The Three Of Us Gathered Together

1.1K 128 8
                                    

Hoseok POV.

Aku menghirup udara segar di minggu pagi yang cerah ini, "Ayo, Mickey! Kita olahraga bersama!"

"Wuff!" sahutnya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba aku dapat panggilan masuk, "Ada apa?" tanyaku.

"Kau sedang apa?"

"Lari pagi bersama Mickey. Wae?"

"Tak ada. Aku hanya bosan saja di rumah sendirian."

"Kau mau aku ke sana?"

"Eum... Kalau kau sendiri tidak keberatan, datanglah."

"Baik, tunggu aku."

Tak disangka-sangka ternyata aku masih punya tempat untuk berteduh. Hyun Hee, dialah orangnya. Selain ibu, aku juga menjadikan gadis itu sebagai tempatku mengadu, berlindung, mencurahkan isi hati, dan segala keterpurukan yang ku alami. Tanpanya mungkin aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi dunia.

Kurasa dia lebih baik dari Hye In.

"Omo! Mickey-ya!" ucapku lantas berlari mengejarnya yang sudah berada di ujung sana. Sial! Dia kabur tanpa memberitahuku!
.

.

.

Kuhentikan langkah guna mengatur nafas lantaran terlalu kencang berlari. Tak terbayangkan jika aku masih buta lalu Mickey kabur begitu saja. Dia pasti sudah hilang dan aku kembali mengalami kecelakaan mobil sebab tak tahu arah. Mengerikan.

Bagaimana ini? Sekarang aku bingung harus kemana. Aku kehilangan jejak. Dia lari sangat cepat sampai nafasku terengah-engah. Ah, gawat. Masalahnya hewan itu pemberian Hye In.

Tidak, aku tidak boleh panik. Aku harus mencarinya sampai ketemu karena hanya Mickey yang bisa menggantikan posisi Hye In sebagai kenangan terindah bila hubungan kami berakhir.

"Mickey-ya! Kau di mana?!"
.

.

.

10 menit berlalu namun tak kunjung ku temukan keberadaan Mickey. Kemungkinan besar dia telah hilang atau di culik orang lain.

"Ah ... kacau," kataku sembari meremas rambut.

Aku melihat ke sekeliling, sepi. Hingga akhirnya mataku terpaku ke satu arah. Seorang gadis tengah duduk di bangku taman bersama…

"Mickey?!" pekikku bergegas lari ke sana.

Tepat di hadapan gadis itu seketika aku mematung. Mickey ada dalam pangkuannya. Syukurlah kau baik-baik saja, kawan.

Aku menatap benda panjang yang belum lama ini kulihat. Sepasang penyangga kaki yang selalu setia menemani dia pergi kemanapun ada di samping tubuhnya.

Gadis itu mendongak, "Eoh? Hoseok-ah. Neo wasseo?" (Kau datang?)

Aku hanya tersenyum penuh prihatin padanya. Sekarang aku tahu bagaimana rasanya menjadi orang normal setelah melihat kekurangan fisik seseorang. Jelas menyedihkan.

"Kau datang untuk menjemput Mickey, kan?"

Bagaimana kau bisa berpura-pura tampak bahagia dengan keadaan seperti itu, hm?

Aku yakin semua orang di dunia ini pasti sulit untuk terlihat baik-baik saja setelah mengalami nasib buruk, termasuk dirimu. Kau harus membutuhkan waktu yang sangat lama agar dapat menerima kenyataan.

Kau tidak bisa menipuku, Hye In-ah. Benar kata Hyun Hee, kau itu pembohong yang bodoh. Jadi, berhentilah menutupi semuanya.

"Kumohon jangan langsung bawa dia pergi. Biarkan aku bersamanya sebentar saja ... karena kita sudah lama tak berjumpa. Benar'kan, Mickey? Uwh ... anjing yang manis, hehe," ujar Hye In sambil menggelitiki leher anjingku.

My Boyfriend is Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang