dilakukan gadis es itu kepadanya. Tentu saja, membuat pria sipit situ tak berhenti mengumbar senyumannya. Seperti itulah orang yang sedang dilanda Asmara. Bawaannya pengen senyum terus.

Lando mencoba memejamkan matanya sejenak mencoba mengistirahatkan penak yang melandanya. Namun, belum lama pria tampan itu terpenjam, matanya kembali membuka. Ponselnya bergetar dan muncul satu pesan masuk didalam sana. Ia pun mengecek siapa yang mengiriminya pesan. Mungkin Ayahnya atau Kakaknya yang sudah pulang.

Namun, tiba-tiba dahi Lando mengerut. Nampak ada sesuatu yang tak jelas disana. Lando mengerjap-ngerjapkan matanya memastikan kalau penglihatannya masih jelas. 'Krystal' nama gadis cantik itu tertera jelas didalam sana.

Lando berpikir sejenak. Ini Krystal yang itu kan? tumben cewek ini berinisiatif mengechatnya terlebih dahulu. yah, biasanya kan tahi sendiri. Pasti selalu dirinya yang memulai. Sekali lagi, ini benar-benar keajaiban.

FROM : KRYSTAL

Thankz for today.

Satu pesan singkat dari gadis berambut oval itu, membuat Lando kembali mengulas senyumnya. Ia pun segera mengetikkan sebuah balasan pesan untuknya.

TO: KRYSTAL

you're welcome. Apa sih yang gak buat lo?

Lando tak berhenti mengulas senyumannya. Rasanya, tubuhnya yang tadinya sangat lelah, kini energinya mulai terisi hanya karena pesan singkat gadis pujaannya itu.

TO : KRYSTAL

boleh gue telpon? gue pengen denger suara lo.

DRRTDRRT

FROM : KRYSTAL

OK.

Balasan singkat Krystal seketika membuat Lando gemas. Tanpa tunggu lama, ia segera memencet tanda hijau. Dan tak berapa lama terdengar suara halus menyapa diseberang sana. Entah kenapa, dada Lando tiba-tiba deg-degan.

Mereka pun nampak asyik mengobrol hanya sekedar basa-basi. Sesekali kedua insan itu terjeda.

"Tal, gue pengen lo jadi pacar gue,"desah Lando.

Krystal tak bergeming diseberang sana. Hanya ada helaan napas berat yang terdengar. Dan Lando seakan mengerti itu. Ia pun tak lagi memaksakan agar gadis itu meresponinya.

"ya udah,"sahut Krystal pelan.

Lando nampak menunggu lanjutan dari kalimat gadis itu"ya udah apa?"

Krystal kembali menghembuskan nafasnya"ya udah kita pacaran saja"desah Krystal.

Mata Lando membulat sempurna. Segera ia mengangkat badannya dan menampar pipinya. Ia pun harus meringis karena kesakitan. Ini bukan mimpi. Ini nyata! Lando tak tahu harus berekpresi bagaimana sekarang.

"Tal, ini seriusan kita pacaran sekarang?"tanya Lando seakan tak percaya.

"iya. Tapi ada syaratnya,"ujar Krystal.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang