Apa yang lo lihat, belum tentu yang sebenarnya terjadi.
People come and people go~~~~
Where is love iyeyeyeye~~~~***
Saat dikantin sebelum kejadian lapangan basket Rama masih sibuk dengan teman-temannya. Sebelum terdengar heboh. Alya sama Elina di lapangan. Gatau lagi ngapa, tapi rusuh banget.
Rama yang mendengarnya langsung berlari ke lapangan basket. Sontak saja Rama kaget melihat Elina yang terjatuh setelah di dorong keras oleh Alya. Rama tidak menyangka awalnya. Langsung saja dia menghampiri Elina bertanya apa dia baik-baik saja. Rama beralih pada Alya. Dia bingung, sangat. Mengapa Alya bersikap kasar seperti itu?! Elina tidak mungkin berbuat macam-macam ta-tapi Alya? Alya juga.... Tidak mungkin? Tapi siapa yang salah kalau begitu?!
"Kamu kenapa sih Al? Ada masalah apa? Aku gak nyangka kamu setega itu sama Elina. Tenaga kamu lebih kuat dari dia? Kenapa harus main kekerasan?!" gertak Rama pada Alya yang sedari tadi membisu. Rama sendiri tidak sadar jika dia baru saja menggertak Alya. Ada apa dengan dirinya?
Rama memperhatikan Alya yang juga terlihat kacau, Rambut berserakan menutupi wajahnya. Tapi dengan cepat Alya merapikannya.
"Aku yang salah? Aku yang ngelukain dia? Badan aku yang besar bikin tenaga aku lebih kuat dari dia? Dan aku menolak dia? Benar. Benar sekali perkataan kamu Rama" ujar Alya kini mulai tertawa dramatis. Ada apa ini? Bukan Alya yang salah? Lalu mengapa? Bukankah yang Rama lihat Alya mendorong Elina.
Rama melihat Kayla yang merangkul tubuh Alya seolah menguatkan. Pikiran Rama semakin kalut bingung dengan apa yang terjadi. Perdebatan terus terjadi sebelum akhirnya suara Alya terdengar memanggil Rama.
Rama menatapnya, menatapa Alya yang wajahnya sudah memerah.
"Rama... "
"Satu, gue benci sama lo!" tutur Alya yang langsung membuat Rama tersentak.
"Dua, gue sangat sangat benci sama lo!"
"Dan tiga, gue benci karena sayang sama lo!"
"Gue benci sama lo kenapa gue harus ngerasain semua ini?! Gue benci sama lo kenapa lo harus bikin gue nyaman di dekat lo?! Gue benci sama lo kenapa lo-"
"Kenapa akhirnya lo malah lebih percaya dia daripada gue?!" lirih Alya sangat pelan diiringi dengan isakan tangis yang semakin kuat.
"Al..."
Alya berlari meninggalkannya.
"Apa yang lo lihat belum tentu yang sebenarnya terjadi" Kayla menatap Rama penuh kebencian, dia pribadi tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Seolah lupa jika Rama adalah kakak kelasnya, dia tidak peduli. Kayla keluar dari lapangan mencoba mencari Alya.
Tanpa diikuti Rama.
***
Rama POV
Gue diam, masih bingung dengan semuanya. Apa sih yang sebenarnya terjadi? Gue kenal Elina lama, gak mungkin dia macam-macam. Tapi Alya? Apa mungkin?
Gue melihat keseliling.
"Ternyata semua cowok sama aja ya, liat yang bening dikit lupa sama yang lain"
"Iyaya? Padahal Alya perjuangannya selama ini buat bertahan sama kak Rama tu luar biasa"
Orang-orang mulai bubar, gue bisa dengar tutur kata beberapa orang yang seolah memojokkan gue. Jadi gue benar salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
XXL
Teen Fiction[REVISI ON GOING] Revisi: Davin=Kevin CERITA MASIH LENGKAP. Satu, gue benci sama lo! Dua, gue sangat-sangat benci sama lo! Dan tiga, gue benci karena cinta sama lo! "Gue benci sama lo kenapa gue harus ngerasain semua ini?! Gue benci sama lo kenapa l...