Matahari mulai menampakkan diri dengan wajah yang berseri-seri. Udara pagi terasa sangat sejuk menyeruak sampai kedalam paru-paru. seperti biasa pukul 06.30 Orlando Sang tokoh utama sudah siap berangkat ke sekolah. Setelah selesai sarapan, disambarnya kunci motor yang terletak diatas lemari ruang tamu kemudian melangkah keluar pintu.
"Lando, tunggu sebentar."Suara itu seketika membuat langkah lando terhenti tepat di depan pintu. Pria tampan itu kemudian membalikkan badannya sembari melihat siapa yang memanggilnya.
"iya ma?"sahut lando ketika tahu ternyata mamanya yang memanggil.
"Nih, kacamatamu ketinggalan." Ujar mama lando menyodorkan kacamata ditangannya.
"Oh, iya. Sorry ma. Lando lupa ngambilnya tadi." Cengir lando seraya menggaruk belakang telinganya yang tak gatal.
"Sayang kamu beneran nggak mau berangkat bareng mama sama papa?"tanya mama lando lembut.
"Enggak ah, ma. Lando naik motor aja. Kan udah biasa." Jawab lando bergegas keluar.
"Ya, udah. Hati-hati ya sayang. Jangan ngebut-ngebut dijalanan, jangan lupa pakai sarung tangan. Lando ingat pesan mama ya,nak?"ucap mama lando tepat dimuka pintu.
"Iya, ma. Tenang aja. Lando kan bukan anak kecil lagi."Lando memutar bola matanya kesal seraya mendengus pasrah.
Entah sampai kapan ia akan terus di perlakukan seperti anak kecil oleh mamanya. Bagi Lando, mamanya terlalu mencemaskan dirinya. Terkadang, ia kesal sendiri karena mamanya yang terlalu overprotektif. Ia juga malu karena sudah dewasa tapi masih saja di manjakan.
Lando segera memakai jaket kulitnya kemudian helm lalu sarung tangannya. Menyalakan mesin motor kawasaki ninja merahnya kemudian meluncur keluar gerbang. Tak berapa lama kendaraannya sudah berpacu dengan kendaraan lain di jalan Raya. Sesekali motornya terhenti Karena kendaraan di depannya namun tak berapa lama ninja merahnya kembali melesat.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit. Akhirnya Lando tiba di pintu gerbang sekolahnya.
"SMA NIRWANA"
Sebuah papan besar terpampang nyata di pintu gerbang. Sebuah sekolah International dengan desain bangunan yang megah berdiri kokoh dihadapannya. Jika berbicara tentang prestasi akademik, SMA Nirwana sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Sekolah ini selalu menjadi langganan SMA dengan nilai teratas UN di DKI Jakarta.
Bisa dibayangkan, betapa beruntungnya para siswa-siswi yang bersekolah disini. Lando segera menuju tempat parkiran untuk mengistirahatkan motornya kemudian dengan gegas menuju ke kelasnya. 5 menit lagi bel akan berbunyi. Tentu saja, dirinya tidak mau terlambat.
BRUKK
"eh, ayam!"kaget Azka terlonjak ketika sebuah benda jatuh di atas meja tepat disampingnya. Pria itu melempar tatapan jengkel kesampingnya.
"Sorry, gue gak sengaja." Ujar Lando dengan tampang tak berdosa. Pria itu kemudian mengeluarkan buku-bukunya. Karena sebentar lagi bel akan berbunyi dan pelajaran akan dimulai.
"Kampret, lu. Bikin jantung gue copot aja. Kirain udah mau kiamat." Ocehnya kesal.
"Sebelum gue dapetin si Kristal, dunia gak boleh kiamat!"timpal Lando menyeringai.
"Najis, omongan lo bangke semua."cibir Azka kembali membenamkan kepalanya di meja. Lando hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menghadapi mulut kasar seorang Azka Prahaja. Sahabat sebangkunya.
Tak berapa lama bel berbunyi dan masuk seorang wanita lengkap dengan buku-buku ditangannya ke dalam kelas. Setelah memberi hormat,Guru itu pun mengeluarkan lembaran kertas dari dalam bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystalia
Teen Fiction[LANJUTAN CERITA AKU PRIVATE! FOLLOW AKUN AKU BIAR KALIAN BISA BACA SAMPAI TAMAT] "Jika Aku katakan padamu bahwa Aku adalah maut yang bisa menggiringmu kepada kematian, apakah kau masih akan mencintaiku?"_Krystalia Raquella "Ku katakan padamu, apap...