15

15.8K 1K 19
                                    

Begini lah susahnya awal jadi penulis ya, kalau gak update votenya susah banget mau nambah walaupun readersnya nambah. Aku gak protes kok, bohong banget kalau bilang gak apa apa kalau gak vote, tapi jujur aku berharap banget sama kalian yang baca. Terimakasih. Kusayang kalian semuaa💋💋💋

***

Setelah Rama mengantar Alya, diapun menuju ke kelasnya berada. Disana sudah ada Galang dan Davin yang sedang duduk santai menunggu kehadiran Rama.

Rama langsung duduk ditempatnya dan dua sahabatnya itu langsung merubah posisi menjadi lebih serius dan menatap Rama penuh selidik.

"Apaan ni?" tanya Rama bingung.

"Lo hutang penjelasan sama kita" ujar Davin.

"Penjelasan apa coba?"

"Gausah sok gatau, satu sekolah udah heboh karena lo datang sama Alya" tutur Galang yang kini ikut bicara.

"Oh"

Hanya oh? Davin dan Galang yang tersulut emosinya langsung menjitak kepala Rama.

"Jelasin" titah mereka berdua.

"Apa yang mau kalian tau?"

"Ada hubungan apa lo sama Alya?" tanya Davin.

"Teman"

"Teman? Tapi lo itu sangat dekat dengan Alya" ujar Galang.

"Iya teman, ngapa? Lo cemburu?"

Galang langsung bergidik geli.

"Lo yakin cuma teman sama Alya? Gak ada perasaan lebih gitu?" tanya Davin lagi.

"Untuk saat ini sih teman dan gua rasa nyaman aja sama dia"

"Trus apa lo masih ada rasa sama 'dia'?" Galang bertanya kembali.

"Semuanya masih sama, gatau kenapa"

Prok prok prok

Galang yang mendengar semuanya langsung bertepuk tangan dengan kencang "Hebat lo, dia itu anak cewek! Seharusnya lo tau kalau cewek mikirnya pakai hati dan ngelibatin perasaan gak kayak  kita yang lebih sering cuma pakai logika!"

Rama yang mendengar semburan dari Galang menyeringit bingung "Maksud lo?"

Galang yang mendengar balasan Rama ingin sekali rasanya menggorok temannya itu dengan pena.
"Lo gak mikir kalau lo benar benar cuma nganggap Alya teman gitu aja padahal perlakuan lo tu manis pake banget dan efeknya untuk Alya apa? Alya bakal ngerasa kalau lo perhatian sama dia, suka sama dia, dan lebih parahnya nanti dia bakal berandai andai dengan lo. Dan lo? Gak nganggap dia apa apa!"

Rama kelabakan menghadapi cerahan dari Galang. "Tapi gue senang sama dia, gue nyaman sama dia"

"Dan 'dia' masih ada dihati lo gitu?" sambung Davin yang daritadi hanya mendengarkan.

Rama bungkam, apa dia terlalu egois dengan semua yang dia lakuin.

"Alya gak pantes jadi pelarian lo, dia cewek baik inget" ujar Galang sebelum kembali ke tempat duduknya.

Davin yang memang duduk bersama Rama pun ikut diam.

Bel masuk berbunyi, pelajaran dimulai dan Rama tidak memperhatikan sama sekali.

Hingga bel istirahat berbunyi Ramapun juga tidak keluar untuk sekedar mengisi perut. Ini semua terlalu membingungkan dirinya.

***

Alya dan Kayla berjalan menuju kantin, bisik bisik itu masih jelas terdengar ditelinganya. Mengatakan bahwa dia tidak pantas berada di dekat Rama, mengatakan bahwa mereka lah yang pantas, mengatakan Alya yang jelek, gendut dan lainnya.

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang