41

11.8K 570 24
                                    

Gatau deh ini ya, aku belum baca ulang gatau bagus atau nggak, nyambung atau nggak. Sorry ya telat, baru pulang abis pergi sama emak.

***

Alya sudah kembali dari liburannya yang lebih terlihat seperti melarikan diri. Pagi ini dia sudah bersiap menuju sekolah, bersiap lebih cepat tentunya agar tidak berangkat bersama Rama.

"Bang anterin adek sekarang yuk" ajaknya pada Gavin yang sudah berjanji untuk mengantarnya pagi ini.
"Bentar lagi dek, kamu udah sarapan?" tanya Gavin pada adiknya. Pasalnya dia sendiri juga baru selesai mandi.

"Niat ngantar gak sih bang? Mamang gojek masih banyak yang mau ngantar kalau abang gak mau" kesal Alya.

"Nanya makan aja dek, yaampun. Salah aja abang. Iyaudah ayo berangkat" Gavin memilih menuruti mau adiknya daripada semakin memperpanjang perdebatan.

"Ma, Pa, Alya berangkat duluan ya" pamit Alya. Orang tuanya hanya menyeringit bingung.

"Rama mana?" tanya papanya.

"Rama bukan supir aku pa. Aku ada urusan mendesak di sekolah. Pamit ya pa, ma" ujar Alya langsung saja menyalami orang tuanya lalu berjalan ke arah garasi mobil.

Gavin merasakan hal aneh dari adiknya, namun dia mencoba mengabaikan. Jika ada masalah, pasti adiknya akan bercerita bukan?

***

Rama langsung menuju sekolah. Sebelumnya dia menelpon ke rumah Alya, menanyakan keberadaan Alya yang dijawab mamanya sudah berangkat bersama Gavin.

Alya masih menghindarinya.

Setibanya dia di sekolah banyak pasang mata yang memandang aneh ke dirinya. Pasalnya ini sudah ke sekian kalinya dia tidak berangkat bersama Alya. Tambah lagi Alya tadi yang sudah datang duluan. Mereka benar-benar merenggang.

Sebenarnya kelas 12 juga sudah tidak perlu ke sekolah. Mungkin itu juga menjadi salah satu penyebab mereka memandang aneh pada Rama.

Rama berjalan menuju kelas Alya, dia mencoba mengabaikan sekitar. Setibanya disana, Rama hanya bisa berdiri dari ujung pintu. Melihat Alya yang sedang menelungkupkan kepalanya diantara dua tangannya. Rambutnya yang terurai benar benar menutup seluruh wajahnya.

Mungkin dia masih mengantuk karena terlalu cepat ke sekolah. Rama berjalan mendekat, mengeluarkan susu coklat kotak kemasan yang ada di tasnya. Dia memang menyiapkan ini sebelum datang ke sekolah tadi. Kesukaan Alya. Kekasihnya.

Rama meletakkan susu kotak tersebut diujung meja Alya. Tangannya bergerak ingin menyingkirkan rambut halus yang menutupi wajah cantik Alya. Tapi tidak sampai, tangan Rama terhenti tepat 10 cm dari kepala Alya. Dia ragu.

Rama memilih berbalik, dia langsung dihadapkan dengan Kayla. Kayla memandangnya tidak suka, tapi Rama tidak peduli. Dia hanya meletakkan ujung jarinya tepat di tengah bibirnya, menyuruh Kayla untuk tetap diam. Laku berjalan meninggalkan kelas yang dari tadi hening karena sibuk memperhatikan gerak gerik Rama.

Setelah Rama pergi, Alya mengangkat kepalanya. Dia melihat punggung Rama sekilas, hanya sekilas sebelum menghilang di balik tembok. Kayla seolah tidak tau apa-apa langsung duduk di tempatnya.

Alya meraih susu coklat yang ada di ujung mejanya. Dia tau itu dari Rama. Dia memandang Kayla. Kayla hanya menghela napas. "Minum aja" ujarnya.

Alya membuka pipetnya lalu meminum susu coklat tersebut dalam diam. Hari ini dia tidak minum susu coklat karena ingin cepat datang ke sekolah. Dan Rama membawakannya. Untuk dirinya.

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang