Bonus Part 1

12.1K 532 50
                                    

Hai semuanya, kurang lebih lima bulan sudah berlalu sejak cerita ini berakhir. Ya cerita ini sudah berakhir meskipun belum aku beri tanda selesai. Karena aku masih punya janji bonus part untuk kalian semua.

Maafkan aku yang menghilang dan tidak pernah menyapa melalui XXL.

Terimakasih untuk 500k+ readers, semoga cerita ini bisa menjadi lebih sukses dan menyapa kalian secara langsung. Aamiin.

Yang kelas 12 mana suaranya??? Aku harap kalian mendapatkan apa yang kalian impikan dan apa yang ingin kalian tuju.

Alhamdulillah aku lulus SNMPTN, jadi sedikit meringankan beban karena tidak ikut UTBK. Buat yang masih berjuang, semangat!

Mohon untuk terus mendukung XXL, entah dengan cara bantu share ke teman kalian agar readers bertambah dan juga mungkin kalian ingin membaca ulang. Hehe.

***

Kisah ini berubah, tidak lagi tentang Alya yang ingin punya pacar, bukan tentang Alya yang selalu dihina, bukan juga tentang Alya yang selalu merasa rendah.

Mari berkenalan dengan awal baru. Kisah baru dimana perjuangan mungkin akan lebih berat. Dimana komunikasi harus tetap terjaga. Dimana mereka harus tetap saling percaya satu sama lainnya.

Syukurlah perbedaan waktu Indonesia dan Australia hanya tiga jam. Namun, tidak jarang hal itu juga menghambat mereka ketika ingin bertutur sapa dihadapan layar ponsel masing-masing.

Tahun ini Alya berada di tingkat akhir, dia bertekad dengan amat sangat akan mengikuti Rama ke Australia. Tidak peduli apapun universitasnya. Hal yang sangat lucu mengingat betapa manja dan pemalasnya Alya.

Semester pertama di kelas 12, Alya memang melakukan sedikit usaha. Mencari bimbel yang bagus untuknya, namun apa daya malas berkuasa, hanya satu bulan penuh dia dapat mengikuti dengan rutin, setelahnya tidak lagi.

Setelah satu bulan kosong, bulan berikutnya dia bimbel kembali. Hanya karena Rama yang pernah izin bersama teman wanitanya untuk pergi membeli perlengkapan di organisasi mereka.

"Kok sama cewek?"

"Ya gimana orang dapet tugasnya sama dia"

"Awas kamu kalau kegatelan sama dia ya! Aku jamin gak bakal mau lagi ketemu kamu"

"Hey, bicara yang baik-baik dong sayang. Sini susul aku"

Oke begitulah percakapan mereka saat itu yang membuat Alya kembali bimbel. Beberapa hasil ulangannya cukup baik, ketika ujian pun begitu. Hanya saja kata cukup baik tidak dapat mengantarkannya ke tempat dimana Rama berada.

Hampir setiap hari Kayla sibuk bertanya "Lo masih sama kak Rama kan?" yang pastinya akan dia jawab sesuai keadaannya. Jika saat itu dia dan Rama sedang bertengkar, maka Alya hanya akan menjawab "Yagitu", tapi kalau lagi anget-angetnya pasti "Iya dong, gue gak akan berpisah sama Rama". Pede sekali memang.

Terdapat dua program kuliah di Curtin yaitu semester dan trisemester. Jika berbasis semester, maka semester pertama berlangsung dari Februari hingga Juni, sedangkan semester kedua dari Juli hingga November. (maaf kalau salah).

Rama mengambil program kuliah berbasis semester, jadi dia punya masa libur selama dua bulan yaitu Desember hingga Januari. Berarti hanya dua bulan dalam setahun Rama bisa pulang ke Indonesia.

Alya tidak tau apa-apa masalah program kuliah Rama, jadi dia teramat tercengang disaat kini ada Rama di ruang keluarga rumahnya bersama mama, papa, dan juga Gavin.
"Pagi ma, pa, abang" sapanya menyelonong ke dapur untuk mengambil minum.

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang