JIKA ADA TYPO
TOLONG KOMENTAR...
HAPPY READING...
Ketika di perjalanan, "dimana Lily dan Zeffina?" tanya Steny kepada kedua pelayan tersebut, "tadi mereka sedang mandi, mungkin sekarang mereka berada di kamar nona" ucap salah satu pelayan. Mereka langsung menaiki lift dan menuju ke kamar Steny.
"ohh" ucap Steny sambil mengangguk, karena Steny begitu memahami kedua temannya itu. Tidak lama Steny sudah sampai di kamarnya,
"silahkan nona masuk! Kami akan segera membawakan makanan" ucap salah satu pelayan, Steny hanya mengangguk dan memasuki kamarnya.
"Selamat Pagi!!" ucap kompak Lily dan Zeffina yang sudah berada dikamarnya, mereka berdua memakai seragam seperti biasanya, hanya saja sekarang mereka membakai jubah berwarna Putih dengan tepi berwarna Cyan, yang menandakan bahwa mereka itu sekarang Senior (itu juga berkat Steny wkwkwk karena kecerdesan mereka masih dibawah rata-rata).
"Seminggu ini aku akan begitu sibuk!" ucap Steny sambil duduk di sofa,
"tumben sekali" ucap Zeffina yang mengikuti Steny duduk.
"Aku akan membuat sebuah alat, dimana kalian tidak boleh membiarkan orang lain memasuki kamarku! Apa kalian siap?" tanya Steny, "tunggu! Sebuah alat? Kamu akan membuat apa?" tanya Lily penasaran.
"Pertama aku telah mendapatkan pesan dari kristal itu!" ucap Steny sambil menunjuk kearah meja disamping kasurnya, "lalu?" tanya Lily yang begitu penasaran, tidak hanya Lily, tetapi Zeffina juga begitu penasaran, bahkan wajah mereka didekatkan kearah Steny agar dapat mendengarnya dengan jelas.
"kalian kenapa si?" tanya Steny sambil menepuk jidat mereka berdua, "poww!"
"Aww!" ucap kompak mereka berdua yang sekarang sudah menghindar dari Steny, "kami hanya penasaran" ucap Lily yang masih mengelus jidatnya,
"baiklah, aku mendengar suara... bahwa aku Planet Zaverius sedang membutuhkanku" jelas Steny, "benarkah?!" ucap tidak percaya Zeffina yang kini kembali memandang Steny dengan serius.
"Apa kamu akan benar-benar pergi?" tanya Zeffina serius.
"aku belum membuat alatnya! Bagaimana aku bisa pergi!" ucap Steny tegas, "ohh, kau benar juga ya, kenapa aku tidak berpikir sampai situ?" ucap Zeffina sembari berpikir.
"Sudahlah! Kalian, cepat-cepat sarapan sana! Nanti keburu masuk kelas" ucap Steny.
"benar juga, Zeffina ayo kita ke ruang makan!" ajak Lily sembari menarik tangan Zeffina, "kalau begitu, kami pergi dulu, sampai nanti" ucap Zeffina sambil melambaikan tangannya, sedangkan Steny hanya melenguh lelah dan langsung meluncur diatas kasurnya, hingga dia menunggu sarapannya datang.
Setelah sarapan, Steny hanya diam di kamar, seluruh jadwal pelajarannya hilang, kini dia hanya mondar-mandir di balkon, sembari melihat pemandangan kota.
"aha!!" ucap Steny punya ide,
"untuk apa aku membuat lama-lama alat itu, jika aku sudah menemukan titik koordinat Planet Zaverius" ucap Steny dengan senyum bahagianya, karena ternyata Lezzy dan Leonard telah membawa robot serangga milik Steny, yang ternyata di dalamnya terdapat pelacak hebat tanpa ada gangguan dari sedikitpun, begitupun dengan zat-zat yang ada di Luar Angakasa. Dengan cepat dia mengeluarkan hologramnya, dan langsung mendesain alat itu dengan mudah, hanya beberapa menit, alat itu sudah terlihat jelas desainnya, bentuknya bulat seperti hula hoop, dengan tepi yang begaris warna Cyan dan biru muda.
"Selesai!" ucap Steny senang, "Active!" alat itu langsung keluar dari bentuk hologram, dengan segera dia langsung berlari ke dalam. Dia menuliskan sesuatu pada selembar kertas,
"sedang bermain, mungkin akan kembali sore nanti, jangan dicari! Steny tahu mengurus dirinya sendiri, dan bukan seorang anak kecil. Bertanda Steny" ujungnya terdapat emoticon lelah, dia menaruhnya di kasur.
"Semoga! Ini berhasil!" ucap Steny semangat, dia menaruh alat itu dibawah, "active!" ucap Steny. Dia langsung mengenakan pakaian pink tetapi ini bukan jenis gaun tetapi jenis seragam, tetapi tiara tetap saja muncul yang berada dirambut Steny yang berwarna pink dengan bagian bawahnya yang sedikit bergelombang itu.
"aku yakin, ini pasti berhasil! Dan semoga saja aku tidak tersesat di Planet lain" ucap Steny pelan, "Teleportasi tingkat tinggi di activekan" ucap Steny, tidak lama tepi lingkaran tersebut bercahaya lurus keatas. Didalam hati Steny dia sedikit ragu, tetapi dia harus mencobanya karena "lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali" ucap Steny yakin. Steny melangkahkan kaki kanannya terlebih dahulu, lalu kemudian wajahnya dan langsung kaki kirinya, kini tubuh Steny sudah masuk dalam lingkaran itu.
"Syuttttttttt!!!!" terdengar suara Steny tersedot sesuatu.
"Sub!" lingkaran itu langsung kembali normal, tanpa ada cahaya yang bersinar dan Steny yang kini menghilang.
"Syuttttttttt!!!"
"bugghhh!!" sesuatu terjauh, "awwww!!!" rintih kesakitan Steny yang ternyata terjauh di rerumputan, tetapi setelah dia membuka matanya, dia terkejut, kini dia berada di tempat lain.
"waww!!" ucap Steny , dari jarak jauh dia melihat sebuah Istana dengan Kristal berwarna pink, disampingnya terlihat sebuah bangunan besar yang ramai akan orang, lalu dia menatap kesampingnya, dia melihat laut tetapi airnya tidak berwarna biru, dia merasa aneh akan hal itu. Tetapi setelah di yakininya bahwa dia berada di Planet Zaverius, tempat dimana ibunya dilahirkan.
"aku sungguh tidak percaya!!" ucap Steny senang, kini dia berada di sebuah bukit dengan pohon yang begitu lebat. Steny melihat bahwa matahari disini begitu berbeda, matahari di Planet Zaverius tidak memiliki panas kelebihan, dia merasa begitu sejuk walaupun tanpa adanya peneduh.
"Laujsi de oraen lu jastunein roine" terdengar seseorang berbicara tetapi dia tidak mengerti dengan bahasa itu. Dengan cepat dia bersembunyi diantara semak-semak.
"Lozzye, aduie ro restione?" terdengar kembali seseorang berbicara tetapi dari orang berbeda, tidak lama dua orang lewat melalaui jalan setapak yang berada didekatnya, keduanya seoang pria dan wanita yang memakai seragam berwarna putih dengan aksen biru ungu.
"Tunggu! Bukankah itu seragam yang sama yang dipakai oleh Lezzy dan Leonard?" gumam Steny dengan memicingkan matanya. Dia menatap pria dan wanita yang sama-sama berambut Jingga serta mata yang sama juga, yaitu berwarna biru, terlihat jelas bahwa mereka adalah kakak beradik.
"aku tidak bisa mengerti bahasa mereka!" gumam Steny, tetapi dia langsung memunculkan mata Cyannya, "active" ucap Steny, hingga yang dia dengar sekarang, begitu sama yang dia dengar di Bumi.
Kedua orang itu sudah berjalan agak jauh, dengan berhati-hati dia segera keluar dari persembunyiannya. Steny mengikuti orang tersebut, "Lezzy dan Leonard sudah kembali! Dan mereka tidak menemukan Putri Stina" ucap pria itu, "ya, aku juga dengar seperti itu, aku takut kalau Kerajaan Lozency akan hancur seperti kerajaan lainnya" ucap wanita itu dengan nada ketakutan.
"Putri Stina telah meninggal, tetapi itu belum pasti, karena kita hanya mendengar dari berita yang kurang pasti. Kakak yakin hari ini pasti ada pemberitahuan, karena setelah lama kita di liburkan untuk bersekolah" ucap Pria itu.
"dan aku begitu yakin kalau sekolah dari seragam biru dan seragam hijau itu telah pindah ke Lozency Academy" ucap sosok wanita tidak suka, "kamu tidak boleh begitu! Karena mereka juga bagian dari Kerajaan Lozency" ucap pria itu.
TERIMAKASIH...
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
FantasySequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...