23•DEG-DEGAN

49 7 10
                                    

"Tak banyak kata yang dapat terucap di bibirku, bahkan tak banyak lirik yang menunjukkan ku memperhatikanmu. Namun, entah kenapa hatiku bergetar."_Krystal

JAM pulang sekolah sudah usai dari 10 menit yang lalu. Dan sesuai kesepakatan yang telah dibuat, hari ini Lando dan teman-temannya akan pergi mengunjungi kakek Gleen yang terkenal mempunyai wawasan luas mengenai jenis barang apa saja. Mereka bermaksud untuk mencari tahu lebih dalam mengenai selotip itu.

Lagi-lagi Krystal dipaksa Gisel untuk ikut bergabung dengan mereka. Nampak, Gleen, Azka, Lando, David dan Gisel bersiap menuju tempat parkiran.

"Krystal kamu kenapa? Kok keliatan cemas gitu?"tanya Gisel heran ketika gadis itu tiba-tiba terhenti dengan raut wajah resah.

Krystal menarik napasnya dalam-dalam lalu menunjuk ke arah gerbang sekolah.

"Sekarang Lo liat tuh di sana baik-baik!"

Gisel segera menoleh ke arah telunjuk Krystal. Seketika Ia mengerutkan keningnya.

" Bodyguard? ada apa dengan mereka?"Gisel semakin tidak mengerti.

Krystal menghembuskan napas berat"mereka pengawal gue."cetus Krystal berusaha sabar.

"What?! Pengawal lo? Kok bisa? Emang lo orang penting ya, sampe diikutin para Bodyguard segala?"kaget Gisel seakan tak percaya.

Lando dan teman-temannya nampak hanya diam menunggu perkataan yang akan keluar dari mulut gadis manis itu.

"Kalian nggak perlu tau. Tapi yang jelas itu suruhan bokap gue!"

"Serius? Hebat banget lo,Ke sekolah bawa bodyguard!"decak Gisel kagum.

"Lo pikir hebat?!!"Krystal mendengus pasrah.

"Ehem, eneng Gisel gak usah iri sama si Jutek. Eh, maksud gue si Krystal. Yah, Kalo dia punya Bodyguard untuk ngejaga raganya, kalo eneng Gisel kan punya abang yang tercipta untuk menjaga cintamu."sambung Azka cengengesan.

"Heh?!!"Gisel berdelik kesal. Entah kenapa, cowok di Sampingnya ini selalu saja nggak beres otaknya. Gombal mulu kerjanya!

"Cieee... ciee...!"ledek Gleen dan kedua temannya terkekeh.

"Ih apaan sih? Nyebelin!"decak Gisel kesal sembari berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih tergelak tawa karena ulah si tukang gombal itu.

Lando masih mematung menunggu Krystal. Gadis itu nampak sedang berpikir.

"Kalo emang lo gak bisa ikut, ya udah gak apa-apa kok. Dari pada entar lo kena masalah di rumah." Ucap Lando pengertian.

Krystal nampak sedang berpikir keras. Ia mencoba mencari jalan keluar untuk pikirannya sendiri. Mungkin sebaiknya aku tidak pergi saja. Pikir Krystal dalam hatinya. Tapi, kalau gue gak pergi. Gue nggak bakal tahu yg sebenarnya. Krystal nampak sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga tak sadar Lando kini menatapnya dekat seraya melambai-lambaikan tangannya. Mencoba membuyarkan lamunan gadis cantik itu.

"Tal, lo gak apa-apa?"tanya Lando memastikan kalau gadis di depannya itu baik-baik saja.

Krystal terkejut ketika mendapati wajah Lando kini berada dekat dengannya. Jantungnya pun mulai berdegup. Dengan spontan ia pun memundurkan langkahnya.

"Kenapa?"

"gimana? lo jadi ikut atau nggak? Tuh teman-teman udah pada nungguin di sana!"tunjuk Lando ke arah tempat parkiran.

Krystal nampak kebingungan. Sekilas ia menoleh ke arah pintu gerbang. Seperti biasa, kedua pengawalnya kini masih Setia mematung disana dan tak menghiraukan semua tatapan aneh dari orang-orang yang melewati mereka.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang