43

10.4K 546 27
                                    


Sorry kalau jelek haha.

***

Prok prok prok prok

Tepukan tangan dari Davin dan Galang terdengar kompak. Tepuk tangan untuk Rama yang kini mendekat kearah mereka.

"Ngapain lo bedua?" tanya Rama bingung.

Tanpa sadar ternyata mereka melihat aksi nakal Rama barusan pada Alya.

"Salut gue sama lo, ternyata teman gue udah besar" ujar Davin menepuk pundak Rama.

"Gue kira lo masih polos ternyata kagak" tambah Galang.

"Hah?!" Rama semakin dibuat bingung, apa maksud mereka?

Davin membisikkan sesuatu pada Rama. "Hah kalian ngeliat gue nyium Alya?" sontak saja Rama bersorak.

Syukurlah musik saat ini cukup keras sehingga mungkin beberapa dari mereka mendengar tapi mengabaikan. Davin dan Galang mengangguk mengiyakan pertanyaan Rama.

Rama bingung mau respon apa. Tapi Galang lebih dahulu memberi nasehat. "Hati-hati soal begituan, setan banyak. Takutnya lo lupa sama apa yang seharusnya lo jaga malah jadi lo rusak"

"Iya, tadi tu cuma.....gataulah gue kenapa bisa gitu"

"Gue cuma ngingatin"

"Iya makasih"

Setelahnya Rama, Davin, dan Galang memilih berkumpul dengan teman-teman sekelasnya. Mereka menikmati waktu yang sebenarnya singkat untuk bersenda gurau bersama.

***

"Oke guys, malam ini gue bakalan umumin siapa King and Queen kita, kalian penasaran kan?" heboh pembawa acara.

Yang lain mulai berbisik bersorak menerka siapa yang akan menjadi King and Queen malam ini.

Rama dan Alya duduk bersama dengan Davin dan Galang.

"Pasti Rama lah ini" ujar Galang.

"Gak mungkin! Jelas gue orangnya" Davin tidak menerima.

"Pasti kamu kan" bisik Alya tepat di telinga Rama. "Trus Queen-nya Elina deh" tambahnya.

"Kalau aku ya tolak aja" balas Rama.

Alya memandang heran. "Ya daripada kamu cemburu, bagus aku tolak kan"

"Kanak-kanak banget sih. Ambil aja kali, kan lumayan dapet selempang bukti kamu ganteng" Alya tertawa renyah diujung kalimatnya.

"Baiklah, tenang. King pada malam ini adalah Rama. Rama silahkan maju ke depan"

"Gue gamau" teriak Rama kuat. Semua orang yang awalnya ingin bertepuk tangan malah beralih memandang Rama dengan bingung.

Alya mencubit tangan Rama kuat.

"Yaampun, sakit Alya" Rama langsung mengusap tangannya yang terasa perih sehabis dicubit Alya.

"Maju sana"

"Nggak!"

"Maju cepat!"

Finally.

Rama maju dengan dorongan, tolakan, cubitan dari Alya. Setelah semua orang cengo, akhirnya tepuk tangan riuh pun terdengar.

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang