Langit yang biru akan berubah menjadi merah. Sudahkah kalian melihat langit hari ini? - Radio Romance
***
Setelah mereka berbaikan dengan sebenar-benarnya. Akhirnya situasi kembali normal. Ya setidaknya untuk saat ini. Alya akan kembali pergi sekolah bersama Rama. Mungkin kalian berpikir hubungan mereka hanya diisi dengan antar jemput like tukang ojek.
Tapi siapa yang tau? Hanya mereka bukan? Bukan kita, aku ataupun kalian. Masih dihari yang sama namun diwaktu yang berbeda. Sabtu siang, Rama dan Alya menghabiskan waktu bersamanya. Walaupun hanya sekedar berkendara di tengah kota. Kata 'hanya' mungkin sangat sederhana tapi memiliki arti yang kuat. Karena, bahagia sesederhana itu.
Lelah duduk di dalam mobil, mereka memutuskan untuk turun di pusat perbelanjaan.
"Kak ke toko buku dulu yuk" pinta Alya yang langsung dituruti oleh Rama.
"Jangan dibelakang jalannya" langsung saja tangan Rama menggenggam tangan Alya erat. Alya yang mendapat perlakuan seperti itu hanya tersipu malu dibuatnya.
Setibanya di toko buku, mereka menyepakati untuk berpisah. Iya pisah bukan putus, Rama memilih kearah buku UN dan SBM sedangkan Alya menuju novel-novel kesukaannya.
***
"Hai, Rama"
Rama spontan saja menoleh kearah sumber suara.
"Eh Elina, ngapain?" tanya Rama sedikit heran.
"Cari buku juga dong, kamu sama siapa?"
"Aku sama- eh Al udah dapet bukunya?" ucapan Rama terputus melihat Alya yang sudah siap dengan beberapa buku di tangannya.
"Udah nih, kakak udah?" tanya Alya sembari menatap Elina.
"Ehm udah. Gue duluan Elina" pamit Rama tapi dicegat oleh Elina.
"Bareng yuk, aku juga udah selesai ni" dengan cerdiknya Elina mengambil buku dengan asal. Rama yang sebenarnya mengetahui tapi mencoba mengabaikan.
"Yaudah ayuk" Rama menyutujui.
Alya yang mendengarnya hanya diam membisu. Mengapa Rama selalu menyutujui?!
Alya menyerahkan 5 novel yang telah dipilihnya ke kasir. Saat ingin membayar, dengan cepat Rama mengeluarkan dompetnya.
"Ni mbak, sekalian buku saya" kata Rama setelah mengambil kartu kredit dari dompetnya.
"Jangan mbak. Kamu ngapain sih? Gausah" tolak Alya.
"Udah gak masalah aku aja yang bayar, sekalian punya aku juga kan"
"Kalau semuanya banyak banget ni, jangan pokoknya. Buku aku aja udah 5" masih terus menolak.
"Punya kamu bagi dua aja oke? Cuma bagian kamu jelas?" putus Rama setelah lama berdebat.
Tapi Alya masih ingin menolak. "Lo terima aja bisa gak sih?" sergah Elina yang dari tadi hanya diam menonton.
Akhirnya Alya pasrah, membiarkan Rama membayar. Setelahnya dia menyerahkan sejumlah uang tunai ke tangan Rama. "Jangan dikembaliin"
Dengan cepat Alya berjalan meninggalkan Rama yang masih menunggu Elina. Setelah Elina selesai, dia langsung menggandeng tangan Rama. Mengapa jadi seperti Elina yang berkencan dengan Rama?!
"Lepas, Elina" ujar Rama sambil menarik lengannya.
"Alya kemana? Kok kamu ditinggal. Pacaran kok gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
XXL
Teen Fiction[REVISI ON GOING] Revisi: Davin=Kevin CERITA MASIH LENGKAP. Satu, gue benci sama lo! Dua, gue sangat-sangat benci sama lo! Dan tiga, gue benci karena cinta sama lo! "Gue benci sama lo kenapa gue harus ngerasain semua ini?! Gue benci sama lo kenapa l...