9•DILUAR BATAS

37 6 5
                                    

SEBUAH bangunan mewah berdesain unik tampak menjulang kokoh diantara jejeran bangunan lainnya. Dengan pintu depan yang besar dan berdesign modern dan tidak banyak jendela yang di tampilkan,hanya berdominan dengan kaca-kaca bening yang membuat rumah itu terkesan mengangumkan.

Dua orang Pria berbadan tinggi tegap terlihat sedang menyeret seorang gadis lengkap dengan seragam sekolahnya untuk turun dari mobil. Gadis itu nampak merontah-rontah minta dilepaskan.

"LEPASIN TANGAN GUE. SAKIT TAU GAK?!! "rontah gadis itu menatap bringas ke arah dua orang disampingnya, ketika tiba di dalam rumah.

"Lepasin dia."ujar Seorang laki-laki kira-kira berusia 40-an itu dengan setelan jas rapi Dan sedang menggenggam sebuah ponsel di tangannya. Seketika dua orang berbaju hitam langsung merenggangkan cengkeraman menuruti perintah Sang Pria didepannya itu.

"Apa sih yang papa lakuin?"kesal Gadis itu tidak terima dengan perlakuan orang-orang suruhan Ayahnya.

"Krystal sayang, papa tidak bermaksud untuk melakukan semua ini sama kamu. Papa cuman nggak mau anak papa kenapa-napa."ujar Pria mapan itu lembut seraya menyunggingkan seulas senyuman.

"Cihh..."desis Krystal memalingkan wajahnya jengkel. Ia kesal sekali. Bahkan sangat, sangat tidak suka dengan jalan pikiran ayahnya yang selalu memantaunya seperti seorang tersangka yang siap di jebloskan ke dalam penjara.

Ia merasa hidupnya seperti warga asing yang dijaga ketat oleh pasukan PBB. Dan tentulah, tidak bebas. Entah kapan, dirinya akan diperlakukan layaknya Anak-anak lain yang bebas sesuka hati tanpa terikat dengan dua makhluk yang kapan saja dengan sigap menyeret serta mendekapnya. diam-diam Krystal melirik tajam dua Bodyguard yang berdiri tegap disisi kanan dan kirinya itu.

"Gimana sekolahnya, sayang?"tanya Ayah Krystal santai seraya bangkit dari sofa lalu mengelus rambut Putri kesayangannya itu. Krystal menghembuskan nafas berat.

"Biasa aja."ketus Krystal masih kesal.

"Anak Papa marah ya?"Krystal diam tak bergeming. Ia hanya memasang wajah kesalnya. "hm, kalo Krystal masih marah, besok pagi kita berangkat ke Kanada."tukas Ayah krystal tenang.

"WHAT?!!!"kaget Krystal terperangah. Matanya terbelalak seketika. Entah kenapa, lontaran Ayahnya terdengar seperti Bom yang meletus baginya. "Mau ngapain ke Kanada, pa? Gimana sama sekolah Krystal?"ujar Krystal sedikit frustasi. Ia bahkan tidak mengerti apa yang ada dipikiran Pria bermuka dingin itu sekarang.

"Kamu kan bisa pindah sekolah lagi disana."enteng Ayah Krystal tampang datar. Kemudian menyunggingkan seulas senyuman. Krystal terperangah tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan ayahnya itu. Entah, hal gila apa lagi yang sedang menimpa dirinya sekarang.

Krystal diam dalam pikirannya. Ia masih belum menemukan kata-kata yang pas untuk menangkal ucapan Ayahnya barusan. Ayah Krystal menerawangi wajah Putrinya yang mulus itu sembari mengelus pelan kepalanya.

"Kau nampak serius berpikir. Ayah hanya bercanda."desah Ayahnya seketika membuat Krystal mendongak kearahnya dengan tatapan heran sekaligus terkejut.

"Yang benar pa?"Mulut Krystal sedikit terperangah. Matanya berbinar-binar.
Ayahnya menganggukkan kepala tanda apa yang dikatakan barusan benar. Raut wajah Krystal seketika berseri-seri. Ia tersenyum.

"Kau terlihat sebegitunya ingin sekolah disitu ya? Apa telah terjadi sesuatu disana?"tanya Ayah Krystal heran. Pria itu mengernyitkan dahinya seraya menatap serius mata Putri semata wayangnya itu.

"Ti..tidak kok."Sangkal Krystal langsung merubah ekspresi wajahnya. Nampak, Ayahnya sedikit tak percaya.

"Krystal, kamu sudah tahukan apa perintah papa? Kau tahu sendirikan apa akibatnya kalau sampai melanggar perintah papa?"Suara Lelaki itu terdengar datar namun dingin. Krystal meneguk ludahnya paksa. Seperti, ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokkannya dan memaksa untuk didorong. "Papa percaya sama kamu. Karna papa yakin Krystal tidak akan mengecewakan papa."desah Ayahnya senyum sembari menepuk pelan pucuk kepala anak gadisnya itu lalu beranjak pergi dengan para pengawalnya.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang