Pagi ini tepat di hari minggu, aku mengayuh sepeda menuju rumah Hoseok dengan berpakaian training olahraga. Setibanya, ku parkirkan sepeda di depan teras rumah Hoseok lalu masuk ke dalam. Berhubung tak ada siapapun selain dia, aku bisa dengan tenangnya menerobos meski berpenampilan seperti maling sekalipun. Tenang saja, tak akan ada yang curiga karena rumah ini benar-benar tampak sepi penghuni. Haha.
Ku ketuk pintu kamarnya, memastikan orang itu sudah bangun atau belum, dan yeah, tak dapatkan respon. Tanpa basa-basi kubuka pintunya perlahan melihat ke semua sisi hingga mendapati Hoseok tengah tertidur dengan selimut yang membungkus sekujur tubuhnya.
Aku menghampirinya kemudian menarik selimut secara kasar sambil menyuruhnya bangun, akan tetapi yang terjadi malah hal yang tak terduga. Pemuda itu langsung menarik kembali selimutnya hingga dadaku menghantam dadanya. Mata Hoseok langsung terbuka dan aku bergegas berdiri tegak. Akibat tragedi tersebut suasana sempat hening sejenak.
Bersama tatapan lurus ke satu titik, aku berkata, "B-bangunlah. I-ini sudah pagi."
Aku sadar dengan apa yang kukatakan, hanya saja aku tidak bisa menatap dirinya karena mataku mendadak kaku dan suasana yang menjadi canggung. Di lain sisi detak jantung pun sudah tak karuan sejak beberapa detik lalu pasca kejadian tersebut.
"Y-yak, k-kenapa kau, a-ada di sini?!" tanyanya membuat mataku tak kaku lagi.
Aku memandang ke arahnya, "Hah?" sahutku tampak seperti orang bodoh. Hingga akhirnya ku suruh dia bersiap-siap untuk lari bersama.
💝💝💝
"Yak! Kenapa kau malah menganggu waktu liburku, huh?! Kau ini asisten pribadi yang tak berguna!" tuturnya dengan nada kesal, aku mengabaikannya.
Tanpa berucap langsung saja aku mempercepat lariku meninggalkan dirinya yang masih berbicara banyak di belakang sana. Dan tiba-tiba langkahku terhenti sehabis dia menarik tudung jaketku.
"Yak! Aku ini sedang berbicara padamu, bodoh! Jangan menghindar dariku! Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan."
Aku berbalik menghadap dirinya, "Kalau begitu berhentilah mengoceh tak jelas di belakangku. Kau membuat telingaku sakit."
"Yak, itu juga karena salahmu yang tidak mau berhenti untuk mendengar tiap-tiap perkataanku. Kau tahu, sejak kejadian tadi otakku terus mengeluarkan banyak pertanyaan."
"Baiklah, jika maumu begitu akan kudengarkan semua perkataanmu asalkan kau tidak mengungkit kejadian 30 menit yang lalu."
"Astaga, mana bisa? Semua perkataanku ada kaitannya dengan kejadian itu, bodoh."
Setelahnya aku malah berbalik dan berjalan cepat menjauh darinya. Dia mengejarku lalu peristiwa tak terduga pun kembali terjadi. Lagi-lagi dia menarik tudung jaketku dan sialnya aku kehilangan keseimbangan untuk yang kedua kalinya. Dengan sigap dia langsung menahan tubuhku saat aku hampir terjungkal akibat ulahnya. Saling melemparkan tatapan adalah reaksi kami.
Berkat jantung yang mendadak berdegup kencang, aku tersadar kemudian bergegas lari meninggalkan dirinya tanpa sepatah kata terlontar dari mulutku.
Begitu di rasa jarak kami cukup jauh aku berbalik dan berkata, "Hei, cepatlah sedikit! Kau itu seperti siput! Dasar lambat!"
"Yak! Asisten kurang ajar!" teriaknya bergegas mengejarku.
Mengetahuinya aku pun berlari kencang dan mendadak kakiku terkilir akibat tanah lapang yang kulewati tidak rata. Aku terjatuh, Hoseok segera menghampiriku. Ekspresi panik tampak jelas di wajahnya.
"Kau tak apa-apa, Hye In-ah?! Apa kau terluka?!" tanyanya setelah berlutut.
Aku mengangguk, "Kurasa kakiku terkilir."
"Benarkah? Kalau begitu biar aku yang coba luruskan. Tahan, yah?"
Krek.
"AWH!" pekikku sampai mengeluarkan air mata.
Kemudian Hoseok menggendongku di punggungnya, "Akan kuantar kau pulang."
"Huh? T-tidak usah. Turunkan aku, aku bisa pulang sendiri," balasku terabaikan olehnya.
💝💝💝
"Hoseok-ah, turunkan aku. Kau pasti lelah," kataku sambil meletakkan dagu di bahunya.
Sejenak ia membenarkan posisiku di punggungnya, "Tidak akan. Kakimu itu sedang sakit."
"Tapi ini sudah lebih baik, kok. Sungguh."
"Meski begitu, tak akan kubiarkan kau berjalan. Lagipula sudah kubilang untuk selalu jaga kesehatan. Dasar keras kepala."
Aku cemberut, "Mianhae."
To Be Continue. . .
![](https://img.wattpad.com/cover/122447091-288-k589789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Blind Man
Romance[✔] Jung Hoseok, kekasihku, dia jauh berbeda dari pria lain. Dia istimewa, hanya ada beberapa saja yang seperti dirinya bahkan dapat dihitung jumlah populasinya. Meski dia memiliki kekurangan, aku pun tetap mencintai dan menerima dia apa adanya, sek...