MALAM hampir tiba. Tepat di sebuah ruangan keluarga Lando duduk santai seorang diri. Kali ini pria tampan itu memilih untuk menyibukkan dirinya dengan menonton tayangan kesukaannya. mengingat akhir-akhir ini begitu banyak hal yang membuat pikirannya terganggu. Sehingga membuatnya sulit untuk fokus belajar.
Tak beberapa lama Alan turun dari lantai atas, lengkap dengan pakaian rapi seperti hendak mau keluar. Ia bersiul tanpa menghiraukan pandangan Lando yang kini menatapnya aneh.
"mo kemana lo malam-malam begini?"tanya Lando men-scan penampilan Kakaknya dari bawah sampai atas.
"Malam mingguanlah. Gue kan punya pacar."
Nafas Lando serasa tertahan. Rasanya ucapan Alan barusan seperti panah yang menancap tepat pada jantungnya.
"Kak, itu kan celana gue. Napa lo yang pake?"mata Lando terpaku pada pakaian bagian bawah yang dikenakan Kakaknya itu.
"Gue pinjam bentar. "enteng Alan seolah tak peduli tatapan heran adiknya.
"Gak...nggak... Sejak kapan lo minjem ke gue? "
"cepetan lepasin. Itu punya gue!!!"ketus Lando kesal.
"enak aja nyuruh lepasin. Lo mau gue telanjang disini?"
"GUE GAK PEDULI!!cepetan lepasin. Itu celana yang gue beli dikorea!!"sengit Lando semakin kesal.
"Pelit amat sih lo ke kakak sendiri. Ntar gue sumpahin juga lo."
"BODO AMAT!"
Tiba-tiba terdengar derap langkah kaki yang menghampiri tempat dimana kakak beradik itu sedang beradu.
"ALAN! LANDO!! Ada apa ini ribut-ribut begini?"Suara Mr. Herman yang tak lain adalah Ayah dari kedua pria itu. Suara Pria itu menggelegar hingga membuat perseteruan kakak-beradik itu terhenti seketika. Alan meneguk ludahnya dalam-dalam. Ia sudah bisa menebak kalau Lando pasti akan mengadu.
"Gak ada apa-apa kok, pa. ya kan, dek?"Cengir Alan merangkul bahu adiknya itu agar kelihatan tidak sedang terjadi apa-apa. Lando menghembuskan nafas berat. Mencoba menahan kesabarannya. Namun, kali ini ia sudah tidak tahan dengan kelakuan kakaknya yang sangat menyebalkan.
"Kak Alan ngambil celana Lando, pa. Tuh liat!"tunjuk Lando dengan tampang datar.
"Gak kok, pa. Bohong dia."elak Alan.
"Ngaku Aja! Lo ngeledah lemari gue kan?"
"Enak aja! nuduh sembarangan lo!"
"DIAM!!! "
Alan dan Lando tersentak. Kini mereka bisa melihat Papanya yang melotot dengan mulut sedikit terbuka. Jelas sekali kalau Pria paruh baya itu sedang marah.
"ALAN! LANDO!"
"Papa benar-benar gak ngerti sama kalian berdua ini."
"Mau sampe kapan kalian seperti anak kecil begini, hah?! "
"Lando! Kamu sebagai adik coba hargai kakakmu sedikit."
"Dan kamu Alan! Papa gak habis pikir sama kamu. Kamu ini kakak, cobalah untuk berpikir dan berperilaku dewasa."
"Kalian ini cuman bikin pusing papa saja."
Mr. Herman mengusap wajahnya gusar. Kepalanya terasa pusing. Ia sudah kewalahan menghadapi tingkah kedua Putranya yang semakin hari semakin tidak ada akur-akurnya.
"Sekali lagi papa dengar kalian ribut. Papa hukum kalian berdua."tegas Mr. Herman segera meninggalkan kedua anaknya yang masih diam mematung.
"Gara-gara lo sih!"decak Alan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Fiksi Remaja[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...