8• HARUS BAGAIMANA?

43 6 5
                                    

"Seberat apa perjuanganmu hari ini, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tak pantas mendapat apa yang kamu inginkan."_Orlando Adhyastha

"BLUMEN SHOP"

Sebuah toko kecil dengan desain Simple berdiri kokoh di antara jejeran bangunan lainnya. Warna Cat dinding orange yang pudar dan mulai terkelupas nampak memprihatinkan.

Disinilah Lando melangkahkan kakinya untuk yang ketiga kalinya. Sejak pertemuannya dengan Nenek Rose beberapa hari yang lalu sontak membuat Anak muda itu menjadi Akrab dengan wanita paruh baya itu.

Perlahan Lando mulai terbuka kepada sang nenek. Ia jadi sering bercerita tentang dirinya kepada Wanita tua itu. Tentunya, Lando sangat senang karena ia merasa seperti kembali mempunyai Nenek. Yah, bisa dibilang sudah 2 tahun Lando kehilangan Neneknya.

Ia meninggal sewaktu Lando masih SMP. tentunya, ia sangat merindukan neneknya. Tapi, dirinya bersyukur karena masih memiliki seorang kakek dan setidaknya ia sekarang telah mendapatkan Nenek baru walaupun bisa dibilang mereka belum cukup lama kenal.

"Kau butuh bunga lagi nak?"tanya Nenek Rose ketika Anak muda itu sudah berdiri di depannya.

"Iya, nek. Kali ini aku butuh lebih dari setangkai."ujar Lando seketika membuat Wanita tua itu terkejut.

"untuk apa?"tanyanya penasaran. Lando menyunggingkan seulas senyuman tanpa menjawab pertanyaan Nenek itu.

"Tunggu sebentar. Nenek ke dalam dulu."Ujar Nenek Rose sembari meninggalkan Lando yang masih berdiri di depan pintu. wanita tua itu lalu masuk ke dalam bilik tepat dibelakang kasirnya seraya ingin mengambil sesuatu dari dalam sana.

Tak berapa Lama Nenek itu kembali dengan seikat Mawar putih ditangannya. Senyum Lando langsung merekah. Matanya berbinar-binar melihat bungan segar yang di bawa Wanita tua itu.

"Apa ini masih kurang?" Nenek itu pun segera menyodorkan seikat bunga itu kepada Lando. Dan langsung diterima lelaki itu dengan gembira.

"Terima kasih Nek."Senyum Lando mengembang hingga menampakkan deretan giginya yang putih. Wanita tua itu pun hanya membalas dengan senyuman.

Kini Lando sudah berada di atas motornya. Setelah berpamitan pada perempuan itu, ia pun segera meluncur menyusuri jalanan menuju ke sekolahnya.

Tak berapa lama ia pun sudah tiba di gerbang sekolah. Seketika Lando menarik nafasnya dalam-dalam. Kini Pak Satpam menatapinya dengan heran. "Dari mana kamu? Tanya Pak satpam sedikit tegas. Lando meneguk ludahnya dalam-dalam. Rasanya kali ini keberuntungan tak lagi berpihak padanya. Pandangan lelaki berseragam putih biru itu kini terpaku pada bungkusan yang digenggam Lando.

"Dan itu apa yang kamu pegang?"lagi-lagi tanya pak satpam sontak membuat Lando gugup seketika. Ia bingung harus menjawab apa. Jika ia jujur Pak satpam itu akan memarahinya habis-habisan dan tentu saja ia akan segera mendapat masalah.

"I.. Itu.. Anu.. Pak."Jawab Lando tergagap ia semakin bingung mau menjawab apa.

"Anu apa?"ketus pak Satpam penasaran.

"Pak Danu..."panggil seseorang sontak membuat lelaki bertubuh padat itu menoleh.

Tanpa pikir panjang Lando langsung menghilang dari tempat itu. Ia semakin mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Ia legah. Setidaknya Keberuntungan masih berpihak padanya.

Seumur hidup baru kali ini ia melakukan hal seperti ini. Dan kembali lagi, semua itu hanya demi Krystal gadis pujaan hatinya. Entah kenapa, gadis itu seolah merubah diri Lando secara perlahan.

 My CrystaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang