37•Derita Hati

36 3 3
                                    

"Cara termudah untuk tak luka adalah melupakan. Tapi, melupakan ternyata adalah hal yang tersulit untuk dilakukan kepada seseorang yang sudah masuk dan terkurung di dalam hati"_   

               ★★★My Crystalia★★★       

Sudah dua minggu berlalu dan Lando tak pernah melihat sosok Krystal di manapun. Awalnya ia merasa akan terbiasa dengan semua itu seiring berjalannya waktu. Tadinya, ia berpikir ia akan bisa melupakan Krystal secepat mungkin. Namun kenyataannya, sampai detik ini ia tak bisa melepaskan bayangan Krystal yang kerap kali datang menyapanya di dalam benak.

Kadang ia sendiri tak mengerti, mengapa ia tak mampu menyingkirkan gadis yang di anggapnya kejam itu dari pikirannya? padahal, Gisel sudah berulang kali menegaskan kepadanya, untuk merelakan Krystal. Tapi, hatinya selalu tersiksa. Karena pikiran dan perasaan seolah berperang, bertentangan satu sama lain.

Lando mengangkat punggungnya dari kasur, memijat kepalanya. Ini sudah kesekian kalinya ia tak dapat tidur dengan tenang, karena otaknya seperti sebuah kerangka Film yang terus berputar. Ternyata, sebesar ini pengaruh sosok Krystal bagi dirinya. Lando mendengus.

 Kenapa sih lo harus buat gue tersiksa seperti ini? kenapa Krystal? Kenapa lo nggak bisa biarin gue hidup dengan tenang? sampai kapan Krystal lo bakal buat gue menderita begini? gumam Lando meremas rambutnya, frustasi.    

Tentu saja, ia akan gila jika terus seperti ini. Apa yang harus ia lakukan sekarang untuk menenangkan jiwa dan hatinya yang bimbang?

Lando menoleh. Segera diraihnya benda pipih yang kini mengalami keretakkan di bagian layarnya itu. Tampaknya, ia sedikit kesulitan untuk memperjelas penglihatannya di dalam sana.

Dan sepertinya, ia sudah cukup bertahan dengan I Phone itu. Tangannya segera mencari nama kontak, lalu menghubungi seseorang di seberang sana.

"Zka, bisa nggak lo temenin gue ke Mall? gue pengen beli ponsel baru,"ucap Lando ketika sambungannya disambut.

"Sorry, Do. Gue lagi sama David mau ke rumah sakit nganterin bokapnya dia. Lo pengen ikut juga?"

"Nggak deh kayaknya. Ya udah, kalo gitu gue tutup dulu,"desah Lando malas.

"Tunggu!"seru Azka.

"Apa lagi?"

"Lo pasti mau ngajak si Gisel kan? tega ya lo sama gue, Do. Hiks, lo tahu nggak seberapa berharganya dia di hati gue? tapi biarlah, gue rela kalo Gisel emang bahagia sama lo,"jelas Azka dengan nada cengengnya.

Lando menghembus panjang.

"Lebay lo! Gisel itu udah gue anggap sahabat. Hidup lo kebanyakan drama tahu nggak?!"oceh Lando.

"Sama aja, gue nggak rela liat Gisel nempel ama lo terus. Sakit hati gue, Do. Sakit!"ujar Azka berlebihan.

"Trus mau lo gue gimana sekarang?"

Azka nampak diam sejenak, lalu berkata"bantuin gue jadian sama dia."

"Trus kalo dia nggak mau sama lo? gimana?"

"Yah, lo berusahalah. Asal lo nggak main nikung, aja. Awas kalo lo kayak gitu!"ancam Azka

"Gila lo! kurang kerjaan amat gue nikung Gisel. "

"Sorry, Do. Gue sebenarnya udah berusaha buat ngalah sama lo. Tapi tetep aja hati gue gak bisa kehilangan yayang Gisel. Sama kayak lo nggak bisa kehilangan si Krystal, iye kan?"timpal Azka membuat Lando diam sejenak.

"Halo, Do? Lando? kok lo diem sih?"

"Berisik lo. Gue tutup sekarang!"Lando segera memutuskan sambungannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang