Part 50

17.2K 1.8K 74
                                    

Hello.. Setelah sekian lama...

BTW, Selamat Menuaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya...

Seperti biasa, cerita dibawah ini penuh Typo... Tolong di Komentari jika ditemukan keberadaannya...

Happy Reading...

"Hei!" sapa keras Antha kepada Bryan yang tengah melamun, "kenapa?" tanya Bryan pelan, ternyata dirinya masih sadar.

"Bukankah di Kerajaan Grinlee ada sebuah Academy?" tanya Antha ketika teringat dengan para murid di Lozency Academy, "Rozzly Academy?" tanya balik Bryan yang sekarang tersadar.

"Benar! Ide yang bagus!" Seru Bryan tiba-tiba dengan tersenyum itu.

"Padahal aku belum berkata apapun." Ujar Antha sedikit mengeryitkan keningnya itu.

"Aku mengerti tujuanmu, bukankah kamu menginginkan agar seluruh penduduk tinggal di sana?" tanya Bryan tersenyum dengan sebuah anggukan.

"Baiklah, kamu sudah mengerti. Mari kita jalankan." Ujar mantap Antha yang langsung bersiap-siap.

***

"Bukankah ini gedung Amazing Eyes Academy?" tanya Steny menatap sebuah gedung yang bercahaya lebih terang dari bintang itu. Namun dirinya semakin bingung, bagaimana dirinya berada di Bumi.

Ketika dia melihat kebawah, "Aku terbang?" tanyanya sendiri, "tunggu, kalau begitu aku bukan manusia lagi?" tanyanya lagi.

"Apa aku sudah mati? Benarkah? Benarkah?" tanyanya yang tiada henti.

"Tidak! Bagaimana nasib Antha?" ujarnya tidak percaya. Namun tidak beberapa lama dia panik sendiri, sebuah cahaya muncul dari atas. Tepatnya dari langit.

"Cahaya ini?" tanyanya menatap cahaya berwarna-warni dengan ukuran yang beragam itu.

"Ballack!" Serunya yang tanpa basa-basi dia segera menuju cahaya itu, walaupun dia tahu bahwa cahaya itu menuju ke arahnya, "berarti, Planet Zaverius berada di sana" ujarnya yang sekarang mengetahui letak Planet Zaverius dari posisi Bumi itu.

***

"Apa ini tempatnya?" tanya Bryan menatap sebuah gedung yang cukup tua namun tidak terlalu jelas, karena hari sudah malam, "Ini Rozzly Academy, anak-anak Remaja dulunya banyak yang tinggal di sini. Alih-alih untuk belajar, sebenarnya mereka ingin bertahan hidup." Ujar seorang laki-laki tua, dengan tangan kirinya yang bertumpu ke sebuah tongkat.

"Apakah di dalam ada seseorang?" tanya Steve yang langsung mencoba pergi masuk, melalui gerbang. Namun tiba-tiba saja "Pughh!" tubuh Steve langsung tertahan sesuatu.

"Ada apa Steve?" tanya Antha menatap Steve yang tampak kesulitan untuk memasuki tempat itu. Dengan segera Antha pun menghampiri Steve.

"Sepertinya ada pelindung di sini, aku tidak dapat memasukinya." Ujar Steve yang tampak berusaha mendorong tubuhnya untuk memasuki tempat itu, tetapi tetap saja nihil karena ada benda transparan yang melindungi tempat itu.

"Kemungkinan besar di dalam sana ada seseorang," ujar Bryan, "Namun jenis kemampuan apa yang dia gunakan sebagai pelindung ini? Jika ada Ballack tetap saja dia akan menyerap pelindung ini." Lanjutnya lagi.

"Steve," panggil pelan Antha.

"Kenapa?" tanya Steve, "bisa kamu panggil Zeffina," ujarnya, "aku ingin bertanya sesuatu" lanjutnya.

Crystal Eyes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang