Hye In POV.
Pagi ini Hoseok tengah sarapan bersama keluargaku. Dan sejak tadi, aku sudah di buat kesal oleh bocah laki-laki di sebelahnya. Tidak bisakah anak itu berhenti bertanya pada Hoseok? Dia itu sedang sarapan. Karena dia, Hoseok jadi menunda-nunda untuk melahap makanannya.
"Hyung, dua puluh delapan ditambah lima belas, berapa?"
"Emm.... Empat puluh tiga."
"Lalu dikurang tujuh, Hyung."
"Tiga puluh enam."
"Kita ke soal selanjutnya. Tujuh belas dikali tiga. Berapa, Hyung?"
"Yak!" teriakku menggebrak meja, di saat itu juga mereka yang tengah sarapan terkejut karena tindakanku ini,"Bisakah kau tidak mengganggunya, eoh?!" protesku pada Hye Wan, adikku sendiri.
Hening.
"Dia itu ingin sarapan!"
"Uwaaaaaaaa!!!"
"Cih! Dasar cengeng!"
"Hye In-ah, kau tidak boleh seperti itu padanya. Dia itu masih kecil. Aku pun tidak keberatan jika terus diajukan pertanyaan olehnya," ujar Hoseok santai.
"Eommaaaaa!!!"
"Berisik!" bentakku lagi.
"Hei... Sudah, sudah. Kita ini sedang di ruang makan, tidak boleh ribut," sela ibu kemudian.
"Benar. Ayo dilanjut makannya," ujar ayah.
"Ne, gamsahamnida, Abeoji," balas Hoseok.
💝💝💝
Berkat kejadian tadi, aku dan Hoseok mau tidak mau harus mengantar Hye Wan ke sekolahnya sebagai rasa permintaan maaf karena sudah membuatnya menangis tadi. Padahal aku yang melakukan itu, tapi Hoseok juga dibawa-bawa. Aku kan jadi tambah merasa bersalah. Dasar adik yang tidak berguna.
Aku dan Hoseok melambaikan tangan pada Hye Wan ketika sampai di sekolahnya.
"Mianhae, Chagi-ya," ucapku cemberut.
"Untuk apa, hm?"
"Aku sudah membuatmu terlibat dalam masalah hari ini. Maafkan aku."
"Cih, lupakan. Oh ya, apa kau akan kena masalah jika datang terlambat?"
"Ani. Wae?"
"Emm... Ayo kita jalan-jalan. Aku ingin sekali menghirup udara bebas."
💝💝💝
Senang rasanya bisa berjalan-jalan melewati pertokoan seperti sekarang ini. Beberapa sepasang kekasih pun berlalu lalang bersama seekor hewan peliharaan mereka. Melihatnya, aku jadi ingin membeli makhluk menggemaskan tersebut untuk Hoseok.
"Chagi-ya, ayo kita ke toko hewan," kataku menatapnya.
"Untuk apa kesana?"
"Tidak usah bertanya, ayo ke sana."
Cring!
"Selamat datang. Silakan dilihat-lihat," ujar salah seorang pekerja di toko hewan.
Ya tuhan, semua hewan di sini sangatlah lucu-lucu. Ingin sekali kubeli semuanya, haha.
"Kenapa kita kesini, sih? Ayo keluar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Blind Man
Romance[✔] Jung Hoseok, kekasihku, dia jauh berbeda dari pria lain. Dia istimewa, hanya ada beberapa saja yang seperti dirinya bahkan dapat dihitung jumlah populasinya. Meski dia memiliki kekurangan, aku pun tetap mencintai dan menerima dia apa adanya, sek...