21•PERSAINGAN

43 6 2
                                    

"Meniup lilin orang lain tidak akan membuat kamu bersinar lebih cerah."_

NINJA merah milik Lando kini terparkir aman di dalam bagasi. Dengan segera ia turun dari motornya, lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

"Eh, Aden Lando. Udah pulang den?"sapa  Bi Odah ketika membukakan pintu.

"Iya bi."singkat Lando tersenyum.

Suasana rumah nampak sepi. Bahkan ruang TV tidak terlihat ada siapa-siapa disana. Hm, seperti dugaan Lando kalo kakaknya itu pasti belum pulang. Yaiyalah, mahasiswa abal-abal kayak dia pasti pulangnya sore atau nggak malam. Memang seenak jidat!

Lando pun melanjutkan langkahnya menaiki tanjakan anak tangga satu persatu agar segera tiba dikamarnya.

BRUUKKK

Lando segera merebahkan dirinya ke atas kasur empuknya,  tidak peduli tasnya yang kini terjatuh disamping ranjang. Pikirannya kini terbayang-bayang adegan manis yang tak terduga tadi siang. Rasanya, potong-potongan adegan itu masih terekam jelas dibenaknya.

Bahkan degup jantungnya pun masih membekas sampai saat ini. Dengan senyuman bodoh, lagi-lagi ia menyentuh bibirnya. "Demi apa gue udah ciuman sama Krystal?"cengir Lando setengah tak percaya.

Namun, ia tiba-tiba terduduk dengan ekspresi yang berbeda. Nampak, ada sesuatu yang baru saja terlintas dibenaknya. "Oh my God. Tadi gue udah buat Krystal nangis. Kok gue bisa lupa ya? Sial! Dia pasti marah banget nih sama gue."gumam Lando nampak risau.

Tapi, meskipun risau. Selalu saja bayangan itu datang menghinggapinya, hingga membuat Lando senyum-senyum sendiri kayak orang gila sambil memegangi bibir tipisnya. Wah, Landonya mesum juga ya?

****

Sementara itu di kediaman Sundoro, Nona muda Krystal nampak menggeliat kesana-sini diatas kasur empuknya. Gadis itu meringis menahan malu sambil membenamkan bantal guling ke atas wajahnya.

Seumur hidup, ini pertama kali bibirnya tersentuh oleh seorang pria. Dan parahnya lagi, itu adalah ciuman pertamanya.

"Arrghh!!!"Krystal menjerit seperti orang gila dalam dekapan gulingnya. Ia nampak frustasi.

Krystal bangkit dari posisinya lalu berjalan menuju kaca riasnya. Kini gadis itu tengah berdiri di depan cermin menatapi bayangannya sendiri disana.

"Krystal lo harus tenang. Itu cuman kecelakaan. Iya lo harus anggap bahwa itu cuman sebuah kecelakaan. Nggak ada arti apapun!"

Krystal menatap bayangannya tegas berusaha meyakinkan dirinya, bahwa semua yang terjadi hanya sebuah kecelakaan yang tak terduga.

"Tapi itu ciuman pertama gue."rintihnya sambil menggigit bibir bawahnya.

"Arrgghh!!"Krystal kembali histeris lalu menjatuhkan dirinya diatas ranjang besarnya.

"GUE NGGAK MAU TAU! LANDO LO HARUS TANGGUNG JAWAB!!!"teriak Krystal frustasi sembari menghentak-hentakkan kakinya di atas kasur.

Nampak dari luar seorang pelayan tak sengaja mendengarnya berteriak hingga membuat pelayan itu terkejut.

TOK TOK TOK

"Nona, apa nona baik-baik saja?"tanya Tina cemas. Ia sedikit khawatir jika terjadi sesuatu dengan majikannya itu.

Krystal terhenti dari aksinya, lalu segera menoleh ke arah sumber suara. dan mau tidak mau ia harus beranjak membukakan pintu.

"Gue nggak kenapa-kenapa kok. Cuman ada kecoak lewat aja tadi."elak Krystal mencoba menutup-nutupi yang sebenarnya. Ia hanya tidak ingin jika ketahuan, atau dirinya akan bertambah malu.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang