Rama Raflin siswa pintar yang baru pulang pertukaran pelajar di Ausie. Dia tampan, kulit putih, tinggi, ramah, idaman setiap wanita tapi tidak ada yang tau bagaimana dia sebenarnya.
"Woi bro, udah balik aja. Ada dapat yang mantep gak disana?" Tanya Galang kepada Rama yang baru sampai dikelas.
"Lo temen gue? Gue baru pulang bukannya ditanyain kabar malah nanya cewek." Balas Rama sangar.
"Ck, Rama sayang kamu apa kabar?Baik kan?Gak ada yang kurang satu pun?" Galang yang langsung bersikap aneh dan ingin memeluk Rama.
"Ih gak gini juga kali, kampret lu ngeri gue." Rama bergidik ngeri lalu menjauh dari Galang.
Galang adalah teman Rama bisa dibilang sahabat karena mereka yang cukup dekat. Sebenarnya bukan hanya Galang tapi juga ada Kevin yang belum juga tampak batang hidungnya.
"Selamat pagi wahai teman-teman tersayang." Salam Kevin saat masuk kelas.
"Woah Rama dah balik, apa kabar? Gimana disana? Ada dapet? Cantik-cantik?" Kevin langsung menyerbu Rama dengan banyak pertanyaan.
"Kalian berdua sama aja ya, gue pulang yang ditanya cewek." Rama mengomel.
"Yaelah Ram, namanya juga kita-kita normal, jelas lah yang ditanya cewek." Jawab Kevin yang dibenarkan Galang.
"Gaada." Balas Rama cuek kesal dengan temannya.
***
Bel istirahat sudah berbunyi,para siswa langsung keluar dari kelas masing-masing menuju ke tempat yang diinginkan, bisa kantin, perpus, taman belakang, dll.
Begitu pula dengan Alya dan Kayla yang langsung menuju kantin,memesan makanan dan duduk di tempat paling pojok.
"Mana kak Rama yang lo bilang itu?" Alya bertanya kepada Kayla.
"Paling bentar lagi ke kantin." Balas Kayla yakin, diapun juga menunggu kehadiran bintang sekolah yang satu itu.
Seketika kantin rusuh. Benar saja yang dibilang Kayla.
"Al,itu kak Rama Al." Tunjuk Kayla kearah pintu masuk kantin dengan antusias.
"Itu...Kak Rama?" Tanya Alya lalu terdiam.
(Anggap saja dia Rama)Rama berjalan memasuki kantin bersama Galang dan Kevin. Langsung mengambil tempat kosong kemudian memesan makanan.
"Kantin langsung heboh lo masuk Ram, bukan kantin aja sih satu sekolahan." Kevin berkomentar setelah melihat keadaan.
"Jelaslah kan gue ganteng." Rama membanggakan diri sendiri.
Galang tidak mau kalah, diapun membanggakan dirinya sendiri dengan cara berhalusinasi. "Ck elah pede banget sih lo, itu karena ada gue makanya jadi rusuh."
Sementara mereka meributkan ketampanan, disisi lain Alya sedang terpesona dengan Rama.
"Kay,dia ganteng banget." Seru Alya kegirangan.
"Emang." Kayla membalas singkat seolah terbiasa mendengar pujian untuk kakak kelasnya yang satu itu.
"Kalau gitu kayaknya gue juga gak bisa ngegapai." Alya berubah murung.
"Lah kenapa Al? Katanya mau yang ganteng, pintar, tinggi, bisa basket." Kayla bertanya sambil sedikit menyindir kriteria Alya.
"Lo pikir aja sendiri, gue kayak gini lah dia wah banget mana bisa, dikata dongeng upik abu sama pangeran?!" Alya minder, dia patah semangat.
"Gak gitu juga kali Al, gak ada yang salah kok dengan lo lagi pula gak ada yang namanya gak mungkin.x" Kayla menyemangati.
"Gak ada yang salah? Gue gak cantik, gak langsing, gak kalem kayak cewek-cewek lain, gak pintar, banyak nggaknya deh." Balas Alya seolah dirinya buruk rupa.
"Gak boleh ngomong gitu, setiap cewek itu cantik cuma daya tariknya aja beda-beda." Alya selalu saja menjelek-jelekkan dirinya sendiri, seolah dirinya orang yang paling buruk di dunia ini. Padahal menurut Kayla, Alya merupakan sosok yang cantik dan menarik meskipun sikapnya terkadang rada bar-bar.
Menurut Kayla, Alya ini cantik cuma karena dia agak gendutan aja dikit tapi tetap keliatan cantiknya, apalagi lesung pipitnya dikanan menambah daya tarik sendiri buat Alya,tapi tetap aja dia ngerasa jelek walaupun impian cowoknya itu wah banget.bingung deh Al.
Terkadang Alya juga berfikir,mengapa dia terlalu ngebet buat pacaran. Padahal jalannya masih panjang. Pengaruh sinetron ni kayaknya.
~~~
Saat istirahat kedua, Alya langsung menuju ke perpus untuk meminjam buku pelajaran yang belum didapatnya sedangkan Kayla diam dikelas nonton drakor terbaru, dasar teman tidak setia.
Ketika buku yang dicarinya sudah dapat, Alya beralih ke arah tumpukan novel yang tersedia, melihat-lihat sinopsis nya lalu mengambil yang menarik kemudian duduk di pojokan perpus.
Saat itu pula Rama masuk ke perpus untuk mencari buku latihan soal-soal UN yang dibutuhkannya. Rama melihat ke pojokan, sosok gadis yang menurutnya sangat manis tengah membaca sebuah buku. Tak lama setelah itu si gadis tersebut pergi ke arah meja penjaga dan mencatat buku pinjamannya kemudian keluar dari perpustakaan.
"Siapa dia? Sebelumnya gue gak pernah lihat." Batin Rama.
***
Sekian.
Jangan lupa vote dan comment:)
Cek typo juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
XXL
Teen Fiction[REVISI ON GOING] Revisi: Davin=Kevin CERITA MASIH LENGKAP. Satu, gue benci sama lo! Dua, gue sangat-sangat benci sama lo! Dan tiga, gue benci karena cinta sama lo! "Gue benci sama lo kenapa gue harus ngerasain semua ini?! Gue benci sama lo kenapa l...