Flashback Seokjin

980 127 9
                                    

Happy 1k vote!!! 🎉🎉🎉 cihuuuyyy💃💃💃 terima kasih banyak buat apresiasi kalian sama cerita ini author bahagia sangad sampe akrobatik di kamar 😆😆😆 *boong :v

Semoga kedepannya makin banyak yg berdatangan yah ke lapak ini dan berbaik hati meninggalkan jejak 😋 jadi jangan kayak oknum yg cuma modal nyimpen di reading list tp ga keliatan tuh jejaknya *nyindir :v

Seokjin POV.

Sudah 7 hari aku mendekam dalam sel penjara akibat perbuatanku beberapa bulan lalu, dan kudengar kedua orang tuaku akan berkunjung ke sini. Syukurlah setelah sekian lama akhirnya mereka ingat sang anak.

"Tahanan dengan nomor 0192, anda ada kunjungan," ujar salah seorang sipir membuka pintu kamar sel.

Aku bergegas bangkit pergi ke ruang kunjungan di temani oleh dua orang sipir lain. Aku dan kedua orang tuaku saling duduk berhadapan namun dibatasi oleh kaca. Rasa bahagiaku bertemu mereka semakin memuncak.

"Aigoo... Malang sekali anakku ini," ucap ibu prihatin.

"Eomma... Tolong keluarkan aku dari tempat ini. Sangat membosankan berada di sini selama beberapa hari," balasku memelas.

"Aigoo... Nae Adeuri eolmana seulpeunji. Yeobo-ya, lakukanlah sesuatu untuk membebaskan anak kita." (Betapa menyedihkannya Anakku)

"Appa... Jebal-yo...," kataku pada ayah sembari cemberut.

Dia menghela nafas kasar, "Kau berada di sini juga karena perbuatanmu, jadi berusahalah sendiri keluar dari tempat ini. Appa pergi."

"Ne?! Ah, Appa!"

"Aish, dasar orang itu, tidak pernah berubah sejak dulu. Tenanglah, Adeul, Eomma akan berusaha mengeluarkanmu."

Aku mengangguk pelan namun seketika ide cemerlang muncul, "Eomma! Bisakah kau hubungi manager Yoo untuk menyuruh salah satu pelayan yang bernama Hyun Hee datang kesini?"

"Eoh? Kau ingin apa jika dia kemari?"

"Rahasia."

💝💝💝

Esoknya aku kembali ada kunjungan. Aku sangat tidak sabar ingin bertemu dengannya.

"Ada apa?" tanyanya datar.

"Tidak mungkin aku menceritakan pada Hoseok maupun Hye In tentang alasan di balik semua yang telah kulakukan karena mereka berdua juga sudah terlanjur benci padaku. Maka, kau sebagai perwakilan dari keduanya, apakah bersedia untuk mendengarkan penjelasanku?"

"Yak. Untuk apa kau bongkar jika mereka sudah tidak peduli lagi?"

"Aku hanya ingin mereka mengerti kenapa aku menjadi seorang pengacau dalam kisah cinta keduanya. Lagipula urusanku cukup sampai di sini. Aku tidak mau terlibat lagi karena rasa dendam."

"Dendam?"

Aku mengangguk, "Akibat perasaan itu aku hadir ditengah-tengah mereka."

"Ck. Yak, rupanya kau lebih kejam dari Hye In."

Aku hanya tersenyum tipis mendapati celaan 'kejam' dari mulut Hyun Hee karena kurasa itu belum seberapa untuk menggambarkan perbuatanku selama ini. Yeah, semua bermula dari sikap pilih kasih seorang ayah terhadapku, ditambah lagi Hoseok terlihat bahagia tiap kali bersamanya.
.

.

.

(Flahback On)

Sejak tuan Jung sibuk berbisnis di luar kota selama setahun lebih serta nyonya Jung yang jarang di rumah karena harus mengurus sang ibu yang tengah sakit, Hoseok mulai kehilangan kasih sayang dari keduanya. Sampai-sampai ayahku prihatin melihat kondisinya yang sering murung begitu juga denganku.

My Boyfriend is Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang