"Walapun Aku bukan siapa-siapa di hidup mu, tapi bisakah Aku menjadi pelangi untukmu? "_ ANASTASYA
BEL istirahat sudah berdering dari 2 menit yang lalu. Nampak, tiga sekawan itu masih asyik bermain game di ponsel mereka masing-masing.
Tiba-tiba satu sosok datang menghampiri. Dengan ekspresi canggung, sosok itu melangkah disamping Lando yang nampak belum menyadari kedatangannya. Seluruh konsentrasinya kini bertumpu pada game mobile legends diponselnya itu.
"Lando! Tasya mau bicara sebentar."Ujar gadis manis itu sontak mengundang pandangan Azka, David dan Lando tertuju padanya.
Lando mengerutkan dahinya. Ia sedikit terkejut karena Tasya kini muncul lagi dihadapannya setelah beberapa hari tidak nampak. Mau apa lagi gadis ini? Pikirnya dalam benak.
Azka yang sedari tadi cuma memandang gadis didepannya itu akhirnya angkat suara.
"eh, Nyai Gendit. Masih hidup toh? tumben baru keliatan?"sapa Azka menyengir.
Tasya pun tak segan memberinya tatapan tajam. kini pandangannya kembali teralih kepada Lando yang hanya menatapnya sekilas lalu kembali berkutat dengan ponselnya.
"Lando! Tasya mau ngomong"
"Ya udah, ngomong aja. Ada apa?"tukas Lando tak melepaskan pandangannya dari benda kesayangannya itu.
"Iiihh, maksud Tasya, Tasya pengen ngomong berdua dengan Lando. Tapi bukan disini."perjelas Tasya.
Lando nampak diam tak menggubris. Pria itu malah keasyikan dengan gamenya.
"LANDO!!!"jerit Tasya kesal.
"Apa?"
"Tasya mau ngomong!"Ketus Tasya menahan kesal.
"Ya udah ngomong aja"
Tasya benar-benar dibuat jengkel dengan sikap Lando yang menyebalkan. Gadis itu mengepalkan tangannya erat.
"Lando! bisa gak sih serius dikit?"Tasya mencoba menahan rasa jengkelnya.
Lando menarik napas dalam-dalam lalu meletakkan ponselnya diatas meja. Kini ia jadi menatap Tasya.
"Tasya cuman mau ngomong bentar. Gak lama, kok!"janji Tasya.
"Ya udah, terus kita mau ngomong dimana?"sahut Lando datar.
"Lando ikut Tasya ke belakang sekolah"
"WHAT?"Azka dan David terkejut.
"Mau ngapain kalian di belakang sekolah? Wah, jangan-jangan...!"lontar Azka menyeringai.
"Apaan sih? Otak lo ngeres mulu!"timpal Lando segera bangkit dari kursinya lalu melangkah lebih dulu, meninggalkan Azka dan David yang hanya menyengir tak jelas dan Tasya yang melongo.
Tak berapa lama mereka berdua pun sudah tiba di belakang sekolah sesuai permintaan gadis manis itu.
"Jadi lo mau ngomong apa sama gue?"tanya Lando datar.
"Ta, Tasya cuman mau bilang kalo Tasya suka sama Lando"ungkap Tasya menunduk.
Lando menghembus napas berat. Ia tak menyangka kalau gadis ini repot-repot memanggilnya ke belakang sekolah cuman ingin mengatakan hal itu.
"gila lo Sya. Manggil gue kesini cuman mau ngomong itu?"Lando geleng-geleng tak menyangka.
"bu, bukan cuman itu"sela Tasya mencegat Lando agar tidak pergi dulu.
"terus?"Lando mencoba menahan kesabarannya.
"Tasya tahu. Tasya bukan siapa-siapa Lando. Dan Tasya juga tahu kalau Lando nggak suka sama Tasya. Tapi, bisa nggak Lando beri Tasya kesempatan buat bikin Lando suka sama Tasya?"Ucap Tasya lirih kini bendungan bening diantara kedua pelupuk matanya mengalir membasahi kedua pipi mulusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Teen Fiction[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...