DEMI CINTAKU PADA HOSEOK, AKU KESIANGAN!!!
Sesegera mungkin aku berlari tergesa-gesa menuju sekolah. Beruntung, jarak sekolah dengan rumahku tidak terlalu jauh—masih ada harapan tiba di sana.
Jujur, semua ini berkat Hye Wan. Jika bukan karenanya, aku mungkin sudah terlambat bangun pastinya kalau dia tidak mengoceh sebisanya hingga aku terbangun.
Terimakasih, Hye Wan, kau memang adikku yang terbaik di saat waktu genting.
Penyebab dari tragedi ini adalah tugas Hoseok. Ya! Semalam, aku berpikir mati-matian sampai kepalaku terasa sakit demi menyelesaikan tugas bodohnya itu, hingga tak terasa sudah jam tiga pagi yang berarti waktu tidurku hanya tersisa dua jam saja. Sungguh, sangat singkat.
Sesampainya di sekolah, aku langsung menaiki anak tangga lalu masuk ke kelas. Syukurlah, bel masuk belum terdengar hingga aku duduk manis.
💝💝💝
Brak!
"Tugasmu sudah selesai ku kerjakan," kataku datar pada Hoseok di mejanya.
Dia menatapku, "Wah, hebat."
Aku langsung berbalik dan melangkah, namun dengan cepat Hoseok menarik tanganku. Astaga.
"Emm.... Apa kau baik-baik saja? Kenapa ada lingkaran hitam di area matamu? Apa kau mengerjakan tugasku semalaman? Jinjja?"
"Kumohon, biarkan aku pergi," ujarku berjalan keluar dari kelasnya.
"Yak!"
💝💝💝
Aku menghela napas berat, berjalan lunglai menuju sudut ruangan yang cukup sempit karena banyak barang di dalamnya. Tak apa, setidaknya aku bisa berdiam diri di sana selama jam istirahat berlangsung.
Aku duduk dengan kaki memanjang lalu menyandarkan kepala pada dinding di sebelah kiriku. Aku tak kuat menahan rasa kantuk yang amat sangat berat, ingin sekali terlelap. Karena Hoseok, waktu tidurku berkurang, tubuhku lemas dan aku pun tak sempat melahap sarapan. Huh, hari yang buruk.
Selamat tinggal alam nyata, aku akan pergi ke alam mimpi untuk beberapa menit ke depan.
Hoseok POV.
Sejak bel istirahat dibunyikan, aku malah mengikuti kemana perginya Hye In—bukan pergi ke kantin guna menikmati makan siang. Awalnya tidak ada niatan sama sekali untuk tahu kemana tujuannya, tapi lantaran terasa aneh, mau tidak mau aku harus tahu.
Dan ketika tahu tujuannya, aku mengangkat kedua alis. Apa yang akan ia lakukan di dalam gudang itu? Apa gadis tersebut mulai gila karena banyaknya tugas yang kuberikan semalam? Astaga.
Aku berjalan dan berhenti di depan pintu gudang tersebut ketika beberapa hal buruk bermunculan di otak. Aish! Belum tentu dia melakukan hal gila yang kupikirkan.
Penasaran, aku pun masuk ke dalam lalu mencari keberadaan Hye In. Ruangan ini hanya diisi oleh beberapa lemari, meja dan kursi yang sudah rusak, tumpukan kardus, kayu, serta reruntuhan atap yang berjatuhan, tak heran kalau banyak debu yang beterbangan.
"Tempat ini, sungguh membuatku sesak. Aku tak bisa berlama-lama disini."
Baru saja ingin pergi, tahu-tahu aku melihat sebuah kepala di sudut ruangan ini. Mulanya aku mengira itu kepala hantu, tapi setelah diamati dan mengingat-ingat sesuatu, aku pun beranggapan kalau itu kepala Hye In. Benar, aku berada di sini karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Blind Man
Romance[✔] Jung Hoseok, kekasihku, dia jauh berbeda dari pria lain. Dia istimewa, hanya ada beberapa saja yang seperti dirinya bahkan dapat dihitung jumlah populasinya. Meski dia memiliki kekurangan, aku pun tetap mencintai dan menerima dia apa adanya, sek...