05

23.6K 1.3K 14
                                    

Hari ini para siswa SMA Garuda dipulangkan lebih cepat karena guru-guru sedang rapat bersama para osis untuk persiapan pensi tahunan yang biasa diadakan sekolah.

Alya dan Kayla berencana untuk jalan-jalan sebentar sebelum pulang kerumah.
Saat di parkiran, Rama datang menghampiri mereka.

"Hai." Sapa Rama.

"Hai Kak, kenapa?" Alya bertanya, bingung dengan kehadiran Rama. Sama halnya dengan Kayla, dia hanya diam menatap Rama bingung.

"Kalian mau langsung pulang?"

"Hah? Eh nggak Kak, kami mau jalan dulu sebentar." Jawab Alya sedikit terperangah.

"Mau gabung sama kita-kita? Dan lo Kayla sepupu Kevin kan? Yuk gabung biar rame."

Kayla sudah tersenyum kemenangan, ini hal yang bagus untuk mempersatukan Rama dan Alya.

"Engga- Auuu Kayla!"

"Boleh Kak, kita ke cafe yang dekat jalan Hang Tuah aja, setuju?" Kayla mengajukan usul tanpa peduli dengan Alya.

"Oke!"

"Kak Rama Alya nebeng lo ya." Kayla si toa bersuara.

"Hah apaan ni? Gak Kak gak usah gue naik-"

"Oke, tunggu ya gue ambil motor."

Lah kepotong lagi omongan gue. Alya membatin.

"Eh goblok ngapa lo iyain? Jantung gue gak siap. Ntar kalau mati gimana?" Seketika mulut Alya mengeluarkan segala keluhannya.

"Sekarang atau tidak sama sekali!" Kayla meninggalkan Alya dan pergi mendekat ke Kevin.

Alya termenung sejenak kemudian terdengar suara klakson motor.
"Naik, Al."

"Tahan ya Kak, gue berat." Gumamnya. Rama hanya terkekeh pelan.

Setelah itu, mereka semua berangkat ke cafe yang sudah disetujui.

Hanya ada keheningan diantara Alya dan Rama. Alya yang sedang gugup dan Rama yang tidak tau harus memulai dimana.

"Al, udah sampe."

"Eh, iya Kak." Alya turun dari motor dan langsung mencari keberadaan Kayla.

"Tungguin gue kali Al, mereka belum nyampe." Rama mengejar Alya.

Alya hanya terdiam, berjalan bersama Rama mencari tempat yang kosong.

Tidak lama setelah itu, Kayla datang bersama yang lainnya. Mereka duduk bersama dan memesan makanan.

"Habis ini kalian mau kemana?" Kevin membuka suara.

"Gue pulang." Sahut Galang.

"Gue sama Alya juga mau langsung pulang." Kali ini Kayla yang menjawab.

"Lo pulang sama gue aja Kay, sekalian mau ambil titipan mama gue sama Bunda Rere." Bunda Rere adalah bundanya Kayla. Kayla dan Davin bukannya tidak dekat, tapi hanya sedikit canggung saja. Itu biasa terjadi ketika mulai beranjak dewasa, awalnya mereka sibuk dengan urusan masing masing namun seiring banyaknya mereka bertemu karena adanya Alya dan Rama bisa saja membuat mereka dekat kembali bukan?

"Trus Alya gimana kalau gue pulang sama lo?"

Davin melirik Galang "Lang, lo antar Alya. Tetanggaan kan?" Galang baru akan menganggukkan kepalanya namun langsung dipotong dengan Rama.

"Alya pulang sama gue aja"

Alya yang semulanya hanya diam mengikuti alur mereka mendadak heboh. "Eh gausah kak,gapapa nanti aku minta jemput aja"

"Udahlah Al,nurut aja" ujar Kayla.

"I..ya"

Setelah selesai,semuanya pun berpisah. Davin pulang bersama Kayla,Galang pulang sendirian,dan Alya bersama Rama.

Sesampainya di depan pagar,Alya pun turun.

"Makasih ya kak,maaf ngerepotin" Alya tersenyum kikuk.

"oke,gak masalah" Rama membalas sambil tersenyum manis,sangat manis.

"Masuk dulu kak?"

"Gausah,gue langsung aja mungkin lain kali" Rama menghidupkan mesin motornya kemudian pergi meninggalkan Alya yang kegirangan karena harinya penuh dengan Rama.

"Woi,ngapain lo senyum senyum sendiri kayak orang gila" Gavin bingung melihat adiknya yang seperti itu.

"Kepo banget lo" Alya berjalan masuk langsung menuju kamarnya.

****

Untuk selanjutnya mungkin bakal khususin pov dari Alya aja. Kayaknya lebih enak dibaca juga trus lebih gampang ditulis😂.

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang