06 one day with abang

23.5K 1.2K 12
                                    

Hari yang indah ketika hati yang damai mulai mengukir senyuman. Weekend kali ini hanya diisi dengan nonton drakor,ngestalk oppa, ngestalk mantan-ups, resiko jomblo ya gitu.

Alya hanya berdiam diri di kamarnya dengan kegiatan kegiatan diatas. Ketika sedang asik menonton, Gavin mengetuk pintu.

Ttok ttok tok...

Gavin langsung masuk dan duduk di pinggiran kasur tempat Alya sedang berbaring bersama laptopnya.

"Dek, ikut sama abang yuk ke mall mau beli sempak baru"

"Lah, beli sempak kok ngajak ngajak gue? Males banget" jelas lah Alya menolak.

"Nggak kali dek,becanda elah. Yok lah nanti abang beliin eskrim" mohon Gavin agar Alya ikut.

"Eskrim? Lo pikir gue apaan mau disogok eskrim" Alya sok jual mahal.

"5 bungkus dek,ditambah dengan jajanan lainnya" tawarnya lagi.

"OKE" tiba tiba Alya teriak setuju.
"Abang sekarang keluar, adek mau ganti baju"

"ck,giliran eskrim aja abang adek,kalau ndak gue elo kayak seumuran dasar anak pak stefano" gumam Gavin pelan saat menutup pintu kamar, tapi masih terdengar oleh Alya.

"Pak stefano bapak lo juga begok" teriak Alya dari dalam kamar setelah Gavin keluar.

Setelah beberapa saat, mereka sudah tiba di salah satu mall yang ada di kota tersebut.

"Dek jangan jauh jauh dari abang,nanti ilang" peringatan dari Gavin.

"Yakali ilang bang" sebenarnya malas tapi akhirnya Alya menurut sambil memegang baju Gavin kayak anak takut kehilangan emaknya.

"Bang kok kesini? Lo beneran mau beli sempak?" seketika raut wajahnya berubah.

"Iya dedek manis"

"Gue gak mau ikut!" Alya langsung melepas pegangannya.

"Yaudah, Lo tunggu dimekdi ya beli eskrim duduk diam jadi anak baik,oke?"
Terpaksa, dia menyuruh Alya pergi sendiri. Jika tetap dipaksa, sudah pasti Alya akan menangis seperti anak kecil. Memang bocah sekali.

Tiba tiba Alya menyodorkan tangannya.
Gavin bingung dan hanya menyeringitkan dahi.

"Duitnya mana?" tanya Alya. Gavin yang tersadar hanya mengeluarkan dompetnya dan memberi uang secukupnya untuk membeli eskrim.

"Lah cuma sepuluh ribu lima ratus rupiah? Yakali abang"

"Kan pas itu dek, lo gak perlu nunggu kembalian lagi. Udah pergi sana atau mau ikut gue aja" dengan terpaksa Alya menerimanya.

Setelah mendapatkan eskrimnya, Alya memilih duduk di dekat pintu masuk untuk memudahkan sang abang menemuinya.

Ketika sedang asik menyuap eskrim ke mulutnya, mata Alya tidak sengaja melihat Rama sedang bersama cewek cantik yang kira kira seumuran dengan mereka. Entah mengapa terasa sakit dan sesak di dadanya ketika melihat semuanya, cewek cantik itu sedang asik sekali bergelayut manja di lengan Rama.

Alya tidak memperdulikannya lagi ketika Gavin datang.

"Bang pulang yuk,capek!" tiba tiba Alya merengek minta pulang.

Gavin hanya menyeringit bingung, "Kenapa dek? Kita belum jalan jalan udah mau pulang aja"

"Ya gapapa bang, atau kita pindah tempat deh bang" mohon Alya lagi.

"Yaudah ayo"

Alya takut bertemu Rama dan hanya itu jalan satu satunya agar tidak bertemu dengan Rama.

Gavin dan Alya sampai dirumah, mereka tidak jadi melanjutkan jalan kali ini karena Alya yang tampak murung sejak tadi. Gavin tak mengerti, jika masalah ke mekdi sendirian Gavin sudah meminta maaf. Lalu apa yang terjadi dengan Alya?

***

Alya hanya diam sejak tadi, mengapa dia begini? Banyak pertanyaan pertanyaan yang berputar dikepalanya.

'Apakah Alya benar benar menyukai Rama?' Namun, Alya pikir ia hanya kagum semata.

'Lalu jika iya, mengapa rasa ini sangat cepat untuk tumbuh?' jawabannya, tidak tau.

Dan lagi kali ini Alya benar benar merasa minder. Bagaimana tidak, cewek itu sangat cantik dan ramping. Lalu Alya? Hanya sarok sarok kuaci.

----

Woah, siapa cewek yang bersama Rama? Bagaimana dengan Alya? Akankah dia bersama Rama atau tidak?
*guesendirijugagaktaugimanaakhirnya 😂😂😂
Sekian, Terimakasih.

Dont forget to Vote and Comment :)

XXLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang