Im Joon is Dead?!

1K 139 23
                                    

Hyun Hee POV.

"Ada apa? Tumben sekali kau meneleponku."

"Aku tahu kau pasti sedang bersantai di rumah karena sekarang adalah hari minggu.

"Jika aku mengganggu waktu santaimu, apa yang akan kau lakukan?"

"Mungkin aku akan menutup teleponnya dan kembali menikmati kegiatanku."

"Menyebalkan."

Aku tertawa kecil, "Ada apa memangnya, huh?"

"Hye In masih bertahan, dia belum menghubungiku. Karena itu, aku pun berinisiatif yang melakukannya dan lagi-lagi tidak aktif."

Aku menghela nafas, "Karena kau juga temanku, akan kukatakan yang sebenarnya. Sungguh, aku tidak kuat menyimpannya lagi. Kau tunggu di rumah, aku ke sana."

Maafkan aku, Hye In-ah, harus membongkar semua yang telah kau lakukan belakangan ini pada Hoseok.

💝💝💝

Tiba di kediaman kekasih sahabatku langsung ku ketuk pintunya dan di sambutlah oleh nyonya Jung. Setelah di izinkan masuk ke kamar Hoseok, si pemilik kamar bergegas menarikku duduk di ranjangnya. Dia tampak antusias dengan apa yang ingin aku ungkapkan.

"Seusai kau mengetahuinya, kuharap tidak meledak. Berjanjilah."

"Kurasa ini masalah serius. Baik, aku berjanji."

"Hye In berselingkuh," ucapku to the point dan menunggu reaksinya.

"APA?!"

Meski buta, terbelalak bukan hal yang bagus. Masalahnya kini jarak tatapannya denganku hanyalah sejengkal! Ah sial, dia berhasil membuat jantungku berdetak tidak normal.

Dia tertunduk, "Ternyata dugaanku benar. Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Kenapa dia tega melakukan itu...."

"Karena ingin bebas, itu yang dia katakan padaku."

"Huh? Apa maksudnya?"

"Selama dia berpacaran denganmu, hidupnya terasa semakin sulit. Mungkin sekarang dia sudah tidak kuat menghadapinya lagi, itu sebabnya dia berselingkuh agar bisa merasakan kebebasan."

"Tunggu dulu. Tolong jelaskan apa hubungannya antara kebebasan dengan berselingkuh? Aku semakin tidak paham akan situasi ini."

"Sebelumnya aku minta maaf jika perkataanku menyinggung perasaanmu. Dia berselingkuh karena ingin mencari sosok pria yang sempurna, dalam artian tidak punya kekurangan fisik."

Ya Tuhan, aku sangat takut mengatakannya. Kuharap Hoseok tidak murka.

Dalam diam Hoseok terlihat mengepalkan tangan bersamaan tatapan mata yang memerah mengarah padaku. Tak kuat menyadari itu aku langsung memeluknya erat. Tak lama raganya melemas dan beralih menjadi tangis.

"Sebenarnya a-apa salahku? K-kenapa dia tega m-melakukan itu padaku? Kecelakaan-lah yang m-menyebabkan aku tidak sempurna. A-aku tidak mengerti dengan jalannya kisah cinta kami."

Mendengar keluh kesahnya aku meneteskan air mata. Di banding hidup Hye In, kurasa hidup Hoseok jauh lebih berat. Jelas sekali. Karena aku tahu seberapa besarnya perjuangan dia bertahan dari kekurangan fisik, keterpurukan, padangan jelek orang-orang terhadapnya dan kesulitan untuk terlepas dari tongkat atau anjing peliharaannya.

Aku juga heran kenapa masih ada yang berani dan tega menusuk hatinya sementara Hoseok hanya duduk terdiam sembari mendengar beberapa kicauan burung di sekelilingnya. Walau sedikit terusik dia pun tampak menikmati tanpa melakukan hal lain dan cukup menyimpannya di dalam otak hingga menjadi sebuah kenangan.

My Boyfriend is Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang