Namja

1.7K 197 7
                                        

Hoseok POV.

Pukul 08:09

Pagi ini, aku ada niatan untuk pergi jalan-jalan mengitari perumahan bersama anjingku. Anggap saja sekalian olahraga, hehe. Dan pada kesempatan ini, kucoba untuk terlepas dari tongkat yang biasa kupakai sebagai alat bantu jalan.

Sekitar lebih dari 6 menit aku berlari kecil akhirnya lelah juga. Ku suruh anjingku ini untuk menuntun ke tepi jalan. Aku duduk sembari memanjangkan kaki supaya tidak terasa keram.

"Ya tuhan, aku haus," ucapku mengusap keringat di kening.

Saat tanganku ingin meraih tali yang ada di samping kanan, mendadak aku terdiam. Terasa kosong.

"Astaga!" ucapku panik.

Aku bergegas berdiri, memanggil namanya berkali-kali namun tak membuahkan hasil. Tak ada tanda-tanda dari eksistensi hewan tersebut.

"Ya tuhan, ini gawat! Dia menghilang!"

💝💝💝

Hye In POV.

Pagi ini aku habis dari rumah Hoseok—ingin mengajaknya jalan-jalan sebelum waktu kerjaku di mulai. Sayangnya dia tidak ada di rumah. Kata sang ibu, pria itu pergi jalan-jalan bersama anjing yang kubelikan kemarin. Mendengarnya aku jadi bahagia juga terkesan. Tidak kusangka, ternyata mereka berdua bisa akrab secepat ini. Aku pun bertanya lagi padanya kemana Hoseok pergi. Dia menjawab kalau sang anak hanya berkeliling di sekitar perumahan saja. Sebab itu sudah 10 menit lamanya aku mencari keberadaan makhluk ciptaan Tuhan tersebut hingga akhirnya aku menyadari sesuatu di ujung sana.

Tunggu. Bukankah itu seekor anjing? Ya, benar. Kurasa dia tersesat.

Ku hampiri anjing itu, dia tiba-tiba mendekat, "Ya Tuhan, ini'kan anjing yang kubeli untuk Hoseok kemarin." Langsung ku gendong dia dan berkata, "Hei, apa yang sedang kau lakukan di sini? Kemana Tuanmu? Haruskah aku menghubungi dia? Tentu saja, ck."

Tutt...

Tutt...

Tutt...

"Chagi, ini gawat!!!"

"Astaga! Kau mengejutkanku! Apanya yang gawat, huh?!" balasku sambil berjalan.

"I-itu … a-anjingku … hilang!"

"Ya ampun, kenapa bisa begitu?!" kataku pura-pura ikut panik, padahal anjingnya sedang bersamaku sekarang, haha.

"Entahlah. Tadi aku hanya duduk sebentar. Kuletakkan talinya di samping, saat aku hendak mengambilnya tahu-tahu sudah tidak ada. Bagaimana ini?"

"Dasar ceroboh. Dimana kau sekarang?"

"Mana aku tahu. Aku'kan tidak bisa-"

"Melihat, aku tahu itu. Baik, kau diam saja di sana. Jangan kemana-mana, arraseo? Usahakan tidak berdiri di tengah jalan."

💝💝💝

"Chagi-ya!" teriakku begitu berhasil menemukan keberadaannya. Aku kembali berlari sambil memegang tali anjingnya. "Apa kau sudah menemukan dia?"

"Bagaimana bisa aku menemukannya? Aku'kan-"

"Iya, iya, tahu," ucapku memotong, "Pegang ini," sambungku sambil memberikan tali anjingnya.

My Boyfriend is Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang